X

Sistem Koloid Kimia dan Cara Membuatnya

Sistem Koloid dalam Ilmu Kimia – dalam ilmu kimia kita mengenal istilah unsur,  senyawa, dan juga koloid. Unsur merupakan satuan tunggal yang terdiri dari satu jenis atom, sedangkan senyawa adalah gabungan (hasil reaksi) antara unsur-unsur yang berbeda. Lalu, apa koloid itu? samakan dengan senyawa? Untuk lebih jelasnya mari simak uraian berikut.

Definisi Koloid
Sistem dispersi yang terdiri dari fasa terdispersi dan mediumnya disebut dengan koloid. Dalam sistem koloid dikenal 2 frasa, frasa pendispersi atau medium pelarut dan frasa terdispersi atau zat yang terlarut. Isitlah koloid sendiri pertama kali  dikemukakan oleh Thomas Graham. Menurut ilmuwan kelahiran Glasgow, Skotlandia ini, dalam sistem koloid zat-zat yang sukar berdifusi disebut dengan koloid. Ia menemukan bahwa larutan garam NaCl mudah berdifusi sedangkan gelatin dan putih telur sukar atau bahkan tidak dapt berdifusi.

Larutan, Suspensi, dan Koloid
Campuran antar pelarut dan zat terlaru disebut sistem dispersi. Dikenal 3 jenis dispersi.

Suspensi atau Dispersi Kasar
Fasa terdispersi berupa padatan dengan medium zat cair. Yang tampak jelas dari dispersi ini adalah medium pendispersi dan medium yang terdispersi masih dapat dibedakan dengan jelas. Zat yang terdispersikan berukuran lebih dari 100 mm (1 cm).

Larutan Sejati atau Dispersi Halus
Dalam sistem koloid, larutan sejati atau yang sering disebut dispersi molekuler adalah campuran antara fasa terdispersi yang berwujud zat padat atau cair dengan medium pendispersi yang berupa zat cair. Dalam larutan sejati, fasa terdispersi larut sempurna ke dalam medium perdispersi, sehingga terbentuk campuran homogen. Campuran homogen disebut juga larutan. Zat yand didispersikan antara 1-100 mm. Macam dispersi dalam sistem koloid berikutnya adalah dispersi koloid,

Dispersi Koloid
Merupakan campuran antara sistem dispersi kasar dengan dispersi halus. Dalam sistem koloid antara fasa terdispersi dengan medium pendispersinya tampak homogen. Namun sesungguhnya, dispersi koloid merupakan campuran heterogen. Hal ini akan tampak dengan jelas saat dispersi koloid diamati menggunakan mikroskop ultra. Contoh dispersi koloid yaitu campuran air dengan tinta.

Untuk lebih jelasnya berikut tabel perbedaan antara koloid, larutan, dan suspensi.

Larutan
(Dispersi Molekuler)
Koloid
(Dispersi Koloid)
Suspensi
(Dispersi Kasar)
  1. Homogen, tidak dapat dibedakan walaupun menggunakan
    mikroskop ultra.
  2. Semua Partikel Berdimensi (Panjang, Lebar, Tinggi) kurang dari 1 nanometer.
  3. Satu Fasa.
  4. Tidak dapat disaring.
Contoh Larutan : larutan gula,
spiritus, cuka, bensin, air laut, udara yang bersih
  1. Secara mikroskopik homoget tapi heterongen ketika
    diamati dengan mikroskop ultara.
  2. Partikel berdimensi antara 1-100 nanometer.
  3. Dua Fasa.
  4. Pada umumnya stabil.
  5. Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra.
Contoh Koloid : Sabun, susu, santan,
selai, mengtega, mayones.
  1. Heterogen
  2. Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nanometer.
  3. Dapat disaring.

 

 

Contoh Suspensi : Air sungai yang
keruhg, kopi, adonan semen, campuran air dengan minyak,

Jenis-jenis Koloid
Dalam sistem Koloid, menurut wujud medium pendispersi dan medium terdispersinya koloid bisa debedakan menjadi 8. Apa saja jenis-jenis koloid tersebut? Simak tabel berikut

No Fasa
Terdispersi
Fasa
Pendispersei
Nama Contoh
Koloid
1 Padat Gas Aerosol (Padat) debu, asap
2 Padat Cair Sol sol emas, belerang ,
tinta, cat
3 Padat Padat Sol Padat intan hitam, gelas berwarna
4 Cair Gas Aerosol (Cair) kabut (fog)
5 Cair Cair Emulsi susu, santan, minyak ikan
6 Cair Padat  Emuli Padat opa, jeli, mutiara
7 Gas Cair Buih buih, sabun, krim kocok
8 Gas Padat Buih Padat karet busa, batu apung
Keterangan tambahan
Aerosol
adalah koloid dengan medium pendispersi gas (aero), jika yang terdispersi padat disebut aerosol padat dan jika yang terdispersi cair disebut aerosol cair. Contoh koloid (aerosol) cair misalnya penyemprot nyamuk,  parfum, dan  cat yang disemprot menggunakan kompresor udara, sedangkan aerosol padat seperti asap dan debu.
asap (aerosol padat)

Cara Pembuatan Sistem Koloid
Dalam sistem koloid terdapat 2 cara membuat koloid, yaitu cara
kondensasi dan cara dispersi. Berikut ini penjelasannya

Cara Kondensasi
Pembuatan koloid dengan reaksi antar molekul dalam larutan sehingga menghasilkan senyawa yang sukar larut dalam air dan akhirnya membentuk partikel koloid. Reaksi kondensasi pembuatan koloid antara lain sebagai berikut:
  • Reaksi Redok
    Terjadi perubahan bilangan oksidasi
    contohnya pada pembuatan sol belerang dan emas.
  • Reaksi Hidrolisis
    Reaksi dengan menggunakana air
    contohnya pada pembuatan koloid sol Fe(OH)3 dan Al(OH)3.
  • Reaksi Subtitusi
    Reaksi imia yang berhubungan dengan penggantian 1 atau lebih atom atau gugus oleh ataom atau gugus atom lainnya.
  • Reaksi Peggaraman
    Reaksi kimia antara garam sukar larut dengan larutan pereaksi encer
  • Penambahan pelarut yang sukar larut
Cara Dispersi
Cara pembuatan sistem koloid dengan dispersi dilakukan dengan mengubah partikel ukuran besar menjadi partikel koloid yang lebih kecil. Cara yang biasanya digunakan dalam pembuatan sistem koloid ini
  • Cara Mekanis
    dengan penghalusan gumpalan materi yang besar menjadi partikel koloid dengan penghancuran dan penggilingan
  • Cara Busur Bredig
    cara membuat koloid dengan melarutkan logan melalui reaksi elektrofisis
  • Cara Peptisasi
    cara pembuatan sistem koloid ini biasanya digunakan dengan mengubah endapan menjadi partikel koloid melalui penambahan zat kimia yang bersifat elektrolit.

Itulah tadi sedikit rangkuman mengenai sistem koloid dan cara membuatnya. Semoga bermanfaat. 😀

Categories: kimia
rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings