X

Kestabilan Unsur-unsur Kimia di Alam

Kestabilan Unsur-unsur Kimia di Alam Unsur-unsur kimia di alam layaknya individu-individu manusia, mereka berlomba-lomba mencari pasangan untuk mencapai kestabilan. Pernahkah sobat hitung mengamati garam dapur? Garam yang tiap hari kita konsumsi adalah salah satu senyawa kimia yang  tersusun dari unsur Natrium dan Klor. Asal sobat tahu sifat dari senyawa NaCl yang asin, sangat berbeda dengan sifat unsur penyusunnya. Natrium sangat reaktif terhadap udara dan air dan mudah meledak sedangkan klor dalam suhu ruangan bentuknya padat dan sangat beracun. Untungnya ada hubungan (ikatan) diantaranya dan menghasilkan senyawa kaya manfaat yang disebut garam. Itulah ikatan kimia. Mereka berikatan untuk mencapai kestabilan.

Sifat Unsur Erat Kaitannya dengan Elektron Valensi

Unsur kimia berdasarkan sifatnya bisa dibagi kedalam unsur logam, non logam, dan gas mulia.

  • Unsur Sifat Logam : Golongan IA, IIA, IIIA (minus boron), IV A (minus karbon dan silikon), Bismut dan antimonit dar VA, IB, IIB, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB
  • Unsur Sifat Nonlogam : Golongan IV A yaitu silikon dan karbon, VA (minus antimon dan bismut), VIA, VIIA.
  • Unsur Gas Mulia : Gol VIIIA

Sifat unsur-unsur tersebut sedikit banyak berhubungan dengan elektron valensinya. Simak tabel elektron valensi dari unsur-unsur berikut

Unsur Elektron Valensi Sifat
Natrium (Na) 1 Logam
Magnesium (Mg) 2 Logam
Aluminium (Al) 3 Logam
Carbon (C) 4 Nonlogam
Nitrogen (N) 5 Nonlogam
Belerang (S) 6 Nonlogam
Klor (Cl) 7 Nonlogam
Helium (He) 2 Gas Mulia
Neon (Ne) 8 Gas Mulia

dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan awal bahwa unsur logam punya elektron valensi 1,2,3. Unsur nonlogam valensi 4,5,6,7, dan gas mulia punya 2 dan 8 elektron valensi. Untuk lebih jelas megapa unsur dibedakan menjadi logam, non logam, dan gas mulia. Kita coba menggambarkan susunan elktron valensinya. Kita ambil contoh unsur Na, Cl, He, Ar.

Dari gambar di atas terlihat pada unsur He dan Ar kulit terluarnya terisi penuh oleh elektron valensi sesuai kaidah duplet dan oktet. Berbeda dengan Na dan Cl yang kulit terluarnya tidak terisi penuh (masih ada kosong). Kulit terluar Na dan Cl maksimal delapan tapi hanya terisi 1 (Na) dan 7 (Cl). Kesimpulannya stabil tidaknya suatu unsur dapat diliahat dari susunan elektron valensi dalam kulit apakah telah memenuhi toeri duplet atau oktet. Jadi unsur He dan Ar telah mencapai kestabilan dan sukar berekasi dengan unsur lain tanpa rekayasa manusia. Lain halnya dengan Na dan Cl yang kulit terluarnya belum terisi penuh, ia akan bersifat rekatif, berusaha mencapai kesetabilan. Pertanyaannya, bagaimana cara unsur-unsur tersebut mencapai kestabilan?

Unsur-unsur Kimia Mencapai Kestabilan dengan Berikatan dengan Unsur Lain

Unsur-unsur selain golongan gas mulia akan berusaha berikatan dengan unsur yang lain untuk mencapai kestabilan (memenuhi aturan oktet). Unsur-unsur tak stabil itu meliputi unsur logam dan non logam.Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam akan cenderung melepaskan elektron dan unsur nonlogam dengan menerima elektron. Dengan proses memberi dan menerima ini maka akan terbentuk senyawa stabil sebagaimana unsur gas mulia. Setelah melepas elektron unsur logam akan bermuatan positif sedangkan unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Positif dan Negatif, tarik menarik, sama seperti laki-laki dan perempuan. Keduanya akan mencapai kestabilan dengan membentuk hubungan yang disebut senyawa kimia.

(kestabilan unsur)

Categories: rumus kimia
Tags: ikatan kimia
rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings