X

Apa Itu Golongan Darah?

Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda – beda. Ada yang bergolongan darah A , B , AB dan O. Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B.

Golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.Mengetahui golongan darah mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting. Misalnya dalam keadaan genting, tiba – tiba kita membutuhkan darah maka kita tidak perlu repot – repot karena kita sudah mengetahuinya. Golongan darah tersebut dapat diketahui melalui tes golongan darah. Dalam percobaan kali ini kita akan mencoba untuk mengetahui golongan darah.

Tekanan darah merupakan tekanan yang ada saat darah dipompa dari jantung. Tekanan darah ada dua macam, yaitu systole dan diastole. Tekanan darah memiliki fungsi penting, yaitu untuk mengetahui seseorang itu mengidap penyakit darah tinggi atau darah rendah.

Pertanyaanya :

Apa golongan darah  kita ?
Bagaimana cara untuk mengamati golongan darah seseorang?
Bagaimana proses penggolongan darah?

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

  1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A dan aglutinin β.
  2. Individu dengan golongan darah B memiliki sel darah merah dengan antigen B dan aglutinin α.
  3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B, tetapi memiliki aglutinin β dan α.
  4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.

Darah yang bergolongan A akan menggumpal jika ditetesi anti A, darah bergolongan B akan menggumpal jika ditetesi anti B, darah bergolongan AB akan menggumpal jika ditetesi anti A dan anti B, dan darah bergolongan O tidak akan menggumpal jika ditetesi anti A maupun anti B.

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A.Di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel.Darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen.A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O- negatif.

Golongan darah sistem ABO

Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.

Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.

Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.

Untuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan dengan ketentuan sebagai berikut :

1.    Bila sample darah + serum anti A = menggumpal, tergolong darah A.
2.    Bila sample darah + serum anti B = menggumpal, tergolong darah B.
3.    Bila sample darah + serum anti A = menggumpal dan ditambah serum anti B = menggumpal, tergolong darah AB.
4.    Bila sample darah + serum anti A = tidak menggumpal dan ditambah serum anti B = tidak menggumpal,  tergolong darah O.

kesimpulan

Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu; A, B, O, dan AB. Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B. Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, individu dengan golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.

Tekanan darah dikelompokkan menjadi 3, yaitu tekanan darah tinggi, normal dan rendah. Penetapan tekanan darah didasarkan pada tekanan systole dan diastole. Individu memilki tekanan darah tinggi jika tekanan darahnya lebih dari 120/80 mmHg, individu memiliki tekanan darah normal jika tekanan darahnya 120/80 mmHg, dan individu memiliki tekanan darah rendah jika tekanan darahnya kurang dari 120/80 mmHg.

rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings