X

Apa Itu Gari Wallace dan Garis Weber?

Apa Itu Gari Wallace dan Garis Weber? – Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat luar biasa, salah satunya adalah keanekaraman fauna. Keanekaragaman fauna di Indonesia tersebar diantara bentangan wilayah dari sabang di Sumatera hingga merauke di Papuaa. Penyebaran fauna ini terkait erat dengan letak gografis negara kita yang berada di antara dua benua, Benua Asia dan Benua Australia. Karena terletak di diantara dua benua tersebut maka ragam fauna di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ragam fauna dari Asia dan Australia. Bentuk negara kepulauan yang saling berdekatan juga sangat memungkinkan migrasi fauna dari kedua benua tersebut dan terjadi proses percampuran unsur fauna dari kedua benua. Dari interaksi inilah terbentuk 3 daerah dengan ragam fauna yang berbeda yang dibatasi oleh garis Wallace dan gari Webber.

Apa itu Gari Wallace?

Banyakanya keanekaragaman faunda di Indonesia menarik minat seorang ahli zoologi berkebangsaan Inggris bernama Alfred Rusell Wallace. Ahli zoologi ini kemudian melakukan penelitian keanekaragaman fauna di pulau Lombok dan pulau Bali. Ketika melakukan penelitian tersebut Wallace menemukan perbedaan yang mencolok ragam fauna di antara dua pulau tersebut meskipun secara geografis letaknya sangat berdekatan. Di pulau bali banyak dijumpai burung pematuk hwawan, burung pematuk buah, dan burung pematuk kayu sedangkan di pulai lombok jenis-jenis burung tersebut tidak di jumpai lagi.

Di pulau lombok ragam burung yang banyak justru burung kakak tua, burung penghisap madu, dan burung-burung pada kelompok burung kalkun. Fauna-fauna di Pulau Lombok tersebut tidak dijumpai di pulau Bali atau pulau-pulau di sebelah baratnya. Melihat perbedaan itu Wallace menyimpulkan bawa pulau lombok dan pulau bali berada pada wilayah ragam fauna yang berbeda. Wallace kemudian membuat garis pemisah abstrak yang memanjang mulai dari selat lombok sampai dengan selat sulawei dan sekitar laut Filipina Selatan yang kemudian dikenal dengan nama Garis Wallace. Garis Wallace adalah garis khayal yang memisahkan ragam fauna Indonesia bagian barat (asiatsis) dengan ragam fauna Indonesia tengah.

Apa it Garis Weber?

Kekayaan fauna di Indonesia tidak hanya menarik Rusell Wallace banyak peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian. Salah satunya adalah ahli zoologi asal Jerman bernama Weber. Weber menemukan hal yang serupa dengan yang ditemukan Wallace namu di tempat yang berbeda. Ia menemukan perbedaan yang cukup kontras antara ragam fauna di pulau sulawesi dengan fauna di kepulauan Maluku dan Papua. Weber berpendapat Pulau Sulawesi merupakan pulau yang merupakan peralihan dengan hewan-hewan peralihan antara wilayah oriental dan dengna fauna dari benua australia. Kemudian ia membuat garis khayal di sebelah timur kepulauan maluku yang kemudian dinamakan garis Weber. Jadi sobat bisa mengartika garis weber adalah garis khayal yag memisahkan antara fauna australia dengan fauna peralihan.

Dengan adanya 2 buah garis pemisah fauna, Wallace dan Weber, maka indonesia jika dilihat dari ragam faunanya di bagi menjadi 3 wilayah dengan tipe fauna yang berbeda yaitu:

Fauna Tipe Asiatis

Fauna tipe asiatis mencakup fauna di wilayah pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali yang dibatasi gari Wallace. Jika dilihat karakteristiknya, fauna tipe ini banyak terdiri dari hwan-hewan mamalia menyusui yang berukuran besar, beragam kera, dan ikan-ikan air tawar. Di wilayah ini jarang sekali ditemukan burung dengan warna-warna yang mencolok. Contoh fauna tipe asiatis seperti gajah, monyet, badak bercula satu, beruang, bagai hutan, burung merak, dan sebagainya.

Fauna Tipe Peralihan

Fauna tipe peralihan adalah hasil percampuran antara fauna asiaits dengan australis. Fauna tipe peralihan mencakup fauna di Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara. Karakteristik fauna di wilayah ini adalah adanya jenis hewan yang punya kemiripan dengan tipe fauna asiatis dan australis. Contoh jenis fauna tipe peralihan antara lain babirusa, kuskus, anoa, kuda, dan komodo.

Fauna Tipe Australis

Fauna ini mencakup fauna di wilayah Papua dan Kepualauan Aru yang dibatasi oleh garis Weber. Karekteristik fauna di wilayah ini adalah banyak terdapaat jenis hewan menyusui yang berukuran kecil dan jenis hewan berkantung, tidak ada jenis kera, sedikit jenis air tawar, dan banyak terdapat jenis burung yang punya warna yang mecolok. Contoh jenis fauna yang ditemui di wilayah ini antara lain kanguru pohon, kusku betutul, walabi, landak pemakan semut, burung cendrawasih, burung kasuari, burung pelikan, burung betet, kakatua, dan sebagainya.

Categories: biologi
rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings