Secara garis besar, pertumbuhan dan perkembangan hewan berlansung karena faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal
- Gen, gen akan menentukan ciri khusus pada hewan, misalnya warna bulu.
- Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan pada hewan antara lain :
a) Hormon tiroksin berperan dalam metamorfosis katak
b) Hormon juvenil dan sedikson : berperan dalam metamorfosis serangga.
b. Faktor eksternal
- Suhu, berdasarkan suhu tubuhnya, hewan tebagi menjadi 2 yaitu berdarah dingin (poilioterm) dan berdarah panas (homoioterm)
- Cahaya, hewan membutuhkan cahaya untuk proses penulangan (osifikasi)
- Ketersediaan air dan makanan, air berfungsi sebagai pelarut dan menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan makanan berfungsi sebagai sumber energi dan pengganti sel-sel yang rusak.
- Ketersediaan oksigen, oksigen diperlukan dalam proses oksidasi untuk menghasilkan energi.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan menjadi dua fase utama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik.
Pertumbuhan dan Perkembagan Embrionik
Petumbuhan dan perkembangan embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan selama masa embrio. Pertumbuhuan dan perkembangan semasa embrio melalui tahap yang sistematik dan teratur.
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik diawali dengan pertumbuhan sel telur (ovum) dengan sperma sehingga menghasilkan sel yang disebut zigot. Zigot selanjutnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu pembelahan zigot, gastrulasi, dan organogenesis.
Pembelahan zigot
Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjdi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan tersebut berlangsung cepat dan akan mengahasilkan sel-sel anak yang terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah anggur yang disebut morula. Selanjutnya, morula akan menjadi blastula yang memiliki suatu rongga yang disebut blastosol. Proses pembentukan morula menjadi blastula disebut blastulasi.
Gastrulasi
Proses selanjutnya adalah gastrulasi yaitu blastula akan berubah menjadi gastrula. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu lapisan dalam (endoderm), tengah (mesoderm), dan lapisan luar (eksoderm). Dalam perkembangan selanjutnya, laisan embrionik ini akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menghasilkan berbagai organ tubuh.
Organogenesis
Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan sebagainya. Organ-organ tersebut merupakan perkembangan lebih lanjut dari ketiga lapisan embrionik yang terbentuk saat gastrulasi. Ectoderm mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, system saraf, dan alat-alat indera. Mesoderm mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi seperti ginjal. Endoderm mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar yang berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat pernapasan seperti paru-paru. Organogenesis merupakan suatu proses yang sangat kompleks.
Baca Juga : Perkembangan dan Pertumbuhan Pada Manusia
Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan setelah masa embrio. Pada pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi (alat-alat kelamin). Pada pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik biasanya hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh saja. Namun demikian, tidak semua bagian tubuh megalami pertumbuhan dan perkembangan dengan kecepatan sama, tetapi membentuk ukuran tertentu yan proporsional.
Pada golongan hewan tertentu, sebelum tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk beberapa tahap larva terlebih dahulu. Pada golongan hewan tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik merupakan tahap pembentukan larva sebelum tumbuh dan berkembang menjadi hwan dewasa. Jadi, tahap larva ini berlangsung pada pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik. Perumbuhan dan perkembangan yag melalui larva ini dikenal dengan metamorfosis.