X

Kumpulan Soal Bahas Titrasi Asam Basa

Apa itu titrasi asam basa? Jawabannya bisa sobat temukan materi titrasi asam basa. Setelah memahami apa itu titrasi asam basa, berikut kumpulan soal titrasi asam basa yang bisa sobat jadikan latihan untuk mengetahui pemahaman terkait salah satu materi kimi di kelas XI IPA ini.


1. Andi melakukan pecobaan titrasi asam basa di sekolah. Sebanyak 25 mL larutan asama klorida HCL 0,1 M ia titrasi dengan menggunakan basa kuat Natrium hidroksida NaOH 0,1 M. Bisakah sobat membantu andi menghitung:

a. sebelum penambahan NaOH
b. setelah penambahan NaOH sebanyak 25 mL

Jawaban:
a. Besarnya nilai pH ditentukan olhe jumlah H+ yang dikandung oleh asam klorida HCL. Karena konsentrasi awal HCL adalah = 0,1 M maka larutan tersebu mengandung 0,1 M ion H+
[H+] = 0,1 M maka pH = 1

b. pH setelah penambahan naoH sebanyak 25 mL
Jumlah mol NaoH yang ditambahkan adalah
25 mL x 0,1 M = 2,5 mmol (mili mol)

Jumlah mol asam HCL mula mula adalah
25 mL x 0,1 M = 2,5 mmol

Ion OH- yang ditambahan melalui NaOH bereaksi tepat dengan H+, ketika [H+] = [OH-]. Pada saat ini disebut dengan titik ekuivalen titrasi. Pada titik ekuivalen konsentrasi H+ yang ada dalam larutan hanya berasal dari ionisasi air. Jadi pH = 7.


2. Pada trayek berapakah pH indikator berikut berubah warna, fenolftalein, bromtimol biru, dan metil jingga?


3. Ahmad mengikuti praktikum titrasi di sekolahnya. Ia melakukan titrasi 25 mL HCL 0,25 M dengan larutan NaOH o,1 M. Soba sobat bantu ahmad untuk menentukan:

a. Berpakah volume NaOH minimal yang diperlukan untuk mencapai titik ekuivalen?
b. Berapakah pH campuran pada saat lautan NaOH ditambahkan sebanyak 0 mL, 10 mL, 25 mL, dan 50 mL?
c. Ketika bromtimol biru atau BTB dipakai sebagai indikator dalam titrasi, bagaimanakah perubahan warna dari asam ke basa dan warna pada saat titik ekuivalen?


3. Sebuah senyawa dapat sobat jadikan sebagai indikator dalam percobaan titrasi asama basa jika

a. memiliki warna tertetu
b. dapat berubah menjadi lebih berwarna
c. pada rentang pH tertentu berubah warna
d. terionisasi dalam larutan
e. mengandung asam organik lemat


4.Indikator yang paling tepat digunakan dalam percobaan titrasi HCl 0,1 M oleh NaOH 0,1 M adalah

a. metil merah (rentah pH: 3,5 – 4,8)
b. bromtimol biru (rentan pH: 6,0 – 8,0)
c. brom kresol hijau (rentang pH: 4,6 – 5,8)
d. fenolftalein (rentan pH: 8,0 – 10,0)
e. alizarin kuning (rentang pH: 10,0 – 12,5)


5. Dari hasil titrasi larutan NaOh 0,1 M dengan larutan HCL 0,15 M:

Larutan NaOH
0,1 M
HCl
0,15 M
1 2 ml 20 ml
2 8 ml 20 ml
3 15 ml 20 ml
4 25 ml 20 ml
5 30 ml 20 ml

dari data di atas manakah data yang menunjukkan titik ekuivalen:
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5


6. Grafik berikut yang menunjukkan titrasi larutan HCl 0,1 M dalam labu dengan larutan NaOH 0,1 M dalam buret adalah


7. Jika 20 mL HNO3 0,1 M dititrasi denganlarutan natrium hidroksida 0,2 M maka volume basa yang diperlukan untuk mencapai titik stoikiometri adalah:

a. 10 ml
b. 20 ml
c. 25 ml
d. 30 ml
e. 50 ml


8. Jika dilakukan titrasi HCl – NaOH menggunakan inikator fenolftalein maka titik akhir titrasi berada pada pH sekitar

a. 6,5
b. 7,0
c. 8,0
d. 10
e. 11


9. Sebanyak 50 ml NHO3 0,1 M dititrasi dengan lautan NaOH 0,1 M. Coba sobat hitung berap PH setelah penambahan NaOH sebanyak 25 ml, 50 ml, dan 75 ml.


10. Coba sobat artikan apa itu titik ekuivalen dan titik akhir titrasi dan apa yang menyebabkan kita harus memilih salah satu indikator yang bertetapan di sekitar titik ekuivalen?

Categories: kimia rumus kimia
rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings