X

Memahami Rabat, Diskon, Bruto, Tara, dan Neto

Diskon

Saat musim lebaran haji seperti ini, banyak toko, swalayan, dan mall-mall memberikan diskon besar-besaran dari beragam poduk yang dijual. Diskon merupakan bentuk potongan yang menguntungkan bagi pembeli. Diskon adalah potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sehingga penjual dapat memperoleh barang tersebut dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga normal.

Disko biasanya diberikan untuk transaksi pembelian secara tunai atau dengan kartu kredit. Diskon bisa diberikan dengan nominal tetap seperti diskon 100.000, 50.000, atau dengan menggunakan persentase seperti 5%, 10%. Contoh:

“Pak Dimas membeli baju untuk prewedding di toko anugerah seharga Rp.85.000. Toko anugrah kemudian memberikan diskon sebesar 20% untuk setiap pembelian tunai. Berpakah uang yang harus dibayar dimas?”

Penyelesaian
Harga pembelian = 85.000
Diskon  = 20% x 85.000 = 17.000
Uang yang harus dibayar Pak dimas = 85.000 – 17.000 = 68.000

Rabat

Rabat mirip dengan diskon, keduanya sama-sama potongan. Keduanya bisa dalam bentuk nominal tertentu atau dalam bentuk persentase dari pembelian. Yang membedakannya, kalau diskon biasanya diberikan karena pembelian tunai sedangkan rabat diberikan karena pembelian dalam jumlah tertentu atau grosiran. Rabat juga sering diistilahkan dengan “purchased discount.”

Rabat tidak diberikan kepada konsumen akhir melainkan dinikmati oleh agen, grosir, pedangan besar, pedagang eceran.

Bruto, Tara, dan Neto

Saat sobat membeli sebuah makanan atau kebutuhan sehari-hari sering di bagian kemasan produk tersebut bertuliskan bruto atau netto. Apa sebenarnya bruto dan neto itu?

Bruto

Ketika sobat membeli sebungkus mie instan kemudian sobat temui ada tulisa bruto 95 gram, maka nilai 95 tersebut adalah total berat mie dengan bungkusnya. Jadi berat bruto adalah berat sebuah barang berikut pembungkusnya. Berat bruto juga sering disebut dengan berat kotor.

Neto

Jika tulisan yag sobat ditemui dikemasan mie instan adalah neto 90 gram maka nilai tersebut hanya untuk berat mienya saja, bukan termasuk berat bungkusnya. Jadi neto adalah berat bersih barang tanpa pembungkus apapun, murni hanya barang atau bahan tersebut.

Tara

Selisih antara berat bruto dengan berat neto adalah berat pembungkus atau tara. Jadi kita dapat merumuskan hubungan antara bruto, neto, dan tara sebagai berikut.

Bruto = Neto + Tara
Neto = Bruto – Tara
Tara = Bruto – Neto

Contoh Soal
Ibu rita membeli 5 kaleng sarden. Di tiap kaleng terdapat tulisan neto 1 kg. Setelah kemudian ditimbang ternyata berat seluruh kaleng sarden tersebut adalah 6kg. Berapakah bruto dan tara dari tiap kaleng sarden tersebut?

Jawab
Bruto setiap kaleng sarden = 6 kg : 5 = 1,2 kg
Tara setiap kaleng = 1,2 kg – 1 kg = 0,2 kg = 2 ons

rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings