X

Alkohol, Tata Nama, Sifat, dan Manfaatnya

Pada postingan yang lalu kita telah belajar berbagai jenis gugus fungsi yang ada dalam senyawa karbon. Salah satu gugus fungsi yang ada dalam senyawa karbon adalah alkohol. Sobat semua pasti sudah mengenal apa yang dinamakan dengan alkohol. Di sekitar kalian ada bahan-bahan yang didalamnya terdapat alkohol seperti tape, spiritus, atau mimuman keras. Ketiganya merupakan contoh bahan yang mengandung senyawa alkohol.

Lantas, apakah sama jenis dan nama alkohol yang terkandung dalam ketiga bahan tersebut? Jawabannya bisa sobat temukan dalam pembahasan lengkap tentang alkohol berikut ini.

Apa itu Senyawa Alkohol

Alkohol merupakan senyawa turunan dari hidrokarbon alkana. Jika sobat belum tau apa itu akan bisa di baca di sini. Struktur alkohol didapatkan dengan menggantikan satu atom H dengan gugus hidroksil -OH. Cara penamaanya dengan mengubah akhiran a pada alkana dengan akhiran ol. Misalkan dari senyawa etana dapat diturunkan menjadi senyawa alkohol bernama etanol. Etana menjadi etanol, a menjadi ol.

Bagaimana rumus umum dari senyawa alkohol? Untuk jumlah atom C sebanyak 2 alkohol memiliki rumus molekul C2H6O. Rumus senyawa alkohol ini sama dengan rumus senyawa dari eter. Alkohol dan eter mempunyai gugus fungsi berbeda tetapi memiliki rumus molekul yang sama sehingga sering disebut bahwa alkohol dan eter berisomer fungsi. Untuk pembahasan eter insyaAllah di lain kesempatan. Jadi rumus umum alkohol adalah

CnH2n+2O
 

 

Tata Nama Alkohol

Di awal tadi kita sudah mengenal tiga macam senyawa yang megngdung alkohol (tape, spiritus, dan minuman keras). Nama tersebut belum merupakan nama resmi yang menggambarkan kandungan alkohol yang sebenarnya dalam bahan tersebut. Lalu bagaimana tatanama senyawa alkohol yang sesuai aturan? Berikut ulasannya.
 

a. Tata Nama Alkohol IUPAC

Menurut sistem IUPAC  dalam tata nama alkohol menggunakan kaidah atau aturan sebagai berikut.

1. Sobat tentukan dulu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus hidroksil (OH). Rantai tersebut kemudian menjadi rantai utama yang diberi nama sesuai dengan nama senyawa alkana dengan mengganti akhiran a dengan ol. Contoh. Pada gambar di bawah ini rantai terpanjang berjumlah 5 maka dinamakan pentanol.

2. Semua atom karbon selain rantai utama dinamakan cabang dan diberi nama sesuai nama alkil berdasarkan kepada jumlah atom c.

3. Rantai utama harus diberi nomor dari ujung yang paling dekat dengan gugus -OH.

4. Urutan pemberian nama :
nomor cabang – nama alkil – nomor gugus OH – nama rantai utama.
Jika cabang lebih dari satu jenis maka diurutkan sesuai abjad dari nama alkil.
Contohnya

Diberi nama 3,4-dimetil-2-pentanol

5. Jika kemudian ada lebih dari satu gugus OH pada satu molekul yang sama (polihidroksil alkohol) maka sobat gunakan akhiran diol (2 gugus OH), triol (tiga gugus OH), dan seterusnya. Tetapi perlu sobat ingat akhiran a pada senyawa alkananya masih dipakai. Misal 4 atom c –> butana –> butanadiol.

Perhatikan contoh di atas. Dalam senyawa tersebut terdapat dua buah cabang berupa etil di nomor 4 dan metil di nomor 3. Rantai terpanjang berjumlah 6 atom C dan gugus hidroksil ada dua di nomor 2 dan 4.

Namanya
4-etil-3metil-2,4-heksanadiol
 

b. Tata Nama Trivial

Tatanama trivial atau tata nama dagang yang lazim merupakan sistem penamaan yang tidak resmi dan digunakan sebelum kemunculan sistem IUPAC. Pada umumnya tata nama trivial alkohol dilakukan dengan menyebutkan nama alkil diakhiri dengan alkohol. Berikut ini sobat, beberapa nama trivian dan sistem IUPAC untuk alkohol
 

Struktur Molekul Nama IUPAC Nama Trivial
Etanol Etial Alkohol
2-Propanol Isopropil alkohol
2-Butanol Sec-butil alkohol
1,2-etanadiol etilen glokol

 

 

Klasifikasi Akohol

Jika dilihat dari penempatan atom karbon dalam molekul, atom karbon bisa digolongkan menjadi empat golongan, yaitu:

– Atom karbon primer
– Atom karbon sekunder
– Atom karbon tersier
– Atom karbon kuarter

Silahkan sobat amati gambar di atas.
1. Atom karbon primer adalah atom karbon yang berdiri sendiri atau yang mengikat satu atom karbon yang lain. Contoh: C1 berdiri sendiri, C2 hanya mengikat C3, C4 mengikat C3, C7 mengikat C8, C9 mengikat C8 dan C10
mengikat C8.

2. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua atom karbon yang lain. Contoh: C5 mengikat C3 dan C6, C8 mengikat C6 dan C9

3. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon yang lain. Contoh C6 mengikat C5, C7, C8 dan C10.

4. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon yang lain. Contoh atom karbon C3 yang mengikat C2, C4, C5.

Klasifikasi atom karbon primer, sekunder, dan tersier inilah yang menjadi dasar klasifikasi alkohol. Alkohol diklasifikasikan berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus OH, sehingga klasifikasi alkohol dibagi menjadi tiga pula. Alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.

1. Alkohol perimer adalah jenis alkohol dengan gugu -OH yang terikat pada atom C primer. Contoh.

2. Alkohol sekuner adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C sekunder. Contoh

3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C tersier. Contoh

 

 

Sifat Fisik Alkohol

a. Titik Didih
Titik didih alkohol relatif tinggi. Hal ini terjadi karena akibat langsung dari adanya daya tarik intermolekuler yang kuat. Ingat lagi sobat titik didih adalah ukuran kasar dari jumlah energi yang diperlukan  untuk memisahkan suatu molekul ciar dari molekul yang paling dekat dengannya. Apabila molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut dalam bentuk ikatan hidrogen maka dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut.

b. Kelarutan.
Alkohol dengan massa molekul rendah dapat larut dalam air dengan baik. Kelarutan ini lebih disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air. Semakin panjang rantai karbon maka semakin kecil kelarutannya di dalam air.

Sifat Kimia Alkohol

a. Dehidrasi Alkohol
Dehidarasi atau pelepasan air ini biasanya terjadi apabila asam sulfat pekat berlebih dicampur dalam alkohol dengan dipanaskan pada suhu hingga 180o C. Gugus hidroksil akan terlepas dan atom hidrogen dari karbon terdekatnya juga terlepa dan membantuk senyawa alkana. Perhatikan contonya berikut.

Pada keadaan lain, dengna penmabahan sedikit asam sulfat pekat dan pemansannya dilakukan pada suhun 140o C, maka akan menghasilkan senyawa eter. Ada dua molekul alkohol yang terlibat dalam reaksi ini. Alkohol pertama melepaskan gugus hidroksi dan alkohol kedua melepaskan atom hidrogen.

b. Oksidasi Alkohol
Reaksi osidasi alkohol bisa menghasilkan senyawa aldehid, asam karboksila, ataupun keton tergantung jenis alkohol dan berapa kali dioksidasi. Skemanya seperti berikut:

Alkohol primer — oksidasi –> Aldehid — oksidasi –> Asam karboksilat
Alkohol sekunder — oksidasi –> keton
Alkohol tersier –oksidasi–> tidak bereakasi.

c. Reaksi alkohl dengan Natrium dan Kalium
Alkohl kering yang tidak mengdung air dapat direaksikan dengan logam Natrium maupun Kalium sehingga atom H dari gugus OH digantukan dengan logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkoholat. Berikut contohnya.

 

Alkoholat tersebut jika terdapat air maka akan kembali menjadi alkohol dan natrium hidroksida (NaOH).

d. Eseterifikasi
Alkohl dengan asam alkanoat dapat membentuk ester. Reaksi ini sering disebut dengan reaksi esterifikasi. Berikut contohnya.

 

 

 

Menafaat dan Penggunaan Akohol

a. Metanol
Dalam industri metanol dapat dibuat menjadi formaldehid yang digunakan untuk mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan bakar bersih. Metanol Mungkin juga mempunyai kegunaan baru dalam bidang pertanian. Berbeda dengan alkohol pada minuman, metanol tetap beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala keracunan metanol seperti kebutaan karena metanol menyerang syaraf penglihatan. Ia juga bisa dapat berakibat kematian.

b. Etanol
Pada kebanyakan orang dewasa metabolisme tubuh dapat mencerna sejumlah kecil etanol dengan tingkat keracunan yang rendah. Etil alkohol pada umumnya disebut dengan alkohol padi-padian atau alkohol minuman karena umumnya dihasilkan dari fermentasi gula alam dan tepung yang dihidrolisis yang terdapat pada anggur dan padi-padian.

Seseorang dengan konsentrasi alkohol dalam darahnya mencapai 0,3%
jelas terlihat mabuk; mereka yang mencapai 0,4% tidak sadar atau tidak
mampu merespon tindakan; dan konsentrasi 0,5% – 1% dapat menyebabkan
koma maupun kematian.

c. Spiritus
Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar
spiritus) dan untuk menyalakan lampu petromak. Di laboratorium pembakar
spiritus digunakan untuk uji nyala.

d. Glikol
Glikol merupakan alkohol dihidrat. Senyawa yang paling penting dari jenis senyawa ini adalah etilen glikol atau dalam tata nama IUPAC disebut dengan 1,2-etanadiol. Senyawa ini dijadikan bahan baku utama pada campuran anti beku permanen untuk radiator pada kendaraan bermotor. Etilen glikol adalah cairan yang manis, tidak berwarna, dana kalau disentuh agak lengket.

Glikol mempunyai titik didih yang tinggi sekitar 198o C dan ia tidak menguap jika dipakai sebagai zat anti beku. Senyawa alkohol ini juga mudah bercampur dengan air. Etilen glikol juga digunakan pada pembuatan fiber poliester (dacron) dan mylar (film magnetik) yang digunakan untuk pita pada kaset dan komputer.

Gliserol
Senyawa alkohol ini juga disebut dengan gliserin. Gliserol merupakan senyawa alkohol trihidrat. Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirup. Ia memiliki sifat tidak beracun. Karena sifatnya yang tidak beracun inilah kemudian senyawa alkohol ini banyak digunakan dalam berbagai industri meliputi:

– Pembuatan kosmetik dan lotion tangan.
– Bahan tambahan dalam tinta
– Bahan pemanis dan pelarut pada obat-obatan
– Industri Pelumas
– Bahan dasar industri plastik dan fiber sintetik.
– Bahan baku pembuatan nitrogliserin.

 

Sekian sobat materi kita tentang alkohol, tata nama senyawa alkohol, dan juga manfaatnya. Semoga bermanfaat.

Categories: kimia rumus kimia
Tags: alkohol
rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings