X

Eter, rumus struktur, tata nama, dan manfaatnya

Eter, rumus struktur, tata nama, dan manfaatnya – Yuk mari kita lanjutkan belajar kita tentang kimia karbon. Setelah pada postingan sebelumnya kita membahas tentang alkohol kali ini kita akan bahas tentang senyawa karbon lain yaitu eter.

Asal sobat tahu alkohol dan eter merupakan turunan dari senyawa karbon alkan. Jika struktur alkohol ada gugus OH beda halnya dengan eter. Struktur senyawa eter diperoleh dengan menggabungkan dua buah alkil dengan atom oksigen. Oleh sebab itu, eter juga dikenal pula dengan nama alkoksi alkana. Untuk lebih jelasnya tentang stuktur senyawa eter, silahkan sobat amati ilustrasi di bawah ini.

1. Dimetil eter

2. Etil metil eter

Coba sobat perhatikan lagi rumus umum dari alkohol dan eter. Kedua senyawa karbon ini memiliki rumus molekul yang sama. Misalkan untuk etanol CH3CH2OH memiliki total atom C2H6O. Rumus molekul ini sama dengan Dimetil eter CH3 —  O —  CH3, C2H6O. Jadi dapat disimpulkan bahwa alkohol dan eter memiliki rumus molekul yang sama namun memiliki gugus fungsi yang berbeda. Hal ini sering diistilahkan dengan isomer fungsi.

Tata Nama Senyawa Eter

Dalam tata nama senyawa eter juga dikenal dua sistem penamaan yakni sistem IUPAC dan sistem trivial.

Tata Nama IUPAC

Jika mengacu pada sistem IUPAC eter disebut dengan nama alkoksi alkana. Tatanama dilakukan dengan dua cara menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana.

Tata Nama Trivial

Sedangkan tata nama dengan sistem trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil berdasarkan urutan abjad dan kemudian diakhiri dengan eter.Jika kemudian kedua alkil merupakan alkil yang serupa maka digunakan awalan di.

Sifat Fisik Eter.

Titik Didih

Berbeda dengan struktur senyawa alkohol yang dapat membentuk ikatan hidrogen sesama molekulnya, pada eter kedua alkil yang terikat pada atom oksigen tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga senyawa ini memiliki titik didih yang lebih kecil dibandingkan dengan senyawa alkohol. Rumus molekul yang sama tapi jika gugus fungsi berbeda bisa menghasilkan titik didih yang berbeda pula.

Kelarutan

Ikatan hidrogen dan polaritas sangat menentukan besar kecilnya kelarutan eter di dalam air. Ketika membahas kelarutan kita mengenal prinsip “like dissolves like” yang bermakna pelarut polar melarutkan zat terlarut polar dan pelarut non polar melarutkan zat terlarut non polar.

Eter tidak memiliki ikatan hidrogen antar molekulnya. Akan tetapi jika ia dicampur dengan air eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Karea ikatan hidrogen dengan H2O inilah yang menyebabkan kelarutan dietil eter hampir sama dengan 1-butanol. Berikut tabel kelarutan beberapa senyawa alkohol dan eter.

Sifat Kimia Eter.

Asal sobat tahu, eter memiliki sifat inert yang mirip dengan alkana. Eter tidak bereaksi dengan oksidator, reduktor dan juga basa. Karena sifat inertnya ini eter banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelarut organik.

Kegunaan Eter

Senyawa eter juga memiliki peranan dan manfaat yang penting seperti halnya alkohol. Dietil eter telah digunakan secara luas sebagai obat bius setak tahun 1842. Namun demikian sekarang dietil eter sudah tidak digunakan lagi karena memiliki efek samping seperti rasa sakit dan mual-mual. Metil propil eter dan metoksi fluorin merupakan obat bius yang dikenal sebagai neotil dan pentrene.

Senyawa karbon ini yang diproduksi dalam jumlah besar seperti tetra butil eter (MTBE) merupakan zat tambahan dalam bensin yang bermanfaat untuk mengurangi emisi karbon monoksida dan menggantikan tetra etil lead (TEL) sebagai pencegah “knoking”.

Etilen oksida merupakan siklo eter dengan dua buah atom karbon dan satu atom oksigen yang membentuk cincin dengan tiga anggota. Senyawa ini merupakan gas beracun dan banyak digunakan untuk pembuatan etilen glikol (pensteril alat-alat kesehatan).

Categories: kimia
rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings