X

Biologi: Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Keanekaragaman hayati merupakan hal penting bagi kehidupan. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan alam yang melimpah yang diberikan oleh Tuhan YME kepada kita. Kita beruntung sekali dapat tinggal di Indonesia, karena Indonesia adalah salah satu dari tiga negara termasuk Brazil dan Zaire yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Sebagai salah satu negara yang memiliki keanakeragaman hayati maka dari itu Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah yang wajib kita jaga dan kita lestarikan.

1. Pengertian Keanekaragaman Hayati. 

 Keanekaragaman hayati (Biodiversitas) adalah keanekaragaman makhluk hidup di berbagai kawasan Bumi baik darat maupun laut yang menunjukkan berbagai macam variasi yang dimilikinya seperti, gen, jenis dan ekosistem. Berbagai unsur tersebut sangat penting sekali bagi kehidupan dan maka dari itu biodiversitas perlu untuk dipelajari dan dilestarikan. Dengan mempelajari biodiversitas kita dapat mengenal berbagai macam tanaman yang sejenis namun memiliki perbedaan seperti warna, bentuk, dan ukuran, dan masih banyak sekali manfaat yang diberikan dari adanya keanekaragaman hayati (biodiversitas). Oleh sebab itu karena adanya keanekaragaman yang begitu tinggi di Bumi mendorong para ilmuwan untuk mempelajari biodiversitas yaitu dengan cara klasifikasi

2. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati mencakup berbagai macam perbedaan baik itu bentuk, warna, sifat, dan penampilan yang dapat dlihat dari perbedaan gen, jenis (spesies) dan ekosistem. Karena keanekaragaman yang begitu tinggi yang mungkin sulit untuk kita kenali dan pelajari satu persatu maka para ahli pakar membedakan tingkat keanekaragaman menjadi, tingkat keanekaragaman gen, jenis (spesies) dan ekosistem

a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Keanekaragaman tingkat gen. Makhluk hidup tersusun atas bagian terkecil yang kita sebut dengan sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat (plasma nutfah) yang disebut sebagai gen. Setiap makhluk hidup mempunyai jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda. Walaupun pada prinsipnya bahan penyusun gen setiap makhluk hidup sama, namun jumlah dan susunannya berbeda sehingga perbedaan jumlah dan susunannya inilah yang menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda. Perbedaan jumlah dan susunan tersebut yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Setiap individu memiliki jumlah gen yang banyak, apabila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda maka akan menghasilkan keturunan yang semakin banyak varietasnya. Keanekaragaman tingkat gen dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies).

Misalnya:

  • Variasi Jenis kelapa: kelapa hijau, kelapa, gading, dan kelapa kopyor
  • Variasi jenis: padi sedani, padi delanggu, padi bumiayu, padi rojolele
  • variasi ayam: ayam kampung, ayam kate, ayam potong
  • variasi bunga mawar: mawar merah, mawar putih, mawar kuning

Dalam perkembangan makhluk hidup, faktor penentu perkembangannya tidak hanya pada gen saja, melainkan ada faktor lain yang dapat mempengaruhinya yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu merupakan interaksi antara gen dengan lingkungan. Contohnya saja ada dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen yang sama, maka belum tentu dua individu tersebut memiliki bentuk yang sama pula. Hal tersebut dapat terjadi karena faktor lingkungan yang mempengaruhi penampakan (fenotip) atau bentuk. Misalnya orang yang tinggal di daerah pegunungan dengan orang yang tinggal di daerah pantai memiliki perbedaan dalam jumlah eritrositnya. Jumlah eritrosit orang yang tinggal didaerah pegunungan lebih banyak dibanding dengan orang yang tinggal di daerah pantai disebabkan adaptasi terhadap kandungan oksigen di lingkungannya. Hal ini dikarenakan di daerah pegunungan kandungan oksigen lebih rendah dibanding dengan kandungan oksigen di daerah pantai

b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis(Spesies)

Setiap individu yang memiliki persamaan bentuk (morfologis), anatomis, fisiologis dan dapat saling kawin dengan sejenisnya (interhibridasi) yang menghasilkan keturunan yang subur (fertil) untuk melanjutkan generasinya dan inilah yang dinamakan sejenis atau sespesies. Keanekaragaman hayati tingkat jenis ini menunjukkan keberagaman yang terdapat pada berbagai jenis makhluk hidup dalam genus atau familia yang sama. Pada berbagai spesies-spesies tersebut terdapat perbedaan sifat. Contoh:

  • Family Fellidae: kucing, harimau, singa
  • Family Palmae: kelapa, aren, palem, siwalan, lontar
  • Family Papilionaceae: kacang buncis, kacang panjang, kacang tanah, dan kacang polong
  • Famila graminae: rumput teki, padi, jagung
  • genus Ipomoea: ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis)
  • Genus Fiucs: pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon preh (Ficus ribes)

c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup dengan sesamanya dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup didalam suatu ekosistem. Setiap ekosistem memiliki memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, kimia, tipe tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan hidup yang beranekaragam ini mempengaruhi keragaman jenis makhluk hidup yang menempatinya juga dan keanekaragaman tersebut disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.

Secara garis besar ekosistem bedakan menjadi 2 yaitu, ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, seperti bioma hutan pinus, bioma hutan jati, bioma hutan tropis, bioma padang rumput dan masih banyak lagi. Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem hutan bakau, ekosistem terumbu karang dan lainnya lagi.

Categories: biologi
amin:
X

Headline

Privacy Settings