X

Biologi: Klasifikasi Makhluk Hidup

      Tuhan YME menciptakan makhluk hidup dimuka bumi ini dengan beraneka macam. Bagaimana tidak? bahkan ahli biologi di seluruh dunia pun tidak dapat mengetahui dan mengenal seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Sungguh merupakan keagungan Tuhan YME yang menciptakan alam semesta ini. Dikarenakan begitu banyaknya macam makhluk hidup di muka bumi ini dan supaya untuk memudahkan kita mengenal makhluk hidup maka para ahli biologi kemudian melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup.

A. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

      Apakah yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup itu? Klasifikasi makhluk hidup yaitu suatu  kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokan makhluk hidup. Lalu bagaimanakah sistem pengelompokkan dari makhluk hidup itu? Sistem pengelompokan itu didasarkan pada kesamaan ciri maupun perbedaan yang ditemukan pada setiap makhluk hidup. Pengelompokkan berdasarkan ciri dilakukan dengan melihat ciri dari yang paling umum sampai ke ciri yang paling spesifik. Selain didasarkan pada ciri yang dimiliki, sistem pengelompokkan atau klasifikasi makhluk hidup itu juga dilihat berdasarkan pada ukuran, manfaat, serta habitat makhluk hidup itu sendiri.
Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup adalah ilmu taksonomi. Ilmu taksonomi merupakan salah satu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup. Ilmu taksonomi, pertama kali diterapkan oleh seorang ilmuwan asal Swedia yang bernama C. Linnaeus yang dikenal sebagai bapak taksonomi dunia.

B. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

      Mengapa perlu dilakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup? Berikut ini adalah beberapa tujuan dilakukannya klasifikasi makhluk hidup.

  1. Untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup
  2. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan
  3. Untuk membedakan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya
  4. Untuk menyederhanakan objek studi
  5. Untuk memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

C. Dasar-dasar untuk Melakukan Klasifikasi Makhluk Hidup

     Untuk melakukan kegiatan klasifikasi terhadap makhluk hidup, ternyata tidak hanya didasarkan pada persamaan ciri saja. Berikut adalah beberapa dasar yang digunakan untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup.

  1. Berdasarkan kesamaan ciri
          Dasar awal yang digunakan untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup adalah berdasarkan kesamaan cirinya. Misalnya elang dan ayam akan masuk ke dalam kelompok aves. Pengelompokan tersebut dilakukan didasarkan pada kesamaan ciri makhluk hidup yang dimiliki yaitu memiliki paruh, bulu, dan juga sayap.
  2. Berdasarkan perbedaan.
    Meskipun hewan satu dengan hewan yang lainnya dapat dikelompokkan dalam jenis yang sama namun diantara hewan tersebut bisa jadi memiliki perbedaan. Misalnya elang dan ayam yang sama-sama merupakan jenis aves namun memiliki perbedaan dari jenis makanan. Elang adalah hewan karnivora (pemakan daging) sedangkan ayam adalah hewan karnivora (pemakan tumbuhan.
  3. Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi
          Dalam melakukan kegiatan klasifikasi dapat dilakukan dengan ciri morfologinya, seperti menggolongkan beberapa jenis tumbuhan berdasarkan bentuk batang, bentuk daun, bentuk, bunga, warna dan sebagainya. Setelah itu, langkah berikutnya adalah mengetahui keadaan ciri anatominya, seperti ada tidaknya kambium, sel trakea, jaringan pengangkut dan lainnya. Beberapa jenis makhluk hidup bisa jadi memiliki morfologi sama namun memiliki anatomi yang berbeda dan sebaliknya.
  4. Berdasarkan ciri biokimia
         Klasifikasi makhluk hidup dapat juga dilakukan berdasarkan ciri biokimia yang dimiliki, seperti kandungan enzim, jenis protein, dan DNA yang dimiliki. Dengan melihat ciri biokimia yang dimiliki makhluk hidup dapat memberikan petunjuk untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.
  5. Berdasarkan manfaat
           Begitu banyaknya jenis makhluk hidup tentu memiliki manfaat yang berbeda-beda. Perbedaan manfaat tersebut dijadikan dasar untuk melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup.

D. Tahapan Melakukan Klasifikasi

      C. Lineus yang merupakan bapak taksonomi dunia menyatakan beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam mengklasifikasikan makhluk hidup diantaranya:

  1. Tahap identifikasi
    Tahap ini dilakukan dengan mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang akan diklasifikasikan.
  2. Tahap pengelompokan
    Tahap ini dilakukan dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sama akan masuk dalam satu kelompok yang sama atau satu takson.
  3. Melakukan penamaan takson
    Setelah mengelompokkan makhluk hidup ke dalam takson, langkah selanjutnya adalah memberikan nama takson tersebut. Pemberian nama takson bertujuan untuk mempermudah dalam mengenal ciri-ciri makhluk hidup tertentu.

E. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup

     C. Linnaeus  pertama kali melakukan membedakan klasifikasi makhluk hidup menjadi tujuh tingkatan. Tingkatan klasifikasi yang dilakukan dimulai dari yang paling umum sampai yang paling spesifik. Berikut adalah tujuh tingkatan klasifikasi makhluk hidup.

  1. Kingdom (Regnum)
          Kingdom adalah tingkatan yang paling tinggi dalam klasifikasi makhluk hidup. Kingdom sendiri dibagi menjadi dua yaitu kingdom animalia (hewan), dan kingdom plantae (tumbuhan).
  2. Filum (Divisio)
          Filum disebut sebagai keluarga besar. Pada tingkat kingdom akan dikelompokkan menjadi beberapa filum berdasarkan ciri-ciri yang ditunjukkan. Beberapa contoh jenis filum pada hewan diantaranya adalah filum Arthropoda dengan ciri-ciri memiliki kaki berbuku-buku, kutikula keras, filum chordata memiliki ciri bertulang belakang dan bernotokorda. Contoh lain dalam filum tumbuhan adalah seperti filum tumbuhan berbiji (spermatophyta) dan filum tumbuhan jamur (Basidiomycota).
  3. Kelas
           Tingkatan di bawah filum adalah kelas. Apabila hewan dan tumbuhan dalam filum memiliki ciri-ciri yang sama maka akan dimasukkan ke dalam satu kelas. Misalnya pada hewan memiliki beberapa kelas seperti contoh kelas mamalia yaitu sapi, anjing, kambing, dan sebagainya. Pada tumbuhan misalnya, dalam kingdom tumbuhan terdapat dua kelas yaitu, kelas tumbuhan biji berkeping satu dan kelas tumbuhan biji berkeping dua seperti contoh pada filum spermatophyta terbagi menjadi dua kelas yaitu monocotyledonae (tumbuhan biji berkeping satu) dan Dicotyledonae (tumbuhan biji berkeping dua).
  4. Ordo
           Ordo adalah tingkatan klasifikasi di bawah kelas. Pada kingdom tumbuhan, biasanya nama ordo berakhiran dengan -ales, sedangkan pada kingdom hewan tidak ada ciri khusus dalam penamaan. Contoh ordo pada kingdom hewan adalah herbivora, karnivora, omnivora, dan sebagainya.
  5. Famili
        Famili adalah tingkatan di bawah ordo. Pada kingdom hewan nama famili umumnya berakhiran -idae, sedangkan pada nama famili kingdom tumbuhan umumnya berakhiran -aceae. Contohnya; Falidae (keluarga kucing), Canidae (keluarga anjing), Rosaceae (keluarga mawar), Solanaceae (keluarga kentang).
  6. Genus
       Nama genus makhluk hidup dapat diambil dari berbagai kata. Misalnya dari zat kandungannya, nama hewan, dan sebagainya. Penulisan nama genus diawali dengan huruf kapital, penulisannya dapat bercetak miring, atau tegak bergaris bawah.
  7. Species (Jenis)
         Species merupakan satuan dasar untuk sistem klasifikasi dan merupakan tingkatan terendah dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Species merupakan makhluk hidup yang melakukan perkawinan dengan sesamanya dan menghasilkan keturunan yang fertil. Penulisan nama species umumnya digabungkan bersama nama genus makhluk hidup. Dua kata dalam penamaan makhluk hidup menunjukkan nama genus dan species. Kata pertama merupakan nama genusnya, dan kata kedua merupakan nama speciesnya.

F. Perkembangan Makhluk Hidup dari Masa ke Masa

       Sebenarnya klasifikasi makhluk hidup sudah dikenal sejak zaman dahulu. Seorang ahli filsafat asal Yunani yang bernama Aristoteles (384-322 SM) telah mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan. Namun semasa itu manusia belum dapat mengenal adanya mikroorganisme seperti bakteri atau makhluk bersel satu. Sistem klasifikasi makhluk hidup telah mengalami perkembangan dari masa ke massa dan semua itu tentu tidak terlepas dari peranan para ilmuwan yang terus melakukan penelitian. Berikut adalah sistem klasifikasi makhluk hidup dari masa ke masa.

1. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pra-Linnaeus

      Pada masa pra-linnaeus sebenarnya sistem klasifikasi makhluk hidup sudah ada. Seorang ahli filsafat Yunani yang bernama Aristoteles memiliki peran besar dalam perkembangan sistem klasifikasi makhluk hidup. Pada masa pra- Linnaeus makhluk hidup diklasifikasikan menjadi dua yaitu hewan dan tumbuhan. Dan sebenarnya pada masa itu juga sudah dilakukan sistem klasifikasi secara rinci seperti penamaan berdasarkan ciri-ciri, dan manfaat yang dimiliki.

2. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom

       Sistem klasifikasi 2 kingdom merupakan awal mula majunya perkembangan taksonomi. Sistem klasifikasi 2 kingdom awalnya dikenalkan oleh ilmuwan asal Swedia yang bernama C. Linnaeus yang membagi klasifikasi makhluk hidup menjadi 2 kingdom yaitu kingdom animalia dan kingdom plantae. Sistem klasifikasi 2 kingdom ini diterapkan pada tahun 1735. Sistem klasifikasi 2 kingdom di anggap belum sempurna dan masih memiliki beberapa kekurangan. Misalnya pada jenis makhluk hidup bersel satu yang tidak dapat digolongkan  ke dalam kingdom animalia maupun plantae. Maka dari itu sistem klasifikasi 2 kingdom hanya dijadikan sebagai cikal bakal untuk menuju sistem kingdom yang selanjutnya.

3. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom

       Bila sebelumnya Linnaeus mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 kingdom, selanjutnya Ernst Haeckel (1966) mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 3 kingdom. 3 Kingdom tersebut yaitu kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan) dan kingdom protista (organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana). Makhluk hidup bersel satu tersebut dibagi menjadi dua filum yaitu, filum Protozoa dan filum Thallophyta atau Protophyta. Sayangnya sistem klasifikasi 3 kingdom ini masih belum sempurna karena telah ditemukannya bakteri yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kingdom manapun.

4. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom

      Tokoh yang telah menemukan sistem klasifikasi 4 kingdom adalah Copeland dan Whittaker. Dua ilmuwan ini mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 4 kingdom antara lain kingdom Monera, Protista, Metaphyta dan Metazoa. Kingdom Monera yaitu sekumpulan organisme yang tidak memiliki membran inti sel dan memiliki sifat prokariotik. Lain halnya dengan protista yang memiliki sifat eukariotik. Kingdom Metaphyta merupakan sekumpulan tumbuhan yang mengalami masa pertumbuhan embrio. Sedangkan kingdom Metazoa merupakan sekumpulan hewan yang mengalami perkembangan embrio semasa siklus hidupnya.

      Seperti sistem klasifikasi sebelumnya, bahwa sistem klasifikasi 4 kingdom masih dianggap belum sempurna setelah ditemukannya fungi. Fungi (jamur) merupakan organisme sejenis tumbuhan namun tidak dapat membuat makanan sendiri dan fungi juga tidak memiliki sistem pencernaan. Maka dari itu fungi tidak dapat dimasukkan ke dalam kingdom manapun.

5. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom

      Kingdom ini dianggap sebagai penyempurna terhadap sistem klasifikasi sebelumnya, yaitu klasifikasi 4 kingdom. Namun, sayangnya sistem klasifikasi ini dianggap memiliki kelemahan. Sistem klasifikasi 5 kingdom belum mampu mengklasifikasikan kingdom monera secara tepat. Dalam kingdom monera masih terdapat perbedaan yang signifikan, seperti adanya  membran lipid, RNA polymerase, RNA sequences, dan sebagainya.

6. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom

      Carl Woese (1977) adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Amerika yang mengemukakan sistem klasifikasi 6 kingdom. Sistem klasifikasi 6 kingdom meliputi; kingdom Animalia, Plantae, Protista, Mycota, Eubacteria, dan Archaebacteria. Namun sistem klasifikasi ini masih pro-kontra dengan para ilmuwan lainnya.

7. Sistem Klasifikasi 7 Kingdom

      Cavalier-Smith (1998) mengemukakan sistem 7 kingdom yang terdiri dari kingdom Animalia, Plantae, Protista, Chromista, Eumycota, Eubacteria, dan Archaebacteria. Dasar dari sistem klasifikasi ini adalah dua kelas utama makhluk hidup yaitu eukariotik dan prokariotik. Selanjutnya organisme eukariotik terbagi menjadi 5 kingdom yaitu; Animalia, Plantae, Protista, Eumycota dan Chromista. Sedangkan organisme yang termasuk Prokariotik yaitu Eubacteria, dan Archaebacteria.

Categories: Lain-lain
amin:
X

Headline

Privacy Settings