X

Pengertian Siklus Hidrologi Beserta Contohnya


Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup di bumi. Bukan hanya manusia saja yang membutuhkan air, namun semua makhluk hidup yang tinggal dibumi. Tanpa adanya air tentunya makhluk hidup tidak akan mampu bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan cairan pada tubuh, selain itu air juga dibutuhkan untuk kepentingan lainnya.

Sebagai manusia kita patut bersyukur kepada sang pencipta, karena air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui karena untuk mendapatkannya kita tidak perlu susah susah menunggu beberapa tahun, seperti halnya barang tambang.

Sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui, air memiliki suatu siklus yang dikenal dengan istilah siklus hidrologi. Apa itu siklus hidrologi?

Mari simak uraian berikut…

Pengertian siklus hidrologi

Mungkin istilah siklus hidrologi sudah tidak asing di telinga sobat. Ya siklus hidrologi merupakan salah satu materi dalam pembahasan pelajaran sains. Siklus hidrologi merupakan salah satu dari 6 siklus biogeokimia yang ada di bumi.

Siklus hidrologi dapat diartikan sebagai sebuah suatu siklus atau sirkulasi air dari bumi, kemudian menuju atmosfer, yang selanjutnya kembali lagi menuju bumi. Yang mana siklus tersebut dapat berlangsung secara terus menerus. Hal inilah yang menyebabkan air dibumi seolah olah tidak pernah habis, sehingga akibat adanya siklus ini ketersediaan air dibumi selalu terjaga, dan akibatnya ekosistem yang ada dimuka bumi juga ikut terjaga.

Tahapan Tahapan Pada Siklus Hidrologi

Sebuah siklus tentunya memiliki beberapa rangkaian tahapan tahapan. Dan jika tahapan tahapan tersebut saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya maka akan terbentuklah suatu siklus. Dengan kata lain siklus dapat terbentuk akibat adanya tahapan tahapan yang saling terhubung satu dengan yang lainnya yang bentuknya memutar.

Setidaknya ada 9 tahapan hidrologi yang akan kita pelajari diantaranya;

Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, sublimasi,kondensasi, adveksi,presipitasi  run off dan yang terakhir infiltrasi.

Secara umum proses siklus hidrologi dapat dilihat pada gambar berikut;

Adapun penjelasannya, sebagai berikut;

1. Evaporasi

Tahapan Awal dalam siklus hidrologi yaitu proses Evaporasi. Evaporasi dapat disebut juga dengan istilah penguapan. Siklus hidrologi diawali dengan adanya penguapan, penguapan tersebut dapat berupa penguapan air yang ada di bumi seperti di samudera, laut, bendungan, waduk, rawa, danau, sungai, dan sebagainya..

Semua air tersebut akan mengalami proses penguapan akibat adanya pancaran panasnya sinar matahari, peristiwa ini dikenal dengan istilah evaporasi atau penguapan.

Akibat evaporasi maka air mengalami perubahan bentuk, yang semula cair berubah menjadi gas, karena perubahannya yang berwujud gas itulah yang memungkinkannya untuk dapat terbawa angin dan naik menuju atmosfer. Semakin banyak paparan panas yang diterima, maka akan semakin bertambah banyak pula jumlah air yang diuapakan dan semakin banyak pula yang terangkat menuju atmosfer

2. Transpirasi

Transpirasi merupakan penguapan yang ada pada jaringan makhluk hidup, Transpirasi dapat terjadi pada jaringan hewan ataupun tumbuhan. Seperti halnya pada Evaporasi, Transpirasi juga merubah air yang berwujud cair yang didapat dari jaringan makhluk hidup yang kemudian diubah menjadi uap, selanjutnya uap air itu akan terbawa keatas menuju atmosfer. Jumlah Penguapan yang terjadi akibat transpirasi, biasanya lebih kecil dan sedikit, jika dibandingkan dengan penguapan yang terjadi pada evaporasi.

3. Evapotranspirasi

Proses Evapotranspirasi merupakan gabungan dari evaporasi dan transpirasi, sehingga bisa dikatakan bahwa evapotranspirasi merupakan gabungan atau total penguapan air secara keseluruhan, yakni  penguapan air yang ada dimuka bumi, tanah dan penguapan pada jaringan makhluk hidup.

Proses Evpotranspirasi sangat mempengaruhi banyaknya jumlah air yang terangkat ke atmosfer dalam suatu siklus hidrologi.

4. Sublimasi

Tahapan Selanjutnya yakni sublimasi, jadi selain melalui proses penguapan, ternyata uap air juga dapat naik ke atmosfer melalui proses sublimasi. Apakah yang dimaksud dengan sublimasi itu? Sublimasi merupakan proses perubahan es yang berada di kutub ataupun yang ada di puncak gunung menjadi uap air,tanpa melalui proses pencairan terlebih dahulu.

Jumlah volume uap air yang terangkat ke atmosfer pada proses sublimasi memang tak sebanyak proses evaporasi dan transpirasi, akan tetapi walaupun jumlahnya sedikit, sangat berkaitan erat dalam memberikan kontribusi terhadap uap air yang terangkat ke atmosfer. dan jika dibandingkan dengan proses evaporasi dan transpirasi, proses sublimasi tergolong lebih lambat, dibanding keduanya. Proses sublimasi umumnya terjadi pada tahapan siklus hidrologi panjang.

5. Kondensasi

Kondensasi merupakan proses perubahan  uap air menjadi partikel partikel es. Pada saat uap air melalui proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi mencapai suatu ketinggian tertentu, maka uap air tersebut selanjutnya akan mengalami proses perubahan yaitu menjadi partikel partikel es yang berukuran sangat kecil yakni pada proses kondensasi. Perubahan wujud tersebut dapat terjadi akibat adanya pengaruh suhu udara yang sangat rendah pada saat uap air berada pada ketinggian tersebut. partikel partikel es yang telah terbentuk selanjutnya akan saling mendekati satu sama lain dan bersatu untuk  membentuk sebuah awan, apabila partikel es banyak yang bersatu, maka awan akan menjadi semakin hitam dan tebal, inilah yang dihasilkan dari proses kondensasi.

6. Adveksi

Proses adveksi terjadi, setelah partikel partikel es membentuk sebuah awan. Adveksi merupakan suatu gerak perpindahan awan dari sebuah titik ke titik yang lain akan tetapi masih dalam satu horizontal. jadi awan yang hitam dan gelap akibat bentukan partikel partikel es tersebut , dapat berpindah dari satu titik ke titik yang lain yang masih satu horizontal.

Proses adveksi dapat terjadi karena adanya angin atau perbedaaan tekanan udara ,sehingga menyebabkan awan tersebut dapat berpindah. karena proses adveksi itulah mengapa awan dapat berpindah dan menyebar dari atmosfer yang berada di lautan menuju ke daratan. akan tetapi tidak semua proses hidrologi mengalami proses adveksi contohnya yaitu dalam siklus hidrologi pendek.

7. Presipitasi

Setelah mengalami proses adveksi, awan akan mengalami presipitasi. Presipitasi merupakan suatu proses mencairnya awan hitam yang diakibatkan oleh pengaruh suhu udara yang tinggi, awan hitam yang terbentuk dari partikel es tersebut mencair dan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Hasil dari presipitasi tidak hanya air saja, jika presipitasi terjadi pada daerah yang memiliki suhu terlalu rendah atau kurang dari 0ᵒ C, maka akan dihasilkan presipitasi berupa salju. Awan awan yang mengandung air akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran butiran salju tipis. Presipitasi yang menghasilkan salju dapat kita jumpai pada daerah yang memiliki iklim sub tropis, daerah sub tropis umumnya memiliki  suhunya yang  tidak terlalu panas jika dibandingkan dengan daerah tropis.

8. Run Off

Tahapan Ini terjadi apabila air sudah berada di permukaan bumi. Pada saat awan mengalami proses presipitasi dan berubah menjadi air yang jatuh kebumi, maka air tersebut akan mengalami proses run off. Run off atau limpasan merupakan suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih  rendah pada permukaan bumi. Proses pergerakan air tersebut bisa  terjadi melalui saluran saluran seperti saluran air (got), sungai, danau, muara sungai hingga menuju ke samudera. Proses ini mengakibatkan air yang telah mengalami proses hidrologi dapat kembali lagi menuju ke lapisan hidrosfer bumi.

9. Infiltrasi

Proses selanjutnya yakni Proses Infiltrasi. Air di permukaan bumi yang terbentuk akibat proses presipitasi, tidak semuanya mengalir dan mengalami proses run off, Sebagian air tersebut ada yang bergerak menuju pori pori tanah, merembes , dan ada juga yang terakumulasi menjadi air tanah. air yang merembes hanya sebagian kecil saja, sedangkan air yang bergerak menuju pori pori tanah dinamai dengan proses infiltrasi. Proses infiltrasi dapat mengalirkan air tanah menuju laut kembali,namun prosesnya lambat.

Air yang telah melewati proses run off dan infiltrasi, akan mengalami sebuah siklus hidrologi yang membawanya kembali menuju lautan,yang secara berangsur angsur dalam kurun waktu tertentu air tersebut akan kembali  mengalami siklus hidrologi yang baru yang diawali dengan proses evaporasi. itulah Kesembilan tahapan dari siklus hidrologi.

Macam Macam Siklus Hidrologi

Sebagaimana Penjelasan mengenai tahapan tahapan siklus hidrologi diatas, masih ada beberapa macam tahapan siklus hidrologi yakni berdasarkan panjang atau pendeknya siklus tersebut terjadi. Menurut Panjang atau pendeknya siklus terjadi dapat dibedakan menjadi 3 macam siklus hidrologi yaitu; siklus hidrologi pendek, kemudian siklus hidrologi sedang, dan yang terakhir siklus hidrologi panjang. Berikut ini uraiannya;

Siklus Hidrologi Pendek

Siklus Hidrologi pendek Yaitu siklus hidrologi yang tidak mengalami proses adveksi, Uap air yang terbentuk dalam siklus hidrologi selanjutnya akan diturunkan menjadi air hujan  yang terjadi disekitar daerah laut tersebut. Adapun penjelasan siklus hidrologi pendek sebagai berikut;

  • Air laut yang terpapar oleh panasnya sinar matahari selanjutnya akan mengalami mengalami proses penguapan dan menjadi uap air.
  • Uap air yang terbentuk tersebut akan mengalami kondensasi dan kemudian menjadi awan
  • dan selanjutnya awan akan menjadi hujan disekitar daerah permukaan laut tersebut.

Siklus Hidrologi Sedang

Setelah siklus hidrologi pendek, selanjutnya ada siklus hidrologi sedang. Indonesia merupakan contoh negara yang umumnya mengalami siklus ini. Siklus hidrologi sedang menghasilkan hujan yang terjadi di daratan. Hal tersebut karena pada proses adveksinya mengakibatkan awan terbentuk diatas daratan.

Berikut ini penjelasan siklus hidrologi sedang;

  • Air laut yang terpapar oleh panasnya sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air, selanjutnya
  • Uap air akan mengalami proses adveksi yang diakibatkan oleh angin dan tekanan udara, sehingga uap air tersebut bergerak menuju daratan
  • pada atmosfer daratan, uap air tersebut kemudian akan membentuk awan , dan selanjutnya berubah menjadi hujan.
  • Air hujan yang jatuh pada permukaan bumi atau daratan, selanjutnya akan mengalami proses run off dan mengalir menuju sungai hingga kembali ke laut.

Siklus Hidrologi Panjang

Siklus selanjutnya yakni, Siklus Hidrologi Panjang. Siklus ini dapat dijumpai pada daerah yang beriklim sub tropis atau pada daerah pegunungan. Pada Siklus hidrologi panjang,hujan tidak langsung turun dalam bentuk air, namun hujan akan turun dalam bentuk salju atau gletser terlebih dahulu. adapun mengenai penjelasan Siklus Hidrologi panjang yakni sebagai berikut;

  • Air laut yang terpapar oleh panasnya sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air,
  • Setelah itu kumpulan Uap Air tersebut akan mengalami proses sublimasi,
  • Selanjutnya terbentuklah awan awan yang mengandung kristal kristal es
  • Awan awan itu kemudian mengalami proses adveksi dan  bergerak menuju daratan
  • Setelah itu awan awan akan mengalami proses presipitasi dan turun dalam bentuk salju
  • Salju selanjutnya akan  terakumulasi dan menjadi gletser
  • Karena adanya pengaruh suhu udara, gletser akan mencair dan membentuk aliran sungai
  • Aliran air dari gletser yang telah mencair akan kembali mengalir dan diteruskan hingga menuju laut.

Itulah beberapa macam siklus hidrologi berdasarkan panjang atau pendeknya proses terjadi. Adapun contoh untuk masing masing proses yaitu

hujan yang turun di area lautan (Siklus HIdrologi Pendek), hujan yang turun didaerah tropis (Siklus Hidrologi Sedang), Dan Hujan yang turun dalam bentuk salju (siklus Hidrologi Panjang).

Categories: Lain-lain
amin:
X

Headline

Privacy Settings