X

Adaptasi Fisiologi, Morfologi, Tingkah laku dan contohnya

Setiap makhluk hidup akan senantiasa berusaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Sehingga dengan demikian kelestarian jenisnya akan terus terjaga dan tidak mengalami kepunahan. Kelangsungan hidup suatu makhluk hidup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang di antaranya ; kemampuan dalam beradaptasi, seleksi alam, dan tingkat perkembangbiakan.

Nah, kali ini kita akan belajar mengenai adaptasi….

Pengertian Adaptasi

Arti adaptasi yaitu Kemampuan suatu makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta menjaga kelestarian nya. Adapun cara makhluk hidup dalam beradaptasi dengan lingkungan, dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu ; adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Berikut ini adalah penjelasannya;

A. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi yaitu suatu penyesuaian yang dilakukan oleh suatu makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan, ataupun manusia yang melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi ini dapat dengan mudah kita amati jika dibandingkan dengan adaptasi fisiologi, karena adaptasi ini terjadi akibat adanya perbedaan jenis makanan serta habitatnya.

a. Adaptasi morfologi terhadap jenis makanan

Adaptasi morfologi ini terjadi akibat adanya perbedaan pada makhluk hidup mengenai cara mengambil dan cara memperoleh serta jenis makanannya yang berbeda. Berikut ini beberapa contoh adaptasi morfologi terhadap jenis makanan;

Bentuk paruh dan kaki pada burung

Beberapa contoh adaptasi bentuk paruh dan bentuk kaki pada burung yaitu diantaranya;

  • Bebek yang mempunyai paruh yang berbentuk menyerupai dayung atau sudu yang digunakan untuk mencari makanan di lumpur
  • Burung pipit yang mempunyai paruh yang berbentuk pendek pendek serta kuat yang dapat digunakan untuk mematuk makanannya yang berupa biji-bijian
  • Burung elang yang memiliki paruh yang berbentuk runcing serta agak panjang yang dengan paruh seperti ini dapat ia gunakan untuk mengoyak makanan berupa daging, kemudian
  • Ayam mempunyai paruh yang berbentuk kecil serta runcing yang dapat digunakan untuk mematuk biji-bijian ataupun hewan-hewan kecil seperti serangga
  • Burung kolibri yang mempunyai paruh yang bentuknya kecil runcing serta panjang yang mana paruhnya itu dapat digunakan untuk menghisap nektar pada bunga
  • Burung pelikan yang mempunyai paruh yang ukurannya besar, dan paruhnya mempunyai struktur yang bentuknya seperti kantong yang dapat digunakan untuk memakan ikan
  • Burung pelatuk mempunyai paruh yang kuat dan runcing yang dapat digunakan untuk mematuk kayu pohon serta menangkap serangga untuk dimakan
  • Bebek yang memiliki kaki yang yang berselaput diantara celah jari kakinya. Bebek dapat menggunakan kaki tersebut untuk berjalan diatas Lumpur serta memudahkannya saat berenang di air
  • Burung pipit yang memiliki jari-jari yang panjang yang terletak pada suatu bidang datar. dengannya jari-jari ini dapat digunakan untuk hinggap pada ranting-ranting pohon
  • Burung elang yang memiliki kaki yang pendek dan bercakar tajam. Dengan kaki ini dapat digunakan oleh burung elang untuk mencengkeram mangsanya
  • Burung kakak tua yang memiliki kaki dengan dua jari yang arahnya ke depan dan dua jari ke belakang. dengan kaki seperti ini maka akan memudahkannya untuk memanjat pohon
  • Ayam yang memiliki kaki yang bentuknya panjang dan tegak. Kaki yang berbentuk seperti ini digunakan ayam untuk berjalan di darat dan mengais makanan di tanah
  • Hampir serupa dengan burung kakak tua, kaki burung pelatuk juga mempunyai dua jari yang bentuknya mengarah ke depan dan dua jari ke belakang, Ini digunakan untuk membantunya memanjat

Bentuk mulut pada serangga

Menurut jenis makanannya serangga memiliki bentuk mulut yang dapat dibagi menjadi beberapa tipe seperti berikut ini yaitu;

  • Tipe mulut penggigit
  • Tipe mulut penjilat dan penghisap
  • Tipe mulut pengisap
  • Tipe mulut penusuk dan penghisap

Tipe gigi mamalia

Tipe gigi pada mamalia mamalia sangat berhubungan dengan jenis makanannya. Menurut tipe giginya mamalia dapat dibedakan menjadi beberapa golongan sebagaimana berikut ini;

  • Mamalia yang memakan rumput atau dikenal dengan herbivora dan pemamah Biak atau ruminansia. Jenis mamalia yang satu ini mengunyah kembali makanan yang sudah ditelan nya contoh dari ruminansia yaitu sapi, kuda, kerbau, dan kambing. Hewan jenis ini memiliki gigi seri yang bentuknya seperti kapak yang fungsinya untuk menjepit serta memotong makanan, sedangkan gigi gerahamnya berbentuk lebar dan datar dengan rahang bergerak ke samping agar makanan tergiling secara mekanis dan merasa merata
  • Mamalia pemakan daging atau yang disebut dengan karnivora. Mamalia jenis ini memiliki gigi seri yang bentuknya tajam serta gigi taring yang kuat dan besar serta runcing, Selain itu gigi gerahamnya juga bergerigi tajam sehingga mamalia ini mampu mengunyah daging yang keras dan alot. Contoh dari hewan pemakan daging atau karnivora yaitu singa, harimau, anjing ,dan kucing.
  • Mamalia pengerat atau rodentia. Mamalia jenis ini tidak mempunyai gigi taring namun hanya mempunyai gigi seri dan gigi geraham. Gigi serinya berukuran besar serta fungsinya untuk mengerat makanan. Contoh dari mamalia rodentia yaitu kelinci, tikus, dan tupai.

b. Adaptasi morfologi terhadap jenis habitat

Berdasarkan habitatnya adaptasi pada hewan dan tumbuhan dapat diuraikan sebagai berikut;

Ikan

Semua jenis ikan di habitatnya di air, baik di air laut ataupun di air tawar seperti di sungai. Karena air mempunyai sifat menekan ke segala arah sehingga ikan memerlukan bentuk tubuh yang dapat memudahkannya untuk bergerak di air. Sehingga umumnya ikan mempunyai bentuk tubuh yang cenderung ramping dan aerodinamis, yang mana dapat mempermudahkannya bergerak di air.

Unta

Sebagaimana yang kita ketahui, umumnya hidup di gurun pasir. Unta mempunyai punuk yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan dan lemak. Unta mempunyai kaki yang panjang yang dapat digunakan oleh unta untuk menjaga tubuhnya agar tidak terperosok di pasir,  dan kaki unta juga memiliki bantalan yang dapat berfungsi sebagai penahan panas ketika berjalan di padang pasir

Beruang kutub

Berbeda dengan halnya unta, beruang kutub hidupnya memang bukan di pasir tapi di daerah kutub yang bersalju dan memiliki suhu yang dingin. Beruang kutub mempunyai kaki yang bentuknya besar dan lebar yang dapat digunakan untuk berjalan di atas salju, Selain itu beruang kutub juga mempunyai bulu yang sangat tebal yang digunakan sebagai pelindung tubuh dari dinginnya suhu udara.

Tumbuhan xerofit

Xerofit merupakan tumbuhan yang tumbuh di habitat kering atau kekurangan air, contoh tumbuhan yang tergolong tumbuhan xerofit yaitu kaktus dan kurma. Tumbuhan jenis ini mampu beradaptasi dengan lingkungan melalui beberapa cara sebagai berikut;

  • Daunnya yang  sempit dan kecil serta memiliki jumlah Stomata yang sedikit dapat menjaganya agar tidak terjadi Penguapan yang berlebihan
  • Daunnya yang berbentuk sisik atau bulu memiliki fungsi sebagai alat pertahanan diri
  • Batang dan daunnya yang dilapisi zat seperti lilin berfungsi untuk mencegah terjadinya Penguapan yang berlebihan
  • Tumbuhan xerofit mempunyai akar yang sangat panjang, hal ini bertujuan agar dapat menjangkau sumber air di bawah tanah
  • Batang bersifat sukulen atau mampu menyimpan air

Tumbuhan hidrofit

Pengertian tumbuhan hidrofit yaitu jenis tumbuhan yang hidup pada habitat yang memiliki banyak air seperti; teratai, eceng gondok, dan hydrilia Sp. Tumbuhan hidrofit mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan cara sebagai berikut;

  • Tumbuhan jenis ini mempunyai akar yang lebat yang digunakan nya sebagai pemberat agar posisinya stabil di atas air
  • Daunnya berbentuk lebar untuk menahan gaya berat ke bawah dan agar tidak mudah tenggelam
  • Mempunyai Stomata yang banyak yang letaknya di permukaan atas daun dengan tujuan untuk memudahkannya dalam menguapkan air
  • Lapisan lilinnya tipis dapat digunakan untuk mempermudah terjadinya penguapan dan mengurangi kelebihan air
  • Tumbuhan hidrofit memiliki batang dan akar yang berongga sehingga ia dapat mengapung di air

Tumbuhan higrofit

Tumbuhan higrofit merupakan tumbuhan yang hidupnya di habitat yang lembab, seperti; lumut, paku-pakuan, dan keladi. Tumbuhan higrofit melakukan adaptasi dengan lingkungannya dengan cara sebagai berikut;

  • Daunnya berbentuk tipis dan lebar sehingga memudahkannya untuk melakukan penguapan
  • Pada ujung daun terdapat hidatoda

B. Adaptasi Fisiologi

Setelah membahas adaptasi morfologi kita akan membahas adaptasi fisiologi. Adaptasi fisiologi merupakan upaya penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Umumnya adaptasi fisiologi juga melibatkan zat-zat kimia tertentu untuk membantu dalam proses metabolisme tubuh. Adaptasi fisiologi tidak mudah untuk diamati sebagaimana pada adaptasi morfologi dan tingkah laku, hal ini karena adaptasi fisiologi sangat berkaitan erat dengan fungsi tubuh. Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan, ataupun manusia.

a. Adaptasi fisiologi pada hewan dan manusia

  • herbivora adalah jenis hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Sebagai contohnya  sapi. Sapi merupakan pemakan rumput, yang mana ia dapat mencerna rumput dan daun yang memiliki banyak kandungan serat atau selulosa dengan bantuan enzim selulase. Enzim selulase tersebut diproduksi oleh mikroorganisme yang terdapat di rumen.
  • Nyamuk merupakan hewan penghisap darah, dapat berupa darah manusia ataupun darah hewan. Nyamuk mempunyai zat antikoagulan atau anti pembeku darah, zat ini memiliki kegunaan untuk menjaga agar darah yang diserap oleh nyamuk tersebut tetap dalam keadaan cair dan tidak membeku.
  • Pada manusia, jumlah eritrosit dalam darah dapat berbeda-beda tergantung dari tempat tinggal manusia tersebut. Manusia yang tinggal di daerah pegunungan atau dataran tinggi mempunyai eritrosit dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tinggalnya di dataran rendah. Hal ini diakibatkan karena jumlah atau kadar oksigen yang ada di daerah pegunungan lebih sedikit sehingga dibutuhkan Hb atau hemoglobin  yang lebih banyak untuk mengikat oksigen, apabila Hb yang dibutuhkan banyak jumlah eritrosit juga akan meningkat.
  • Ikan air tawar memiliki adaptasi fisiologi yang berbeda dengan ikan yang berada di laut. Ikan di air tawar melakukan adaptasi yaitu dengan cara minum sedikit air dan banyak mengeluarkan urine yang encer, namun sebaliknya ikan di air laut melakukan adaptasi dengan cara minum banyak air dan mengeluarkan sedikit urine yang padat dan pekat.

b. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan

  • Pada jenis tumbuhan tertentu dapat mengeluarkan bau yang khas untuk menarik serangga. Sebagian tumbuhan menarik serangga untuk dimakan dan sebagian yang lain menggunakan serangga untuk membantunya dalam proses penyerbukan seperti pada bunga mawar.
  • Ada juga tumbuhan yang mengeluarkan nektar pada bunga untuk menarik serangga contohnya kembang sepatu.
  • Tanaman atau tumbuhan seperti cemara dan sukun dapat beradaptasi fisiologi dengan cara mengeluarkan metabolit sekunder berupa alelopati. metabolit sekunder ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berada disekitarnya.

C. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku yaitu suatu penyesuaian diri yang dilakukan oleh suatu makhluk hidup terhadap lingkungannya dengan cara mengubah tingkah laku supaya ia mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laku dapat kita amati dan bisa dilihat dengan mudah, Apabila dibandingkan dengan adaptasi yang sebelumnya yaitu adaptasi fisiologi. Umumnya adaptasi tingkah laku berkaitan erat dengan makanan, udara dingin dan sistem pertahanan pada hewan. berikut ini merupakan adaptasi tingkah laku dari beberapa jenis hewan;

a. Adaptasi tingkah laku pada hewan

  • Rayap dapat melakukan adaptasi tingkah laku yang agak aneh yaitu dengan memakan kembali kulitnya yang telah terkelupas pada saat melakukan pergantian kulit atau molting, hal ini dilakukan rayap untuk mendapatkan enzim pencernaan selulosa pada kayu, enzim pencernaan tersebut dihasilkan oleh flagellata atau sejenis mikroorganisme yang hidup dalam pencernaan rayap, oleh sebab itu rayap akan kembali memakan kulit dan bagian tubuhnya yang telah terkelupas. Selain itu juga, rayap yang baru menetas atau yang masih kecil menunjukkan adaptasi tingkah lakunya yaitu dengan menjilati dubur induknya, tingkah laku ini dilakukan oleh rayap kecil dengan tujuan supaya flagellata dalam saluran pencernaan induknya dapat masuk dalam saluran pencernaannya.
  • Apabila kita amati, kerbau merupakan hewan yang suka mandi di lumpur atau di Sungai, tingkah lakunya ini dilakukan oleh kerbau dengan tujuan untuk mengurangi panas yang ada pada tubuhnya.
  • Pada umumnya pinguin yang hidup di daerah kutub yang bersuhu udara sangat dingin hidup secara berkelompok atau bergerombol. Tingkah laku ini dilakukan penguin dengan tujuan agar lebih hangat.
  • Beberapa jenis burung melakukan migrasi atau berpindah dari daerah yang hangat pada saat memasuki musim dingin. Selain itu burung juga Akan berpindah untuk mencari makanan di daerah yang terdapat banyak makanan. Dan bila musim dingin di daerah asalnya telah selesai burung tersebut biasanya akan kembali lagi ke tempat asalnya.
  • Pada sayap kupu-kupu jenis tertentu terdapat dua buah pola mata yang hampir sama, pola ini hampir menyerupai mata pada burung hantu. Saat ada pemangsa sayapnya akan direntangkan sehingga pemangsa kupu-kupu akan ketakutan dengan kupu-kupu itu, sehingga kupu-kupu itu akan selamat dari pemangsanya.
  • Cicak akan memutuskan ekornya apabila dalam keadaan terancam atau bahaya. Peristiwa pemutusan ekor pada cicak ini disebut autotomi.
  • Untuk mengelabui hewan yang akan memangsanya, bunglon dapat menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungan, sehingga ia akan aman dari pemangsanya, kemampuan bunglon untuk menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungannya disebut dengan mimikri.

b. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan

  • Pohon jati menggugurkan daunnya atau meranggas pada musim kemarau, hal ini dilakukannya untuk mengurangi penguapan sehingga dapat menghemat cadangan air.
  • Daun tanaman jagung dapat menggulung saat udara sangat panas, hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan air.
Categories: Lain-lain
amin:
X

Headline

Privacy Settings