X

Kelas : 11 Larutan Elektrolit – Teori, Klasifikasi, dan Perbedaannya

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai sejarah larutan elektrolit, klasifikasi dan sifat larutan elektrolit, perbedaan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit, serta kita juga akan belajar mengenai pengaplikasian larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya simak !

Apa kabar sobat? Semoga kalian sehat selalu dan tetap semangat.

Tahukah sobat, bahwa di setiap Aktivitas kehidupan kita memperoleh manfaat dari larutan elektrolit? tahukah sobat, jika di dalam tubuh kita juga ada cairan elektrolit yang berperan melancarkan impuls pada saraf kita? tidak hanya itu loh, larutan elektrolit juga bisa digunakan sebagai sarana untuk sumber energi pada akumulator atau aki sehingga mesin kendaraan bisa berjalan.

Selain itu larutan elektrolit juga bisa berfungsi sebagai parameter pencemaran air yang ada di sungai. Menarik bukan? oleh karena itu Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai larutan elektrolit. Penasaran ? yuk simak…

Sejarah Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit pada mulanya berasal dari gagasan seorang ilmuwan yang berasal dari Swedia yang bernama Svante August Arrhenius (1859 – 1927), menurut Arrhenius zat elektrolit yang terdapat pada larutan akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang mempunyai muatan listrik yang dikenal dengan sebutan ion

Ion-Ion pada zat elektrolit bergerak secara bebas, ion yang bergerak inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik pada larutan. Oleh karena itu Arrhenius berpendapat bahwa larutan elektrolit dan non elektrolit juga didasarkan pada keadaan ion dalam larutan yang akan menghantarkan arus listrik.

Jika di dalam larutan ditemukan ion, maka larutan tersebut sifatnya elektrolit namun jika di dalam larutan tidak ada ion, maka larutan tersebut sifatnya non elektrolit. Sehingga Arrhenius menyimpulkan bahwa larutan elektrolit yaitu larutan yang bisa menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit yaitu larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik.

Hasil percobaan Faraday

Gagasan megenai Elektrolit juga juga muncul dari percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday. Dalam percobaannya Faraday menemukan bahwa arus listrik yang dialirkan ke dalam suatu larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk akibat ion (+) mengalami Reaksi reduksi dan ion (-) mengalami oksidasi. Contohnya nya larutan HCl yang terbentuk akibat reaksi elektrolisis yang menghasilkan H2 sebagai berikut;

Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa larutan elektrolit dan larutan non elektrolit merupakan larutan yang berasal dari reaksi kimianya

Sebagai contoh apabila garam dapur (NaCl) dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion (+) dan ion (-). Sebutan lain dari ion (+) yaitu kation, sedangkan ion (-) memiliki nama lain anion.

Larutan NaCl merupakan larutan elektrolit yang reaksi kimianya adalah sebagai berikut

Namun apabila gula dilarutkan ke dalam air, molekul-molekul gula tidak akan tidak akan diuraikan menjadi ion, namun hanya berubah dari wujudnya yang semula padat menjadi larutan. Sehingga larutan gula tergolong sebagai bagai larutan non elektrolit. Berikut ini merupakan reaksi kimia dari gula;

Contoh lain dari larutan elektrolit yaitu; larutan garam dapur (NaCl) , larutan cuka (CH3COOH) , larutan asam sulfat (H2SO4). Adapun contoh larutan non elektrolit yaitu larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa.

Jenis-jenis larutan elektrolit

Menurut kuat ataupun lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi secara sempurna, karena ionisasi pada larutan elektrolit kuat sempurna maka derajat ionisasi nya (α) = 1

Adapun elektrolit lemah yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi yang sedikit (terionisasi tidak sempurna), sehingga derajat ionisasi nya ( α ) yaitu 0<α≤ 1.

Berikut ini merupakan perbedaan antara larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah;

src : www.materi78.co.nr/kimia

Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit

Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit mempunyai karakteristik atau sifat yang berbeda. Berikut ini adalah perbedaannya;

Sifat dari larutan elektrolit;

  • Bisa menghantarkan listrik
  • Mempunyai derajat ionisasi yang berkisar antara 0 < α ≤ 1
  • Apabila dilakukan uji daya hantar listrik, gelembung gas yang dihasilkan banyak dan lampu dapat menyala
  • Merupakan penghantar listrik yang baik
  • Mempunyai derajat ionisasi = 1 atau mendekati 1
  • Adapun contoh dari elektrolit kuat diantaranya ; (HCl, HF, HNO3, H3PO4, H2SO4) dari basa kuat (Ca(OH)2, Mg(OH)2, LiOH, NaOH).

Sifat dari larutan non elektrolit;

  • Tidak bisa menghantarkan listrik sebab tidak bisa terionisasi
  • Mempunyai derajat ionisasi si atau α = 0 (tidak terionisasi)
  • Tidak bisa menyalakan lampu dan tidak bisa menghasilkan gelembung pada elektroda, sebab tidak bisa menghantarkan listrik
  • Mempunyai derajat ionisasi = 0
  • Contoh dari larutan non elektrolit antaranya; larutan gula , larutan alkohol, larutan urea

Derajat ionisasi yaitu parameter larutan elektrolit yang secara matematis nilainya merupakan perbandingan antara jumlah mol zat yang terionisasi dengan zat mula-mula yang dituliskan dengan;

yang mana α = 1 (elektrolit kuat), 0 < α < 1

Manfaat Larutan Elektrolit Bagi Kehidupan

Larutan elektrolit mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan kita. Misalnya pada mesin kendaraan larutan elektrolit bisa dipakai sebagai sel elektrokimia seperti pada aki, baterai ataupun jembatan garam. Selain itu larutan elektrolit juga dapat digunakan sebagai parameter pencemaran air pada suatu tempat.

Penggunaan larutan elektrolit sebagai indikator pencemaran yaitu sebagai berikut;

  • PH yaitu tingkat keasaman yang dimiliki air
  • DO (Dissolved Oxygen) yaitu jumlah Oksigen yang terlarut di dalam air,
  • BOD (Biochemical Oxygen Demand) yaitu jumlah Oksigen yang diperlukan makhluk hidup di dalam air untuk hidup,
  • COD (Chemical Oxygen Demand) yaitu jumlah Oksigen yang diperlukan untuk melakukan reaksi kimia di dalam air. BOD dan COD yang tinggi akan menurunkan nilai DO
  • TDS (Total Dissolved Solid) yaitu jumlah zat yang terlarut di dalam air.

Suatu wilayah dikatakan mempunyai air yang baik apabila air tersebut mempunyai pH sekitar 7 (Netral), mempunyai DO yang tinggi, BOD, COD dan TDS yang rendah. Adapun suatu wilayah dikatakan mempunyai air yang buruk yakni apabila mempunyai pH < 7(asam) atau PH > 7 (bahasa) namun DO nya rendah, BOD, COD dan TDS nya tinggi.

Di dalam tubuh manusia terdapat cairan elektrolit keberadaannya sangat penting bagi tubuh manusia. Sebab cairan elektrolit ini memiliki fungsi yang berkaitan dengan mekanisme metabolisme tubuh seperti; ion pengaktif enzim, melancarkan impuls pada saraf, dan pembentuk hormon.

Demikianlah sobat, sedikit materi mengenai Larutan Elektrolit – Teori, Klasifikasi, dan Perbedaannya yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat 😃😃😃

Categories: Lain-lain
amin:
X

Headline

Privacy Settings