X

Kelas 11: Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Apa kabar sobat Bagaimana kabarmu hari ini? semoga kalian senantiasa sehat dan tetap semangat !

Oh iya sobat, adakah Diantara Kalian yang suka memasak? agar masakan terasa lebih lezat, apa sih apa bumbu yang digunakan? tentunya garam dan gula bukan? seenak apapun masakan yang akan dibuat bila tidak ditambahkan dengan gula atau garam pasti akan terasa kurang bukan?

Mengapa garam dapat menyatu dengan masakan dengan sempurna? hal tersebut tidak lain karena garam sangat mudah sekali untuk larut. Berbeda sekali Jika sobat mencoba melarutkan pasir ke dalam air. Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari kelarutan suatu senyawa mulai dari senyawa larut hingga terjadinya endapan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak..

Kelarutan Garam

Pada saat sobat mencoba melarutkan garam ke dalam air, maka akan terbentuk sebuah larutan elektrolit. Apakah larutan elektrolit itu? larutan elektrolit yaitu zat yang dapat terurai menjadi ion positif dan ion negatif. Nilai kelarutan garam pada air memiliki variasi, mulai dari kelarutan terbatas hingga tak terhingga. Contohnya garam yang mempunyai kelarutan tak terhingga di dalam air yaitu garam dapur (NaCl).

Artinya berapapun banyaknya garam (NaCl) yang dimasukkan ke dalam air seluruhnya akan larut tanpa membentuk endapan. Itulah mengapa garam (NaCl) sering dipakai untuk memasak. Coba bayangkan kalau saja garam tidak terlarut secara sempurna, pasti sobat akan merasakan butiran halus garamnya pada saat makan.

Namun, ternyata ada juga loh garam yang kadar kelarutannya pada air terbatas. Artinya garam akan akan membentuk suatu endapan jika mencapai konsentrasi tertentu. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut;

Pengertian Kelarutan (s)

Kelarutan yaitu jumlah maksimum suatu senyawa ataupun zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut. Larutan memiliki satuan yakni mol/L. Karena mempunyai satuan yang sama dengan molaritas, maka kelarutan juga dapat didefinisikan sebagai konsentrasi zat yang masih dapat larut di dalam suatu pelarut. Menurut sifat kelarutannya, kondisi garam bisa di dibagi menjadi 3 yakni;

a. Kondisi tidak jenuh

Adalah kondisi pada saat konsentrasi nyata suatu garam belum dapat melampaui kelarutannya sehingga garam masih dapat larut

b. Kondisi tepat jenuh

Adalah kondisi pada saat konsentrasi nyata suatu garam sama dengan kelarutan sehingga garam tepat mengendap

c. Kondisi lewat jenuh

Adalah kondisi pada saat konsentrasi nyata suatu garam melampaui kelarutannya akibatnya garam yang mengendap lebih banyak daripada garam yang larut

Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)

Pada saat suatu garam mengalami kondisi tepat jenuh maka garam tersebut akan membentuk suatu kesetimbangan. Terjadinya kesetimbangan tersebut dipengaruhi oleh zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat yang terlarut. Bagaimanakah bentuk kesetimbangannya? perhatikan reaksi berikut ini;

Menurut aturan penulisan rumus kesetimbangan, Hanya pada zat dalam bentuk larutan (aq) dan gas (s) yang dituliskan dengan rumus;

Tetapan kesetimbangan pada garam yang sukar larut dinamai dengan sebutan tetapan hasil kesetimbangan (Ksp).

Hubungan antara Kelarutan dan Tetapan Hasil Kelarutan

Kelarutan Jika ditinjau menurut konsentrasi jenuh suatu garam (elektrolit) namun dari hasil ketetapan kelarutan mengacu pada garam-garam yang tepat mengendap. Lalu apakah hubungan di antara keduanya? perhatikanlah contoh-contoh soal berikut;

Contoh1

Tentukanlah hubungan antara kelarutan dan tetapan hasil kelarutan, pada larutan AgCl, Ag2S, dan Ag3PO4.

1). AgCl

Pada saat keadaan tepat jenuh ionisasi yang berlangsung pada AgCl ialah sebagai berikut;

karena konsentrasi jenuh AgCl sama dengan kelarutannya, sehingga diperolehlah persamaan;

Sehingga diperoleh;

sehingga disimpulkan bahwa hubungan antara Ksp dan s pada garam yang terdiri dari dua ion yaitu Ksp s2.

2). Ag2S

Pada Ag2S hubungan antara Ksp dan s dirumuskan dengan;

Sehingga diperoleh;

Sehingga disimpulkan bahwa hubungan antara Ksp dan s pada garam yang terdiri dari tiga ion yaitu Ksp = 4s3.

3). Ag3PO4

Pada Ag3PO4 hubungan antara Ksp dan s dirumuskan dengan;

Sehingga diperoleh;

Sehingga disimpulkan bahwa hubungan antara Ksp dan s pada garam yang terdiri dari empat ion yaitu Ksp = 27s4.

Menurut ketiga contoh diatas, maka hubungan antara Ksp dan s dapat dinyatakan dengan;

Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan

Konsentrasi ion senama sangat mempengaruhi sifat kelarutan suatu zat. Penambahan ion senama dapat mengurangi kelarutan pada suatu zat. Artinya semakin banyak jumlah ion yang senama pada suatu larutan, maka zat-zat terlarut akan semakin sulit untuk larut. Dengan demikian maka akan semakin muncul banyak endapan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? menurut asas Le Chatelier kesetimbangan akan bergeser menuju ke arah zat yang ditambahkan. Jadi kesimpulannya dengan menambahkan ion yang senama akan memicu banyaknya endapan. Perlu sobat ketahui bahwa, menambahkan ion senama tidak akan bisa mengubah tetapan hasil kelarutan (Ksp) selama tidak ada perubahan suhu.

Hubungan antara Ksp dan pH larutan

Nilai pH larutan basa bisa digunakan untuk menentukan nilai tetapan kelarutannya (Ksp). Hal tersebut berlaku untuk senyawa basa yang sulit larut di dalam air. Perhatikanlah reaksi berikut ini;

Semakin besar nilai pH menunjukkan semakin banyaknya konsentrasi ion OHdalam larutan tersebut. Asas Le Chatelier menyatakan bahwa kesetimbangan akan bergeser menuju ke arah zat yang ditambahkan. Maka semakin besar nilai pH juga akan semakin sulit larutan basa untuk larut karena endapan yang terbentuk semakin banyak. Kesimpulannya semakin besar pH maka akan semakin kecil kelarutannya.

Konsep Ksp dalam Pemisahan Zat

Konsep dasar kelarutan dan hasil kali kelarutan elektrolit ternyata dapat dimanfaatkan untuk memisahkan larutan yang telah tercampur loh, bagaimana hal tersebut dapat dilakukan? pemisahan dilakukan dengan cara menambahkan larutan elektrolit lain yang dapat berikatan dengan ion ion dalam larutan yang telah tercampur tersebut. Sobat pasti ingat bahwa kelarutan setiap zat berbeda-beda artinya ada zat yang dapat mengendap secara cepat dan ada pula yang tidak. Nah endapan tersebutlah yang nantinya dipisahkan dari pelarut.

Pada pembahasan awal telah dibahas mengenai kondisi zat saat dilarutkan ke dalam pelarut, yakni kondisi tepat jenuh, kondisi tidak jenuh, dan kondisi lewat jenuh. Ketiga kondisi tersebut dapat ditentukan dari hubungan antara Qc dan Ksp.

Seperti berikut ini;

  • Apabila Q< Ksp, maka larutan berada pada kondisi tidak jenuh (tidak ada endapan). kemudian
  • Apabila Q= Ksp, maka larutan berada pada kondisi tepat jenuh (tidak ada endapan). dan yang terakhir.
  • Apabila Q > Ksp, maka larutan berada pada kondisi lewat jenuh (tidak ada endapan).

Untuk menambah pemahaman sobat mengenai materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, coba Simaklah contoh soal berikut ini;

Contoh2

Tentukanlah kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,01 M, Jika diketahui Kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah 10-4 M.

Pembahasan;

Reaksi kesetimbangan dari Ag2CrO4 yaitu;

Sehingga diperoleh;

Menurut perbandingan koefisien reaksinya, maka diperoleh;

Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,01 M yaitu sebesar 10-5 M.

Contoh3

Jika pada suatu larutan terkandung Pb(NO3)2 0,05 M dan HCl 0,05 M, apakah akan terbentuk endapan PbCl2?

Pembahasan;

diketahui;

sehingga nilai Qdari larutan PbCl2 bisa ditentukan dengan;

karena nilai dari QKsp PbCl2, maka akan terjadi endapan pada PbCl2

Jadi, Jika pada suatu larutan terkandung Pb(NO3)2 0,05 M dan HCl 0,05 M, maka akan terbentuk endapan pada PbCl2.

Demikianlah sobat sedikit pembahasan mengenai kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dapat kami sampaikan sampai jumpa pada kesempatan yang lain 😃😃😃

Categories: Lain-lain
amin:
X

Headline

Privacy Settings