X

Penasaran dengan jamur? yuk simak penjelasannya!

Jamur tergolong sebagai organisme eukariotik yang dipisahkan dalam sebuah Kingdom tertentu yang dikenal dengan sebutan fungi. Jamur dapat dibagi menjadi 4 divisi yakni zygomycotina, ascomycotina, basidiomycotina, dan deuteromycotina. Adapun ciri-cirinya bersifat eukariotik, mempunyai dinding sel yang dilindungi zat kitin, uniseluler atau multiseluler, berukuran mikroskopis, hingga makroskopis, bentuk tubuh yang bervariasi, tergolong sebagai organisme heterotrof sebab tak memiliki klorofil, dan tubuhnya tersusun dari hifa yang bentuknya semacam benang. Jamur dibedakan menjadi tiga jenis yakni saprofit, parasit, dan mutual.

Halo sobat, jumpa lagi dengan rumushitung. Oh ya, Pada kesempatan kali ini rumushitung akan mengajak sobat sekalian belajar mengenai jamur loh, pasti sobat sudah tidak asing lagi dengan jamur bukan? atau mungkin sobat semua sudah sering mengkonsumsi nya seperti jamur tiram, jamur kuping, jamur shitake, dan jamur merang. Jika membayangkan jamur-jamur tersebut pastinya cukup menggugah selera makan kita ya..

Tapi beda cerita jika membahas jamur seperti kutu air, panu, dan jamur karat. Mendengarnya saja pasti membuat selera makan kita menurun seketika bukan?. Jamur itu, ternyata ada yang bermanfaat dan ada pula sebagian yang bersifat sebagai parasit. Untuk mengenal jamur lebih jauh tentunya sobat harus mengetahui ciri-ciri habitat jamur tersebut. Penasaran dengan jamur sebenarnya?yuk simak pembahasan lengkapnya….

Apa itu jamur?

Jamur merupakan organisme eukariotik yang dipisahkan dalam sebuah Kingdom tertentu yang dikenal dengan sebutan fungi. Pengelompokan organisme ini didasarkan melalui beberapa hal yakni ciri-ciri, reproduksi, dan habitat.

Ciri-ciri Jamur

Sebuah organisme digolongkan sebagai kingdom fungi apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;

  • Memiliki sifat eukariotik. yaitu inti selnya dibungkus oleh membran inti
  • Umumnya mempunyai dinding sel yang terlindungi oleh zat kitin
  • Uniseluler atau multiseluler
  • Mempunyai ukuran mikroskopis hingga makroskopis
  • Mempunyai bentuk tubuh yang bervariasi. Mulai dari bulat, oval, hingga pipih
  • Digolongkan sebagai organisme heterotrof sebab tak mempunyai klorofil
  • Mempunyai tubuh yang tersusun dari hifa yang bentuknya semacam benang (miselium)

Jenis-jenis Jamur

Menurut cara memperoleh nutrisinya, jamur dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni;

1) Jamur saprofit

Jamur saprofit yaitu, jamur yang memperoleh nutrisi dari hasil penguraian organisme yang lain yang telah mati atau dari bahan organik lain yang telah membusuk. Jamur ini umumnya dapat kita jumpai pada tumpukan sampah atau bangkai

2) Jamur parasit

Jamur parasit yaitu, jamur yang yang memperoleh nutrisi dari inang yang ditumpanginya. Umumnya jamur ini bersifat merugikan. Contohnya jamur yang mengakibatkan penyakit kulit. Jamur parasit dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni

  • Parasit obligat, Jamur parasit obligat hanya bisa hidup dalam tubuh Inang.
  • Parasit fakultatif, jamur parasit fakultatif dapat hidup di dalam ataupun di luar Inang.

3) Jamur mutual

Jamur mutual yaitu jamur yang bersimbiosis dengan organisme lain yang keduanya saling menguntungkan. Contohnya liken dan mikoriza.

Nah setelah mengenal jenis-jenis jamur, yuk kita mengetahui klasifikasi jamur….

Klasifikasi Jamur

Jamur atau yang dikenal sebagai kingdom fungi dibagi menjadi 4 divisi diantaranya; Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.

Berikut ini penjelasannya….

1). Zygomycotina

A. Ciri-ciri Zygomycotina

Jamur yang tergolong dalam divisi zygomycotina mempunyai beberapa ciri-ciri diantaranya;

  • Mempunyai alat reproduksi seksual berupa zigospora.
  • Pada tubuhnya terdapat banyak inti sel yang tersusun dari hifa tanpa sekat. Hifa pada zygomycotina ada 3 tipe yakni stolon, rizoid, dan sporangiofor.
  • Tidak membentuk tubuh buah.
  • Hidupnya sebagai saprofit dan ada pula yang sebagai parasit.
  • Berhabitat di tempat-tempat sisa makhluk hidup.

B. Reproduksi Zygomycotina

Zygomycotina dapat bereproduksi secara aseksual ataupun seksual, berikut penjelasannya;

  • Reproduksi secara aseksual

Reproduksi secara aseksual pada Zygomycotina diawali dengan fragmentasi hifa yang mana hifa dewasa terputus dari induk kemudian tumbuh menjadi hifa yang baru. Setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan sporangium yang nantinya diakhiri dengan pembentukan miselium baru.

  • Reproduksi secara seksual

Reproduksi secara seksual padaZygomycotina ditunjukkan dengan gambar berikut ini;

Reproduksi seksualnya dimulai dengan pertemuan antara hifa (+) dan hifa (-). Setelah itu, kedua hifa tersebut akan membentuk gametangium. Apabila kondisi lingkungan sesuai, gamet akan berkembang menjadi zigosporangium. Di dalam zigosporangium akan terbentuk zigospora yang nantinya akan berkecambah dan membentuk sporangium. Sporangium merupakan tempat pembentukan spora. Nah, spora tersebutlah yang nantinya akan tersebar di atas tanah yang kemudian membentuk jamur yang baru.

C. Contoh organisme Zygomycotina diantaranya;

  • Rhizopus sp, sering dipakai dalam pembuatan tempe
  • Mucor mucedo, umumnya dapat dijumpai pada kotoran ternak
  • Pilobolus Sp, dan
  • Beauveria Bassiana.

2). Ascomycotina

A. Ciri-ciri Ascomycotina

Jamur yang tergolong dalam divisi Ascomycotina mempunyai beberapa ciri-ciri diantaranya;

  • Mempunyai alat reproduksi seksual berupa Askospora
  • Mempunyai tubuh ber-inti banyak yang tersusun atas hifa yang bersekat
  • Uniseluler ataupun multiseluler
  • Umumnya hidup sebagai saprofit

B. Reproduksi Ascomycotina

Ascomycotina dapat bereproduksi secara aseksual ataupun seksual, berikut penjelasannya;

  • Reproduksi secara aseksual

Reproduksi aseksual Ascomycota Uniseluler terjadi melalui tunas. Apabila tunas terlepas dari sel induk, maka akan membentuk organisme baru. Adapun reproduksi aseksual Ascomycotina multiseluler dilakukan melalui fragmentasi dan pembentukan konidia.

  • Reproduksi secara seksual

Reproduksi seksual Ascomycotina uniseluler terbentuk lewat askospora, seperti gambar berikut ini;

Pada Ascomycotina uniseluler

Reproduksi seksualnya dimulai dengan terjadinya konjugasi antara 2 buah sel haploid yang beda jenis. Konjugasi tersebut nantinya akan membentuk zigot (2n). Kemudian zigot akan membentuk askus tanpa askokarp hingga terbentuknya 4 inti haploid. Empat Inti haploid tersebut nantinya akan berubah menjadi askospora. Nah askospora inilah yang nantinya akan menjadi jamur baru yang haploid (n) . Adapun untuk Ascomycotina multiseluler proses reproduksinya ialah sebagai berikut…

Pada Ascomycotina multiseluler

Proses reproduksi seksualnya terjadi melalui askospora. Proses pembentukan askospora pada organisme multiseluler berbeda dengan uniseluler.

Proses reproduksi seksualnya dimulai dengan terbentuknya alat reproduksi jantan dan betina melalui hifa (-) dan hifa (+). Hifa (-) akan membentuk askogonium, sedangkan hifa (+) akan membentuk anteridium. Setelah itu askogonium akan membentuk saluran kearah anteridium. Saluran inilah yang menjadi perantara bagi anteridium untuk membuahi askogonium. Setelah itu askogonium akan tumbuh menjadi hifa dikarion. setelah melalui serangkaian proses, hifa dikarion nantinya akan tumbuh menjadi askus yang merupakan tempat melekatnya askospora yang bersifat haploid.


C. Contoh organisme ascomycotina

Ascomycotina uniseluler contohnya;

  • Saccharomyches Sp atau yang lebih dikenal sebagai ragi (jamur untuk membuat tapai), dan
  • Candida Sp yakni jamur parasit yang ada pada tubuh manusia.

Ascomycotina multiseluler contohnya;

  • Penicillium notatum, yaitu sejienis antibiotik.
  • Penicillium camemberti, yaitu jamur yang dipakai pada pembuatan keju.
  • Aspergillus Sp, yaitu jamur yang berperan dalam pembuatan kecap contohnya Aspergillus wentii,
  • Neurospora crassa, yaitu jamur yang berperan pada proses pembuatan oncom.
  • Claviceps purpurea, yaitu sejenis jamur parasit yang mengakibatkan penyakit gangren apabila dikonsumsi.

3). Basidiomycotina

A. Ciri-ciri basidiomycotina diantaranya;

  • Alat reproduksi seksualnya menggunakan basidiospora.
  • Mempunyai tubuh yang tersusun dari hifa yang bersekat.
  • Multiseluler dan mempunyai ukuran makroskopis.
  • Pada beberapa jamur mempunyai tubuh buah yang dinamai dengan basidiokarp.
  • Umumnya memiliki sifat saprofit, namun ada juga yang bersifat parasit.
  • Habitat jamur saprofit yakni pada serasah tanah, batang kayu yang sudah mati, dan merang padi. Sedangkan jamur parasit hidup pada tubuh makhluk hidup.

B. Reproduksi basidiomycotina

  • Reproduksi aseksual

Reproduksi aseksual pada basidiomycotina berlangsung melalui konidiospora yang berada pada ujung konidiofor. Selain itu beberapa juga ada yang membentuk kuncup dan fragmentasi miselium.

  • Reproduksi seksual

Reproduksi seksualnya terjadi pada basidiospora. Berikut ini merupakan gambaran pembentukan basidiospora;

Reproduksi seksualnya dimulai dengan terjadinya pertemuan antara hifa (+) dan hifa (-). Hasil dari pertemuan keduanya akan membentuk miselium dengan hifa dikariotik. Dengan adanya pertemuan tersebut selanjutnya miselium ini akan berkembang menjadi basidiokarp. Permukaan bawah basidiokarp dilapisi oleh sel dikariotik (basidium). Sel dikariotik inilah yang selanjutnya akan berkembang menjadi basidiospora yang bersifat haploid.

C. Contoh organisme basidiomycotina diantaranya

  • Jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur ini umumnya dibudidayakan untuk dikonsumsi sehari-hari mungkin sobat salah satu penggemar jamur ini
  • Jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur ini umumnya berwarna coklat dan mempunyai tekstur permukaan agak kenyal jamur. Biasa disebut dengan jamur kuping karena mempunyai bentuk yang menyerupai kuping manusia
  • Jamur tiram (pleurotus Sp), jamur ini berwarna putih serta mempunyai tekstur yang cukup tebal.
  • Jamur shitake (Lentinula edodes), jamur ini umumnya dibudidayakan di Jepang untuk keperluan konsumsi.
  • Jamur karat (Puccinia graminis), jamur ini merupakan salah satu jamur yang tidak mempunyai tubuh buah, dan umumnya hidup sebagai parasit dengan bentuk seperti karat pada dedaunan.

4). Deuteromycotina

Deuteromycotina termasuk sebagai jamur dengan divisi yang unik, sebab jamur-jamur yang termasuk dalam divisi ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Karena itulah jamur deuteromycotina dikenal dengan sebutan jamur tak sempurna (Fungi imperfecti).

A. Ciri-ciri deuteromycotina diantaranya;

  • Memiliki susunan hifa yang bersekat dan mempunyai dinding sel yang terbuat dari kitin
  • Jarang yang mempunyai tubuh buah dan umumnya berukuran mikroskopis
  • Mempunyai sifatnya saprofit (parasit)

B. Reproduksi deuteromycotina

Reproduksi aseksual deuteromycota dimulai dengan pembentukan konidia, kemudian pembentukan Tunas dan setelah itu muncul spora dengan benang hifa.

C. Contoh organisme deuteromycotina diantaranya;

  • Tinea versicolor, yaitu jamur penyebab panu
  • Epidermophyton floccosum, yakni jamur yang menyebabkan infeksi kulit dan kuku pada manusia.
  • Trichophyton Sp, yakni jamur yang menyebabkan kutu air pada manusia.

Demikian sobat, sedikit materi mengenai jamur yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada kesempatan yang lain 🙂 🙂 🙂

Categories: Lain-lain
amin:
X

Headline

Privacy Settings