X

Faktor Yang Menyebabkan Ketidak Pastian Dalam Pengukuran

Hi, sobat, tahukah kamu apa itu pengukuran? Dalam kehiduapan sehari-hari tentu kita tidak asing dengan istilah pengukuran, pengukuran yang sering lakukan adalah mengukur panjang benda dengan penggaris. Apakah kamu pernah mengalami kesalahan ukur? Dalam pengukuran yang kamu lakukan apa yang menyebabkan terjadi kesalahan pengukuran?. Dalam melakukan pengukuran seringkali kita mendapat hasil yang berbeda-beda hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mungkin terjadi. Beberapa faktor yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut

1. Kesalahan Umum

            Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan membaca skala kecil, dan keterampilan, dalam menyusun dan memakai alat, terutama untuk alat yang melibatkan banyak komponen.

2. Kesalahan Sistematik

            Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang diakibatkan oleh alat yang digunakan dan lingkungan di sekitar yang dapat mempengaruhi kinerja alat. Misalnya kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan pralaks, perubahan suhu, dan kelembaman.

  • Kesalahan Kalibrasi
    Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembentukan atau kalibrasi (standarisasi)  tidak tepat. Hal ini mengakibatkan pembacaan hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini dapat di tasi dengan mengkalibrasi ulang alat menggunakan alat yang telah terstandarisasi.
  • Kesalahan Titik Nol
    Kesalahan titik nol terjadi karena titik nol pada alat yang digunakan tidak tepat berhimpit dengan jarum penunjuk atau jarum penunjuk yang tidak bisa kembali tepat pada skala nol. Akibatnya, hasil pengukuran dapat mengalami penambahan atau pengurangan sesuai dengan selisih dari skala nol semestinya. Kesalahan titik nol dapat diatasi dengan melakukan koreksi pada penulisan hasil pengukuran.
  • Kesalahan Komponen Alat
    Kerusakan pada alat ini jelas berpengaruh pada pembacaan alat ukur. Karena adanya kerusakan membuat alat tidak bekerja sebagaimana semstinya, sehingga terjadi kesalahan pengukuran. Misalnya, pada neraca pegas. Jika pegas yang digunakan sudah lama dan aus, maka akan berpengaruh pada pengukuran konstanta pegas. Ini menjadikan jarum atau skala penunjuk tidak tepat pada angka nol yang membuat skala berikutnya bergeser.
  • Kesalahan Paralaks
    Kesalahan pralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk dengan garis-garis skala dan posisi mata pengamat tidak tegak lurus dengan jarum.

3. Kesalahan Acak
Kesalahan acak ialah kesalahan yang terjadi karena adanya fluktuasi-fluktuasi halus pada saat melakukan pengukuran. Kesalahan bisa disebabkan karena adanya gerak brown molekul udara, landasan bergetar, bising, dan radiasi, fluktuasi tegangan listrik .

  • Gerak Brown Molekul Udara
    Molekul udara ialah seperti anda ketahui keadaannya selalu bergerak secara tidak beraturan atau rambang. Gerak ini dapat mengalami fluktuasi yang sangat cepat dan menyebabkan jarum yang sangat halus seperti pada mikroglavanometer terganggu karena tumbuhan dengan molekul udara.
  • Fluktuasi Tegangan Listrik
    Tegangan listrik PLN atau tegangan listrik lain seperti aki dan baterai selalu mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan cepat sehingga menghasilkan data pengukuran besaran listrik yang tidak konsisten.
  • Landasan Yang Bergetar
    Getaran pada landasan tempat alat berada dapat berakibat pembacaan skala yang berbeda, terutama alat sensitif terhadap gerak. Alat seperti ini seismograf butuh tempat yang stabil dan tidak bergetar. Jika landasan nya bergetar , maka akan berpengaruh pada penunjukan skala pada saat terjadi gempa bumi.
  • Bising
    Bising merupakan gangguan yang selalu anda jumpai alat elektronik. Gangguan ini dapat berupa fluktuasi yang cepat pada tegangan akibat dari komponen alat bersuhu.
  • Radiasi Latar Belakang
    Radiasi gelombang elektromagnetik dari kosmos (luar angkas) dapat mengganggu pembacaan dan mengganggu oprasional alat. Misalnya, ponsel tidak boleh digunakan di SPBU dan pesawat karena bisa mengganggu alat ukur SPBU dan pesawat. Gangguan ini dikarenakan gelombang elektromagnetik pada telpon seluler dapat menghasilkan gelombang radiasi yang mengacaukan alat ukur pada SPBU dan pesawat.

amin:
X

Headline

Privacy Settings