X

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Selamat datang di RumusHitung.com. Hai semua, apa kabarmu hari ini? Tetap semangat dan sehat selalu ya. Pada pembelajaran ini, rumushitung.com akan membahas tentang sistem peredaran darah pada manusia. Disini kita akan memahami pengertian dan susunan dalam sistem peredaran darah pada manusia.

Sistem Peredaran darah Pada Manusia

Pengertian Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah sistem organ yang berfungsi untuk memindahkan atau menggerakkan berbagai zat-zat yang ada dari dan menuju sel-sel tubuh. Sistem peredaran darah mendistribusikan berbagai zat seperti zat makanan, oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).

Susunan Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas organ-organ yang berperan sebagai pengangkut darah dalam tubuh. Susunan organ sistem peredaran darah pada manusia diantaranya darah, pembuluh darah, dan jantung.

1. Darah

Darah merupakan komponen penting dalam sistem peredaran darah. Darah berfungsi untuk membawa nutrisi, hormon, oksigen, dan antibodi, serta zat lainnya ke seluruh tubuh. Di dalam darah terdapat plasma darah dan sel-sel darah.

a. Plasma Darah

Plasma darah merupakan cairan berwarna kuning pucat yang terdiri dari 90% air dan 10% adalah sisa zat-zat terlarut yang akan diangkut ke seluruh tubuh. Zat-zat terlarut terdiri dari hormon, protein, antibodi, nutrisi (vitamin, asam amino, lemak glukosa), garam-garam (natrium, kalsium, kalium, magnesium), oksigen, karbondioksida, dan zat sisa metabolisme seperti urea.

Di dalam darah terdapat tiga protein utama, antara lain albumin yang berfungsi mengatur tekanan osmotik darah, globulin yang berperan dalam sistem imun dan mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh, fibrinogen yang terlibat dalam pembekuan darah oleh protein. Komponen plasma tanpa adanya fibrinogen dinamakan serum.

b. Sel-sel Darah

Ada beberapa jenis dalam sel darah, diantaranya eritrosit, leukosit, dan trombosit.

Eritrosit atau sel darah merah adalah jenis darah yang berbentuk bulat pipih dan ditengahnya bikonkaf (cekung), dan berfungsi untuk mengangkut O2 dan CO2 dalam tubuh. Eritrosit tidak mempunyai nukleus atau inti sel.

Ada 4-5 juta sel eritrosit dalam tubuh manusia, warnanya merah yang berperan sebagai akibat kandungan hemoglobin di dalamnya. Eritrosit terbentuk dalam sumsum tulang merah dan hanya bisa bertahan sampai 120 hari. Eritrosit yang mati kemudian diangkut dalam limpa (hati) untuk dipecah. Eritrosit yang mengandung zat besi diangkut oleh darah ke sumsum tulang supaya dapat diproses menjadi eritrosit baru.

Leukosit atau sel darah putih adalah jenis sel darah yang tidak berwarna. Leukosit berfungsi untuk pertahanan tubuh dalam melawan patogen. Patogen merupakan salah satu bakteri atau mikroorganisme parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, leukosit sebagai pertahanan melawan patogen.

Di dalam tubuh manusia terdapat 3.000-6.750 sel leukosit. Berdasarkan sifat sitoplasmanya, leukosit yang mempunyai nukleus (inti sel) dibagi menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit yaitu leukosit yang sitoplasmanya mempunyai butiran halus yang terdapat dalam sel (granula). Ada tiga jenis granulosit,antara lain neutrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulosit yaitu leukosit yang tidak mempunyai granula. Ada dua jenis agranulosit, antara lain monosit dan limfosit.

Trombosit atau keping darah adalah sel darah yang tidak mempunyai nukleus dan tidak beraturan. Trombosit hanya bertahan sekitar 10-12 hari. Trombosit berperan sebagai proses pembekuan darah.

Proses pembekuan darah, saat menyentuh permukaan kasar, pembuluh darah akan rusak dan trombosit akan pecah. Kemudian trombosit melepaskan 2 faktor, yakni faktor serotonin dan trombokinase.

Serotonin akan memicu pada penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah di daerah luka menipis. Trombokinase dan Ca2+ bersama-sama mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin yang masih aktif berperan sebagai enzim yang mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Kemudian benang-benang fibrin berkumpul dan saling berikatan sehingga sel-sel darah merah dan plasma darah menyatu membentuk gumpalan. Kemudian jaringan baru akan terbentuk menggantikan gumpalan sehingga luka tertutup oleh jaringan yang baru.

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah sistem peredaran darah yang berbentuk seperti pipa atau tabung otot elastis, fungsinya membawa darah dari jantung menuju bagian tubuh lain, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi dua pembuluh, yakni pembuluh nadi dan pembuluh vena.

a. Pembuluh Nadi atau Arteri

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung dalam tubuh. Pembuluh nadi yang terbesar dinamakan aorta, sedangkan pembuluh nadi yang terkecil dinamakan arteriol. Pembuluh nadi mempunyai dinding yang elastis, tebal, dan lumen yang sempit dan tidak berkatup, tidak terlihat jelas di kulit karena jauh dari permukaan kulit. Tekanannya besar, berdenyut, dan cepat. Nadi mengalirkan darah oksigen selain arteri pulmonalis.

b. Pembuluh Vena atau Kapiler

Merupakan pembuluh darah mikro yang menghubungkan pembuluh arteriol dan venula. Pembuluh ini terletak pada jaringan tubuh dan kemungkinan akan terjadi difusi zat glukosa, asam amino, urea dan CO2 antar sel. Di dalam kapiler, leukosit dapat keluar menembus dinding kapiler ke jaringan di sekitarnya untuk melawan patogen atau bakteri yang masuk ke tubuh. Peristiwa ini dinamakan diapedesis.

3. Jantung

Jantung adalah organ dalam yang berperan sebagai pemompa darah. Letak jantung di bagian rongga dada sebelah kiri dan diselubungi selaput yang dinamakan perikardium.

Ada 4 ruang jantung pada manusia, yakni serambi kanan dan serambi kiri yang letaknya di bagian atas, bilik kanan dan bilik kiri yang letaknya di bagian bawah.

Jantung mempunyai beberapa katup yang berfungsi untuk mencegah baliknya aliran darah. Di antara serambi dan bilik terdapat katup atrioventrikuler. Katup atrioventrikuler kanan mempunyai 3 katup dinamakan katup trikuspidalis, sedangkan sebelah kiri mempunyai 2 katup yang disebut katup bikuspidalis. Ada juga katup semilunaris yang menjadi batas antara aorta dengan bilik.

Mekanisme Peredaran Darah

Mekanisme peredaran darah pada manusia dibagi menjadi dua, yaitu peredaran darah besar dan kecil. Sehingga peredaran darah manusia disebut dengan sistem peredaran darah ganda.

a. Peredaran Darah Besar

Peredaran darah besar mekanisme dari jantung menuju ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung. Darah disini terdapat banyak O2 dan akan dipompa oleh bilik kiri untuk diedarkan ke seluruh tubuh melalui aorta. Darah yang mengandung CO2 mengalir dari seluruh tubuh masuk serambi kanan melalui pembuluh darah vena kava superior (tubuh bagian atas) dan vena kava inferior (tubuh bagian bawah).

b. Peredaran Darah Kecil

Peredaran darah kecil mekanisme dari jantung ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Dimulai saat darah yang mengandung CO2 pada bilik kanan dipompa ke paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. Di paru-paru pada bagian alveolus akan ada pertukaran gas CO2 dengan O2. Darah yang mengandung O2 mengalir kembali ke jantung di bagian serambi kiri melalui vena pulmonalis.

Demikian pembelajaran mengenai sistem peredaran darah pada manusia. Semoga kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan dari apa yang kita pelajari. Terima kasih telah berkunjung di RumusHitung.com.

Baca juga :

Apa sih Manfaat Ilmu BIologi?

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia

Mengenal Berbagai Cabang Ilmu Biologi

Categories: Lain-lain
restu agil:
X

Headline

Privacy Settings