X

Biologi : Sistem Gerak pada Manusia

Halo sobat, apa kabarmu? Bertemu lagi nih dengan RumusHitung.com. Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari mapel biologi yang membahas tentang sistem gerak pada manusia. Yuk, simak penjelasannya bersama-sama.

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita selalu banyak bergerak. Kemampuan manusia untuk bergerak dikarenakan adanya organ-organ yang mendukung tubuh manusia untuk melakukan pergerakan. Dalam biologi, kerja organ-organ tersebut dinamakan sistem gerak. Sistem gerak diantaranya tulang rusuk/rangka, otot, dan sendi-sendi. Khusus materi biologi ini, kita akan mengupas tuntas tentang sistem gerak pada manusia. Langsung saja kita simak penjelasannya.

Tulang atau Rangka

Fungsi utama tulang sebagai alat gerak pasif. Artinya tulang akan bergerak atau bekerja dengan bantuan dari otot. Tulang manusia tergolong dalam alat gerak pasif karena tulang hanya dapat bergerak jika ada aktivitas yang terjadi pada otot. Kandungan kalsium berbentuk garam yang membentuk tulang merekat erat dengan bantuan kalogen. Dalam masa perkembangannya, bentuk tulang bisa berubah atau mengalami kelainan jika ada gangguan yang dibawa sejak lahir, seperti infeksi penyakit, faktor gizi dan nutrisi, atau kesalahan dalam posisi tubuh. Tulang satu dengan lainnya saling terhubung oleh sendi-sendi.

Fungsi Rangka pada Manusia

Kerangka pada tubuh manusia mempunyai fungsi utama, antara lain :

  • Penegak tubuh
  • Pembentuk tubuh
  • Tempat terjadinya proses pembentukan SDM
  • Alat gerak pasif
  • Tempat melekatnya otot

Kerangka manusia dibagi dalam 3 bagian, yaitu bagian kepala, bagian badan, dan bagian anggota gerak.

a. Bagian Kepala

Pada sistem gerak manusia, tengkorak tersusun atas tulang-tulang yang pipih sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah (SDM) dan sel darah putih.

Bagian-bagian tengkorak :

Bagian Kepala

b. Bagian Badan

Tulang atau rangka badan pada manusia, dipisahkan ke dalam 5 bagian, yakni ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang bahu, dan tulang panggul.

c. Bagian Anggota Gerak

Anggota gerak terbagi menjadi 2 bagian, yakni anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.

Bagian anggota gerak atas :

Bagian anggota gerak bawah :

Jenis-Jenis Tulang

Berdasarkan jenisnya, tulang pada manusia dibedakan menjadi jenis tulang, yakni tulang rawan dan tulang keras.

a. Tulang Rawan

Tulang rawan adalah tulang yang tersusun oleh sel-sel tulang rawan. Tulang ini lentur karena adanya ruang antar sel tulang rawan. Terdapat kandungan zat kapur dan zat perekat pada tulang rawan. Bagian-bagian tulang rawan diantaranya ujung tulang rusuk, telinga, hidung, laring, trakea, bronkus, dan antara ruas-ruas tulang belakang.

b. Tulang Keras

Tulang keras, mempunyai tekstur yang padat dan keras. Tulang ini disusun oleh sel pembentuk tulang atau biasa disebut dengan osteoblas. Tulang ini mengandung banyak zat kapur diantara sel tulang keras dan terdapat sedikit zat perekat. Dalam tulang keras kita bisa menemukan saluran havers. Dalam saluran havers ada pembuluh-pembuluh darahnya. Contoh bagian tulang keras diantaranya tulang kering, tulang lengan, dan tulang selangka.

Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

a. Tulang Pipa

Bentuk tulang pipa memanjang dan bulat dengan adanya rongga pada bagian tengah seperti pipa. Contoh bagian tulang pipa, yaitu tulang jari tangan, tulang lengan atas, dan tulang paha.

b. Tulang Pipih

Bentuknya gepeng atau pipih. Contoh bagian tulang pipih, yaitu tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belikat.

c. Tulang Pendek

Tulang pendek adalah tulang yang berbentuk bulat dan pendek. Contoh bagian tulang pendek, yaitu ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Tulang pipih mempunyai fungsi, yaitu sebagai tempat terjadinya proses pembentukan SDM dan SDP.

Kelainan pada Tulang

Berikut merupakan beberapa contoh kelainan pada tulang, antara lain :

a. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan tulang punggung mengakibatkan posisinya membengkok ke samping kanan atau kiri. Hal ini terjadi karena terlalu sering mengangkat beban pada salah satu bagian lengan atau bahu. Atau kebiasaan duduk dengan posisi miring.

b. Kifosis

Kifosis adalah kelainan tulang punggung dengan posisi tulang membengkok ke arah belakang. Biasanya disebabkan oleh kebiasaan duduk terlalu membungkuk. Atau terlalu mengangkat beban dengan berat dengan punggung.

c. Lordosis

Lordosis adalah kelainan tulang punggung dengan posisi tulang membengkok ke depan. Penyebab pada kelainan ini disebabkan karena duduk dengan posisi membusungkan dada.

d. Polio

Adalah kelainan yang disebabkan karena adanya infeksi virus polio, kelainan ini akan menyebabkan kondisi tulang mengecil dan mengakibatkan kelumpuhan.

e. Rakitis

Adalah kelainan yang terjadi karena kekurangan vitamin D, sehingga tulang kakinya membentuk huruf O atau X.

Persendian

Ada banyak sekali tulang yang tersusun dalam tubuh manusia. Masing-masing tulang saling berkaitan atau berhubungan. Hubungan antara dua tulang disebut sebagai artikulasi atau sendi.

Macam-Macam Sendi

Berdasarkan pergerakannya, sendi ada 3 macam, yakni sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.

a. Sendi Mati atau Sinartrosis

Sendi mati merupakan sendi yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak akan terjadi pergerakan pada sendi itu. Contoh sendi mati, yaitu sendi penghubung antar tulang bagian tengkorak.

b. Sendi Kaku atau Amfiartrosis

Adalah sendi yang bisa digerakkan tetapi terbatas. Contoh sendi kaku, yaitu sendi di ruas tulang belakang, sendi di tulang dada, dan sendi di pergelangan tangan.

c. Sendi Gerak atau Diartrosis

Adalah sendi yang bisa digerakkan dengan bebas. Sendi ini dibedakan menjadi 5 sendi, yaitu :

  • Sendi engsel (gerakan satu arah), contohnya sendi pada siku dan lutut.
  • Sendi pelana (gerakan dua arah), contoh sendi pelana, yaitu sendi penghubung ruas jari dengan telapak tangan.
  • Sendi geser (gerakan pergeseran), contohnya sendi di ruas tulang belakang.
  • Sendi putar, contoh pada sendi penghubung tulang pengumpil dan tulang hasta.
  • Sendi peluru (gerakan segala arah), contohnya pada sendi penghubung tulang lengan dengan tulang gelang bahu, tulang paha dan tulang gelang panggul.

Otot

Merupakan jaringan yang terdapat pada tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang supaya dapat bergerak. Tanpa ada otot, tubuh manusia tidak mungkin bisa bergerak karena otot lah yang dapat membuat tulang melakukan pergerakan.

Jenis-jenis Otot

Otot dibedakan menjadi 3 berdasarkan jenisnya :

a. Otot Polos

Jaringan yang terbentuk oleh sel otot dengan bentuk seperti gelondong dimana bagian ujung cenderung meruncing.

b. Otot Jantung

Merupakan otot yang letaknya di dinding jantung.

c. Otot Lurik

Otot lurik atau biasa disebut sebagai otot rangka sebab otot ini melekat pada rangka. Mengapa disebut lurik karena jika dilihat dengan memakai mikroskop akan tampak terlihat garis garis gelap terang pada serabut otot.

Gerak dan Kerja Otot

Otot bergerak secara relaksasi dan kontraksi, dan saat otot berkontraksi maka ukurannya memendek dan menjadi keras Kemudian membentuk gelembung di bagian tengahnya. Apabila otot berkontraksi, maka tulang akan tertarik. Apabila otot relaksasi, maka tulang akan kembali ke posisi awal. Artinya harus ada otot lain yang berkontraksi supaya dapat menarik tulang itu kembali ke awal posisi. Jadi, untuk menggerakkan tulang harus ada kerja sama dari dua jenis otot dengan perbedaan cara kerja otot.

Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menadi dua jenis, yakni otot antagonis dan otot sinergis.

a. Otot Antagonis

Adalah gerak antara dua atau lebih otot yang berlawanan untuk menggerakkan suatu bagian tubuh. Contoh, saat lengan bawah terangkat, maka otot bisep berelaksasi dan otot trisep juga melakukan relaksasi.

b. Otot Sinergis

Adalah gerak selaras oleh dua otot atau lebih. Otot-otot akan berkontraksi dan berelaksasi secara bersama-sama. Contoh, gerakan otot punggung dan leher.

Kelainan pada Otot

Ada beberapa kelainan yang bisa terjadi pada otot manusia, antara lain :

  • Tetanus, merupakan kelainan otot yang terjadi karena infeksi bakteri sehingga kondisi otot menegang terus menerus.
  • Atrofi, kondisi pada otot yang mengecil atau menyusut, biasanya bersamaan dengan adanya infeksi polio karena otot bisa menyusut dan mengecil jika tidak digerakkan.
  • Kram, disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan.
  • Terkilir, disebabkan karena kesalahan gerak otot sinergis yang kerjanya justru berlawanan arah.

Demikian pembelajaran hari ini, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terima kasih

Baca juga :

Categories: biologi
restu agil:
X

Headline

Privacy Settings