X

Ms Excel : Rumus Fungsi Lookup and Reference

Hai sobat, bertemu lagi dengan RumusHitung.com. Pada kesempatan ini, RumusHitung akan melanjutkan materi rumus Excel, yaitu rumus fungsi Excel. Kemarin sudah kita bahas mengenai Rumus Fungsi Excel Logika dan Date and Time. Sekarang kita bahas rumus fungsi Excel yang ketiga, yaitu Rumus Fungsi Lookup and Reference. Mari bersama-sama simak penjelasannya.

Rumus Fungsi Lookup and Reference

Ada 19 Fungsi Excel Lookup and Reference dengan beberapa rumus fungsi yang berbeda, yaitu :

1. ADDRESS

Fungsi Excel ADDRESS mengganti alamat untuk sel berdasarkan nomor baris dan kolom tertentu. Misalnya, =ADDRESS(1;1) mengganti $A$1. Fungsi ADDRESS dapat mengganti alamat dalam format relatif atau absolut, dan dapat digunakan untuk membuat referensi sel dalam rumus.

Penulisan rumus : =ADDRESS(row_num;col_num;[abs_num;[a1];[sheet])

Keterangan :

  • row_num – nomor baris yang akan digunakan di alamat sel.
  • col_num – nomor kolom yang akan digunakan di alamat sel.
  • abs_num – [opsional] jenis alamat (misalnya absolut, relatif), defaultnya absolut.
  • a1 – [opsional] gaya referensi, A1 vs R1C1. Defaultnya gaya A1.
  • sheet – [opsional] nama worksheet yang akan digunakan. Defaultnya untuk sheet saat ini.

Contoh :

Fungsi Excel ADDRESS

Gunakan ADDRESS untuk membuat alamat dari baris dan nomor kolom tertentu. Sebagai contoh :

=ADDRESS(1;1;1)

=ADDRESS(1;1;4)

Kunci abs_num :

  • Satu atau dihilangkan absolute.
  • Dua baris mutlak, kolom relatif.
  • Tiga baris relatif, kolom absolut.
  • Empat relatif.

2. AREAS

Fungsi Excel AREAS

Fungsi Excel AREAS mengganti jumlah area dalam referensi tertentu. Misalnya, =AREAS((B1:D1;B2:D2)) maka menghasilkan 2. Beberapa referensi harus diapit oleh tanda kurung tambahan.

Penulisan rumus : =AREAS(reference)

Keterangan :

  • reference – referensi sel atau rentang sel.

Referensi dapat mencakup lebih dari satu referensi. Beberapa referensi harus dipisahkan dengan koma dan membungkusnya dengan tanda kurung tambahan. Jika tidak, Excel akan menganggap koma menunjukkan beberapa argumen dan menghasilkan kesalahan.

Contoh :

=AREAS((D1:D10))

=AREAS((F1:F3;G1:G3))

=AREAS((D1;E1;F1))

3. CHOOSE

Fungsi Excel CHOOSE

Fungsi Excel CHOOSE mengganti nilai dari daftar menggunakan posisi atau indeks tertentu. Misalnya, =CHOOSE(2;”kuning”;”hijau”;”ungu”) mengganti “hijau” karena hijau adalah nilai ke-2 yang terdaftar setelah nomor indeks. Nilai yang diberikan untuk CHOOSE dapat mencakup referensi.

Penulisan rumus : =CHOOSE(index_num;value1;[value2];….)

Keterangan :

  • index_num – nilai untuk dipilih, angka antara 1 dan254.
  • value1 – nilai pertama yang akan dipilih.
  • value2 – [opsional] nilai kedua yang akan dipilih.

Fungsi Excel CHOOSE mengganti nilai dari daftar menggunakan posisi atau indeks tertentu. Nilai yang diberikan untuk CHOOSE dapat mencakup referensi. Namun, CHOOSE tidak akan mengambil item dari dalam rentang atau konstanta larik yang diberikan sebagai nilai. CHOOSE dapat menangani hingga 254 nilai tetapi INDEX, atau INDEX dengan MATCH adalah pendekatan yang lebih baik untuk kumpulan nilai yang besar.

Contoh :

Misal, index_num dimasukkan langsung pada rumus CHOOSE, maka penulisan rumusnya seperti :

=CHOOSE(2;”kuning”;”hijau”;”ungu”)

=CHOOSE(1;”kuning”;”hijau”;”ungu”)

=CHOOSE(3;”kuning”;”hijau”;”ungu”)

Atau bisa juga index_num dimasukkan dalam sel. Misalnya, index_num 2 dimasukkan pada sel B3, index_num 1 di sel B4, dan index_num 3 di sel B5, maka penulisan rumusnya seperti :

=CHOOSE(B3;”kuning”;”hijau”;”ungu”)

=CHOOSE(B4;”kuning”;”hijau”;”ungu”)

=CHOOSE(B5;”kuning”;”hijau”;”ungu”)

4. COLUMN

Fungsi Excel COLUMN

Fungsi Excel COLUMN adalah fungsi yang mengganti nomor kolom untuk referensi. Misalnya, =COLUMN(B3) maka hasilnya 2, karena B adalah kolom kedua di spreadsheet. Jika tidak ada referensi yang diberikan, maka COLUMN mengganti nomor kolom dari sel yang berisi rumus.

Penulisan rumus : =COLUMN([reference])

Keterangan :

  • reference – [opsional] referensi ke sel atau rentang sel.

Gunakan referensi untuk mendapatkan nomor kolom referensi.

  1. Reference dapat berupa alamat sel tunggal atau rentang sel.
  2. Reference bersifat opsional dan akan menjadi default ke sel tempat fungsi COLUMN-nya.
  3. Referensi tidak boleh menyertakan banyak referensi atau alamat.

5. COLUMNS

Fungsi Excel COLUMNS mengganti jumlah kolom dalam referensi tertentu. Misalnya, =COLUMNS(B1:D3) maka hasilnya 3, karena rentang B1:D3 berisi 3 kolom (B, C, D).

Penulisan rumus : =COLUMNS(array)

Keterangan :

  • array – referensi ke berbagai sel.

Gunakan fungsi COLUMNS untuk mendapatkan jumlah kolom untuk referensi atau rentang tertentu. Misal, ada 7 kolom di rentang (A1:G1), maka penulisan rumusnya :

=COLUMNS(A1:G1)

Untuk penggunaan kolom dalam fungsi COLUMNS, sebenarnya tidak berpengaruh pada nomor kolom, seperti B1 (B adalah kolom dan 1 adalah nomor kolom). Misal, kolom di rentang B1:H5, maka hasilnya tetap 7 kolom. Penulisan rumus seperti :

=COLUMNS(B1:H5)

Fungsi COLUMNS juga bisa digunakan untuk mendapatkan jumlah kolom untuk konstanta array. Misal, array adalah angka 1, 2, 3, 4, 5, maka hasilnya 5. Dengan penulisan rumus seperti :

=COLUMNS({1;2;3;4;5})

6.FORMULATEXT

Fungsi Excel FORMULATEXT

Fungsi Excel FORMULATEXT mengganti rumus sebagai string teks dari referensi yang diberikan. Fungsi FORMULATEXT bisa digunakan untuk mengekstrak rumus sebagai teks dari sel. Jika menggunakan FORMULATEXT pada sel yang tidak berisi rumus, maka hasilnya kesalahan #N/A.

Penulisan rumus : =FORMULATEXT(reference)

Keterangan :

  • reference – referensi ke sel atau rentang sel.

Fungsi FORMULATEXT digunakan untuk menampilkan rumus pada sel yang ditentukan. Ingatlah bahwa kita dapat menampilkan sementara semua rumus di lembar kerja dengan pintasan keyboard. Jika ingin menguji untuk melihat apakah sel berisi rumus atau tidak, gunakan fungsi ISFORMULA.

7. GETPIVOTDATA

Fungsi Excel GETPIVOTDATA dapat melakukan kueri tabel pivot dan mengambil data tertentu berdasarkan struktur tabel pivot, bukan referensi sel.

Penulisan rumus :

=GETPIVOTDATA(data_field;pivot_table;[field1;item1];…)

Keterangan :

  • data_field – nama bidang nilai untuk kueri.
  • pivot_table – referensi ke sel mana pun di tabel pivot untuk membuat kueri.
  • field1;item1 – [opsional] pasangan bidang atau item.

Gunakan fungsi GETPIVOTDATA untuk membuat kueri tabel pivot yang ada dan mengambil data tertentu berdasarkan struktur tabel pivot. Argumen pertama (data_field) menamai bidang nilai untuk kueri. Argumen kedua (pivot_table) adalah referensi ke sel mana pun dalam tabel pivot yang sudah ada.

Argumen tambahan disediakan dalam pasangan bidang atau item yang berfungsi seperti filter untuk membatasi data yang diambil berdasarkan struktur tabel pivot. Misalnya, kita bisa menyediakan bidang “Wilayah” dengan item “Timur” untuk membatasi data penjualan ke penjualan di wilayah Timur.

Misalnya, di halaman ini, rumus di sel I5 adalah :

=GETPIVOTDATA(“Penjualan”;$C$2;”Wilayah”;I3;”Produk”;I4)

Ini menyebabkan fungsi GETPIVOTABLE untuk mengambil data dari bidang “Penjualan” di tabel pivot yang dimuali pada sel C2. Data terbatas pada wilayah “Jakarta” untuk produk “Keju”. Nilai untuk Wilayah dan Produk berasal dari sel I3 dan I4.

Fungsi GETPIVOTABLE dibuat secara otomatis saat mereferensikan sel nilai dalam tabel pivot. Untuk menghindarinya, cukup mengetik alamat sel yang diinginkan. Jika ingin menonaktifkan fungsi ini sepenuhnya, nonaktifkan “Generate GETPIVOTABLE” pada menu Pivot Table Tools > Opsi > Opsi (paling kiri, di bawah nama tabel pivot).

8. HLOOKUP

Fungsi Excel HLOOKUP

Fungsi Excel HLOOKUP adalah fungsi untuk mencari dan mengambil data dari baris tertentu dalam tabel. “H” dalam HLOOKUP merupakan singkatan dari “horizontal”, dimana nilai pencarian muncul di baris pertama tabel, bergerak secara horizontal ke kanan. HLOOKUP mendukung perkiraan dan pencocokan tepat, dan karakter pengganti (* ?) untuk menemukan kecocokan parsial.

Penulisan rumus : =HLOOKUP(value;table;row_index;[range_lookup])

Keterangan :

  • value – nilai yang akan dicari.
  • table – tabel tempat mengambil data.
  • row_index – nomor baris yang digunakan untuk mengambil data.
  • range_lookup – [opsional] untuk menunjukkan kecocokan tepat atau perkiraan kecocokan. Default = TRUE = perkiraan kecocokan.

HLOOKUP mencari nilai di baris pertama tabel. Pada kolom pertandingan, itu mengambil nilai dari baris yang ditentukan. Gunakan HLOOKUP ketika nilai pencarian berada di baris pertama tabel. Gunakan VLOOKUP ketika nilai pencarian berada di kolom pertama tabel.

  • Range_lookup mengontrol apakah nilai harus sama persis atau tidak. Standarnya TRUE = izinkan pencocokan tidak tepat.
  • Setel range_lookup ke FALSE untuk meminta pencocokan persis.
  • Jika range_lookup TRUE (pengaturan default), kecocokan tidak persis akan menyebabkan fungsi HLOOKUP mencocokkan nilai terdekat dalam tabel yang masih kurang dari nilai.
  • Jika range_lookup dihilangkan, fungsi HLOOKUP akan mengizinkan pencocokan tidak persis, tetapi akan menggunakan pencocokan tepat jika ada.
  • Jika range_lookup TRUE (default) pastikan bahwa nilai pencarian di baris pertama tabel diurutkan dalam urutan menaik. Jika tidak, HLOOKUP mungkin mengganti nilai yang salah atau tidak terduga.
  • Jika range_lookup FALSE (memerlukan pencocokan tepat), nilai di baris pertama tabel tidak perlu diurutkan.

9.HYPERLINK

Fungsi Excel HYPERLINK

Fungsi Excel HYPERLINK mengganti hyperlink dari tujuan tertentu dan “nama akrab”. Fungsi HYPERLINK bisa digunakan untuk membuat hyperlink yang dapat di klik dengan rumus. Fungsi HYPERLINK. bisa membuat link ke lokasi buku kerja, halaman di internet, atau ke file di server jaringan.

Penulisan rumus : =HYPERLINK(link_location;[friendly_name])

Keterangan :

  • link_location – jalur ke file atau halaman yang dibuka.
  • friendly_name – [opsional] teks tautan untuk ditampilkan dalam sel.

Gunakan fungsi HYPERLINK untuk membuat link ke lokasi buku kerja, halaman di internet, atau ke file di server jaringan.

Saat pengguna mengklik sel yang berisi fungsi HYPERLINK, Excel akan membuka file atau halaman yang ditentukan oleh link_location. Link_location dapat berupa referensi sel atau rentang bernama, jalur ke file yang disimpan di drive lokal, jalur file di server menggunakan Universal Naming Convention (UNC), atau jalur internet dalam format Uiform Resource Locator (URL).

Contoh :

Untuk menautkan ke https://rumushitung.com dengan teks “Rumushitung” :

=HYPERLINK(“https://rumushitung.com”;”Rumushitung”)

Atau bisa dengan mengetik format link dan teks ke dalam sel. Misal, tautan pada sel C2 dan teks untuk ditautkan pada sel B2. Penulisan rumus seperti :

=HYPERLINK(C2;B2)

10. INDEX

Fungsi Excel INDEX

Fungsi Excel INDEX mengganti nilai pada posisi tertentu dalam rentang atau larik. Fungsi INDEX digunakan untuk mengambil nilai individual atau seluruh baris dan kolom yang bernilai. INDEX sering digunakan dengan fungsi MATCH, dimana MATCH menempatkan dan memberi tempat posisi ke INDEX.

Penulisan rumus : =INDEX(array;row_num;[col_num];[area_num])

Keterangan :

  • array – rentang sel, atau konstanta array.
  • row_num – posisi baris dalam referensi atau larik.
  • col_num – [opsional] posisi kolom dalam referensi atau larik.
  • area_num – [opsional] rentang dalam referensi yang harus digunakan.

Contoh :

Misal, nilainya dimasukkan dalam sel C5 – F12 dengan jenis yang berbeda, bisa dilihat pada gambar di atas. Untuk penulisan rumus seperti :

=INDEX(C5:F12;5;3)

Pada contoh rumus di atas, posisinya adalah “hardcode”. Namun, biasanya menggunakan tambahan fungsi MATCH untuk mencari posisi yang kemudian dimasukkan ke dalam INDEX.

Reference sebagai hasil

Penting untuk diperhatikan bahwa fungsi INDEX mengganti referensi sebagai hasilnya. Perhatikan gambar dan contoh rumusnya :

=INDEX(C5:C12;3)

=INDEX(C5:C12;3;0)

Array atau rentang selnya C1 – C12, bisa diisi hanya argumen baris (row_num) saja, untuk argumen kolom (col_num) tidak di isi. Atau bisa dengan keduanya, dengan argumen kolom diisi 0 (nol).

11. INDIRECT

Fungsi Excel INDIRECT mengganti referensi yang valid dari string teks tertentu. INDIRECT berguna saat ingin mengubah nilai teks menjadi referensi sel yang valid.

Penulisan rumus : =INDIRECT(ref_text;[a1])

Keterangan :

  • ref_text – referensi yang diberikan sebagai teks.
  • a1 – [opsional] untuk menunjukkan referensi gaya A1 atau R1C1, Default adalah TRUE = A1 style.

Contoh :

Misalnya, untuk membuat referensi ke sel A1 dari teks, bisa menggunakan INDIRECT seperti :

=INDIRECT(“A1”)

Tujuan INDIRECT pada awalnya mungkin tampak membingungkan (mengapa menggunakan teks ketika Anda hanya dapat memberikan referensi yang tepat?) Tetapi ada banyak situasi di mana kemampuan untuk membuat referensi dari teks berguna, yaitu :

  • Formula yang membutuhkan nama lembar variabel.
  • Referensi tetap yang tidak akan berubah bahkan ketika baris atau kolom dihapus.
  • Membuat array numerik dengan fungsi ROW dalam rumus yang kompleks.

Catatan : Fungsi INDIRECT adalah fungsi yang mudah menguap dan dapat menyebabkan masalah kinerja di lembar kerja yang besar atau kompleks.

Nama lembar kerja variabel

INDIRECT diatur untuk menggunakan nama sheet variabel seperti :

=INDIRECT(B6&”!A1″)

Rumus di B6, disalin, mengembalikan nilai di sel A1 di 5 lembar pertama menggunakan nama lembar yang dimasukkan di kolom B. Dengan kata lain, ketika nama lembar yang berbeda dimasukkan di kolom B, hasil baru digantikan. Dengan pendekatan yang sama, bisa mengizinkan pengguna untuk memilih nama sheet dengan daftar dropdown, kemudian membuat referensi ke sheet yang dipilih dengan INDIRECT.

Referensi tetap

Referensi yang dibuat oleh INDIRECT tidak akan berubah bahkan saat sel, baris, atau kolom disisipkan atau dihapus. Misalnya, rumus di bawah ini akan selalu merujuk ke 100 baris pertama kolom A, meskipun baris dalam rentang tersebut dihapus atau disisipkan. Perhatikan rumus berikut :

=INDIRECT(“A1:A100”)

Hasil array numerik

Penggunaan INDIRECT yang lebih canggih adalah membuat array numerik dengan fungsi ROW (baris). Misal, untuk array adalah 1 – 20 (1:20), dengan penulisan rumus seperti :

=ROW(INDIRECT(“1:20”))

Satu kasus penggunaan dijelaskan dalam rumus tersebut, yang membuat numerik dalam suatu rentang sel.

12. LOOKUP

Fungsi Excel LOOKUP

Fungsi Excel LOOKUP melakukan pencarian kecocokan perkiraan dalam rentang satu kolom atau satu baris, dan mengganti nilai terkait dari rentang satu kolom atau satu baris lainnya. Tingkah laku default LOOKUP membuatnya berguna untuk memecahkan masalah tertentu di Excel.

Penulisan rumus : =LOOKUP(lookup_value;lookup_vector;[result_vector])

Keterangan :

  • lookup_value – nilai yang akan dicari.
  • lookup_vector – rentang satu baris atau satu kolom untuk mencari.
  • result_vector – [opsional] rentang hasil satu baris atau satu kolom.

Catatan : Halaman ini menjelaskan bentuk vektor dari fungsi LOOKUP.Dalam kasus ini, vektor mengacu pada rentang satu kolom atau satu baris.

Gunakan fungsi LOOKUP untuk mencari nilai dalam rentang satu kolom dan mengambil nilai dari posisi yang sama di rentang satu kolom atau satu baris lainnya. Fungsi pencarian memiliki dua bentuk, vector dan larik.

13. MATCH

Fungi Excel MATCH

Fungsi Excel MATCH digunakan untuk menemukan posisi nilai pencarian dalam baris, kolom, atau tabel. MATCH mendukung pencocokan perkiraan dan tepat, dan karakter pengganti (* ?) untuk pencocokan parsial. Sering kali, fungsi MATCH digabungkan dengan fungsi INDEX untuk mengambil nilai pada posisi yang cocok.

Penulisan rumus : =MATCH(lookup_value;lookup_array;[match_type])

Keterangan :

  • lookup_value – nilai yang akan dicocokkan dalam lookup_array.
  • lookup_array – rentang sel atau referensi array.
  • match_type – [opsional] 1 = tepat atau terkecil berikutnya (default), 0 = pencocokan tepat, -1 = tepat atau terbesar berikutnya.

Fungsi MATCH digunakan untuk menentukan posisi nilai dalam rentang atau larik. Misal, pada gambar di atas, rumus di sel E4 dikonfigurasikan untuk mendapatkan posisi nilai di sel D4. Fungsi MATCH menghasilkan 7, karena nilai pencarian (“rambutan”) berada di posisi ke 7 dalam rentang B3:B10, dengan rumus :

=MATCH(D4;B3:B10;0)

Seringkali, fungsi MATCH digabungkan dengan fungsi INDEX untuk mengambil nilai pada posisi tertentu (cocok). Dengan kata lain, MATCH menghitung posisi, dan INDEX mengganti nilai pada posisi itu. Untuk penjelasan rinci, lihat Cara menggunakan INDEX dan MATCH

Informasi jenis pencocokan

Jenis kecocokan adalah opsional. Jika tidak diberikan, default jenis pencocokan adalah 1 (tepat atau terkecil berikutnya). Jika jenis pencocokan adalah 1 atau -1, terkadang ini disebut sebagai “perkiraan kecocokan”. Namun, perlu diingat bahwa MATCH akan menemukan kecocokan tepat dengan semua jenis pencocokan, seperti yang tercantum dalam tabel di bawah ini :

Contoh

Di bawah ini adalah contoh sederhana bagaimana fungsi MATCH dapat digunakan untuk mengganti posisi nilai dalam suatu rentang.

1. Tepat dalam pencocokan

Saat jenis pencocokan diatur ke nol, MATCH akan melakukan pencocokan tepat. Pada contoh di bawah ini :

Exact match

Dalam gambar di atas, nilai pencarian berasal dari sel D4. Jika nilai pencarian langsung dimasukkan ke dalam rumus, maka harus diapit tanda (“..”), karena ini adalah nilai angka yang dicari, rumus seperti :

=MATCH(D4;B3:B10;0)

=MATCH(“400”;B3:B10;0)

2. Perkiraan dalam pencocokan

Saat jenis pencocokan disetel ke 1, MATCH akan melakukan perkiraan kecocokan pada nilai yang diurutkan AZ, menemukan nilai terbesar kurang dari atau sama dengan nilai pencarian. Pada contoh yang ditunjukkan di bawah ini, rumus di E4 adalah :

=MATCH(D4;B3:B10;1)

Approximate match

14. MMULT

Fungsi Excel MMULT

Fungsi Excel MMULT menghasilkan produk matriks dari dua larik. Hasil larik berisi jumlah baris yang sama dengan larik1 dan jumlah kolom yang sama dengan larik2. Jika menghasilkan beberapa hasil dalam larik di lembar kerja, masukkan sebagai rumus larik dengan control + shift + enter.

Penuisan rumus : =MMULT(array1;array2)

Keterangan :

  • array1 – larik pertama yang akan dikalikan.
  • array2 – larik kedua untuk dikalikan.

Fungsi MMULT mengganti produk matriks dari dua larik. Jumlah kolom dari array1 harus sama dengan jumlah baris dari array2. Hasil array akan berisi jumlah baris yang sama dengan array1 dan jumlah kolom yang sama dengan array2. Misalnya, Anda bisa mengalikan larik 4 x 2 dengan larik 2 x 2 untuk mengganti hasil larik 4 x 2.

Jika mengganti beberapa hasil dalam larik di lembar kerja, masukkan sebagai rumus larik multisel dengan control + shift + enter.

15. OFFSET

Fungsi Excel OFFSET

Fungsi Excel OFFSET mengganti referensi ke rentang yang dibuat dengan 5 input : (1) titik awal, (2) offset baris, (3) offset kolom, (4) tinggi baris, (5) lebar kolom. Fungsi OFFSET berguna dalam rumus yang membutuhkan rentang dinamis.

Penulisan rumus : =OFFSET(reference;rows;cols;[height];[width])

Keterangan :

  • reference – titik awal, disediakan sebagai referensi atau rentang sel.
  • rows – jumlah baris yang akan diimbangi di bawah referensi awal
  • cols – jumlah kolom yang akan diimbangi di sebelah kanan referensi awal.
  • height – [opsional] tinggi dalam baris referensi yang dihasilkan.
  • width – [opsional] lebar dalam kolom dari referensi yang dihasilkan.

Titik awal (argumen referensi) bisa satu sel atau satu rentang sel. Argumen baris dan kolom adalah jumlah sel yang akan “diimbangi” dari titik awal. Argumen tinggi dan lebar bersifat opsional dan menentukan ukuran rentang yang dibuat. Ketika tinggi dan lebar dihilangkan, standarnya adalah tinggi dan lebar referensi.

Contoh :

Misal, untuk mereferensikan C5 mulai dari A1, maka referensinya adalah A1, barisnya 4 dan kolomnya 2, dengan penulisan rumus seperti :

=OFFSET(A1;4;2)

Untuk mereferensikan C1;c5 dari A1, referensi adalah A1 baris 0, kolom 2, tinggi 5, dan lebar 1 :

=OFFSET(A1;0;2;5;1)

Catatan : lebar dapat dihilangkan, atau bisa diberi 1 (default).

Dokumentasi Excel menyatakan tinggi (height) dan lebar (width) tidak boleh negatif, tetapi nilai negatif tampaknya berfungsi dengan baik. Fungsi OFFSET di Google Sheets tidak akan mengizinkan nilai negatif untuk argumen tinggi atau lebar.

16. ROW

Fungsi Excel ROW

Fungsi Excel ROW mengganti nomor baris untuk referensi. Misalnya, =ROW (B3) menghasilkan 3, karena B3 adalah baris kelima dalam spreadsheet. Atau =ROW() juga menghasilkan 3 jika kita menempatkan rumus pada sel, bisa dilihat gambar di atas.

Penulisan rumus : =ROW([reference])

Keterangan :

  • reference – [opsional] referensi ke sel atau rentang sel.

Fungsi ROW mengganti angka untuk baris dalam lembar kerja. Jika perlu mancari nomor baris, lihat fungsi MATCH. Gunakan fungsi ROWS untuk menghitung jumlah baris dalam referensi.

17. ROWS

Fungsi Excel ROWS mengganti jumlah baris dalam referensi tertentu. Misalnya, =ROWS(B1:B5) akan menghasilkan 5, karena rentang B1:B5 berisi 5 baris.

Penulisan rumus : =ROWS(array)

Keterangan :

  • array – referensi ke sel atau rentang sel.

Contoh :

Gunakan fungsi ROWS untuk mendapatkan jumlah baris untuk referensi atau rentang tertentu. Misal, ada 15 baris di rentang B1:B15, jadi :

=ROWS(B1:B15)

Fungsi ROWS juga bisa digunakan untuk mendapatkan jumlah baris untuk konstanta array, misal rumus dimasukkan angka {1;2;3} maka hasilnya 3, dengan penulisan rumus seperti :

=ROWS({1;2;3})

18. TRANSPOSE

Fungsi Excel TRANSPOSE

Fungsi Excel TRANSPOSE (membalik) orientasi rentang atau larik tertentu. TRANSPOSE mengonversi rentang vertikal menjadi horizontal atau sebaliknya.

Penulisan rumus : =TRANSPOSE(array)

Keterangan :

  • array – larik atau rentang sel yang akan diubah urutannya.

Contoh :

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa tabel yang awalnya vertikal, kemudian menjadi horizontal, karena itu lah fungsi TRANSPOSE sebagai rumus untuk mengubah posisi dari vertikal menjadi horizontal, atau sebaliknya.

19. VLOOKUP

Fungsi Excel VLOOKUP

Fungsi Excel VLOOKUP digunakan untuk mencari data dalam tabel yang disusun secara vertikal. VLOOKUP ini mendukung pencocokan perkiraan dan tepat, dan karakter pengganti (* ?) untuk pencocokan parsial. Nilai pencarian harus muncul di kolom pertama tabel yang diteruskan ke VLOOKUP.

Penulisan rumus : =VLOOKUP(value;table;col_index;[range_lookup])

  • value – nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel.
  • table – tabel tempat mengambil nilai.
  • col_index – kolom dalam tabel tempat mengambil nilai.
  • range_lookup – [opsional] TRUE = perkiraan kecocokan (default). FALSE = sama persis (tepat).

Fungsi VLOOKUP bisa ditambahkan pada beberapa fungsi lain, seperti fungsi MATCH, IFNA, dan banyak lagi. VLOOKUP juga memiliki beberapa rumus yang strategis, seperti rumus-rumus pada umumnya. Klik disini untuk penggunaan fungsi VLOOKUP lainnya.

Demikian pembelajaran rumus Excel tentang rumus fungsi Lookup and Reference saya akhiri. Terima kasih kepada semuanya, semoga dengan ilmu yang kita pelajari bermanfaat dan semoga menambah pengetahuan dan wawasan kita. Next, kedepannya saya akan melanjutkan pembahasan rumus fungsi Excel yang ke-4. Jangan sampai ketinggalan ya…

Artikel lainnya :

Rumus Excel Lengkap Berikut Fungsinya

Rumus Excel HLOOKUP Berikut Contohnya

Rumus Excel Mengetahui Duplikasi Data
Categories: rumus excel
restu agil:
X

Headline

Privacy Settings