X

Bunga Majemuk : Pengertian, Perhitungan, Pembayaran dan Contoh Soalnya

Hai Sobat, Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga kalian tetap sehat, dan selalu semangat belajar yaa..

Oh ya, Pernahkah sobat mendengar istilah Investasi?. BIasanya, investasi itu dilakukan oleh orang-orang yang sudah menekuni dunia bisnis. Namun di era modern sekarang, Para Milenial pun juga sudah bisa mulai berinvestasi lho..

Hal yang perlu diperhatikan bagi kaum milenial yakni, berhati-hati ketika akan berinvestasi agar tidak tergoda oleh para lembaga investasi bodong yang sedang marak di indonesia. Sebab, lembaga Investasi bodong sering memikat calon kliennya dengan menjanjikan hasil yang kadang tidak masuk akal.

Sebenarnya, kita juga bisa menghitung hasil investasi yang kita lakukan dengan menerapkan konsep bunga majemuk. Sehingga kita bisa terhindar dari praktik investasi bodong yang sering menjanjikan hasil yang tinggi. Lalu apa itu bunga majemuk?

Simak pembahasannya berikut..

Pengertian Bunga Majemuk

Bunga majemuk yaitu bunga yang nilainya selalu mengalami perubahan pada setiap periode. Bunga majemuk bisa diterapkan pada pinjaman ataupun investasi. Mengapa pada setiap periode, bunga majemuk selalu mengalami perubahan? Sebab, perhitungan bunga majemuk ini didasarkan pada besarnya simpanan dan pinjaman sebelumnya.

Sebagai Contoh, jika kita menginvestasikan uang di bank Rp 2.000.000 dengan perhitungan bunga majemuk 2.5%. Setelah satu bulan, uang kita menjadi (2.5% x Rp. 6.000.000) + Rp2.000.000 = Rp. 2.050.000. Pada bulan kedua, Bunganya dihitung dari hasil bunga sebelumnya,yakni 2% x Rp 2.050.000 = 51.250, dan di bulan ketiga bunganya yakni 2.5% x 2.051.250, dan seterusnya.

Sehingga bisa diartikan bahwa, pokok tabungan / investasi / pinjaman setiap bulan merupakan hasil dari penjumlahan antara jumlah tabungan sebelumnya dengan bunga. Karenah itulah sistem ini dinamai dengan bunga majemuk atau bisa disebut sebagai bunga berbunga.

Praktik bunga semacam ini sudah sangat umum dilakukan pada investasi perbankan. dan perhitungan semacam ini menggambarkan adanya pola eksponensial.

Perhitungan Bunga Majemuk

Untuk mempermudah dalam menghitung bunga majemuk, maka dibutuhkan suatu besaran tertentu yang dipakai untuk menghitung bunga majemuk. Misalnya, besarnya pinjaman awal / investasi awal dilambangkan dengan huruf M, kemudian besarnya persentase bunga majemuk dengan huruf p (dalam persen), dan pinjaman diakhir/ investasi akhir dilambangkan sebagai w. Sehingga Hubungan dari M, p, dan w bisa dituliskan dengan:

Pembayaran Bunga Majemuk

Pada Saat kita berinvestasi atau menabung menggunakan sistem bunga majemuk, pembayaran bunganya bisa dilakukan pada periode tertentu, seperti: bulanan, 4 bulanan, tahunan dan lainnya. Apabila pembayaran bunga dilakukan tiap 4 bulan sekali, maka hitungan dalam satu tahun harus dibagi tiga. Persamaan yang dipakai juga sama seperti persamaan sebelumnya yakni:

Untuk menambah pemahaman sobat, mengenai bunga majemuk, coba simaklah contoh soal berikut:

Contoh Soal1

Seorang pedagang menginvestasikan uangnya sebesar Rp 12.000.000 ke sebuah lembaga investasi dengan sistem bunga majemuk, jika bunga diperolehnya sebesar 5% setiap tahun. Berapakah jumlah uang yang diinvestasikan pedagang tersebut di akhir tahun ke empat?.

Pembahasan:

M= Rp 12.000.000

p = 5% / tahun = 0,05 / tahun

w = 4 tahun

sehingga,

Jadi, jumlah uang yang di investasikan pedagang tersebut di akhir tahun keempat yaitu Rp 13.891.500

Contoh Soal2

Pak Ramli menginvestasikan uangnya sebanyak Rp 7.000.000 di sebuah perusahaan investasi. Ia dijanjikan akan mendapatkan keuntungan bunga 6% pertahun dengan sistim bunga majemuk. Jika keuntungannya dibayar tiap caturwulan. Berapakah jumlah uang pak Ramli pada akhir bulan ke-24?

Pembahasan:

M = Rp 7.000.000

sehingga,

Penerapan Konsep Bunga Majemuk dalam kehidupan Sehari-hari

Penerapan konsep bunga majemuk, ternyata tidak hanya berlaku untuk investasi atau perbankan semata, akan tetapi juga bisa diterapkan dalam masalah lainnya. Seperti halnya menghitung pertumbuhan penduduk, produksi sebuah perusahaan, penurunan nilai jual mobil dan peluruhan Radioaktif.

Berikut penjelasan lebih lengkapnya..

1). Masalah Pertumbuhan

Jumlah pertumbuhan suatu objek dengan peningkatan tetap, dapat dijumpai dalam keseharian kita. Seperti peningkatan jumlah pertumbuhan penduduk suatu negara yakni 0,8% dari jumlah sebelumnya, peningkatan jumlah produksi suatu perusahaan dengan target 5% dari total produksi sebelumnya, peningkatan jumlah kultur bakteri , dan sebagainya.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, kita dapat menggunakan persamaan berikut:

Pertumbuhan untuk suatu objek dapat dihitung seperti halnya bunga majemuk. Jika bunga majemuk disimbolkan dengan M, maka pertumbuhan disimbolkan dengan N.

2).Masalah Penurunan

Masalah penurunan berkaitan erat dengan nilai objek yang semakin berkurang pada tiap periodenya. Hal ini tentunya merupakan kebalikan dari masalah pertumbuhan. Beberapa Hal yang berkaitan dengan masalah penurunan contohnya Penurunan nilai jual mobil, penurunan jumlah bakteri, peluruhan radioaktif, dan lain-lain.

Untuk menyelesaikan masalah penurunan, kita bisa menggunakan rumus persamaan berikut:

Untuk menambah pemahaman sobat mengenai masalah pertumbuhan dan penurunan. simaklah contoh soal berikut….

Contoh Soal3

Sebuah daerah mengalami pertumbuhan penduduk 4% dari jumlah penduduk sebelumnya. Menurut sensus penduduk pada tahun 2018, kota tersebut mempunyai penduduk sebanyak 90.000. tentukanlah jumlah penduduk daerah tersebut pada tahun 2019 sampai 2020!

Pembahasan:

Tahun 2019 = tahun ke-1 (2016-2015)

Tahun 2020 = tahun ke-2 (2020-2018)

Jadi, jumlah penduduk pada tahun 2019 sampai 2020 yaitu

Contoh Soal4

Seorang ilmuwan sedang meneliti pengaruh suatu antibiotik terhadap jumlah penurunan bakteri. Ilmuwan tersebut mengkultur sebanyak 800.000 bakteri. Untuk mempercepat penurunan jumlah bakteri, ilmuwan tersebut memberikan antibiotik yang dapat membunuh 10% bakteri setiap 6 jam. Berapakah waktu yang diperlukan oleh antibiotik tersebut agar jumlah bakteri kurang dari 200.000!

Pembahasan:

Kita bisa menggunakan persamaan berikut untuk menyelesaikan permasalahan diatas:

Jadi, waktu yang diperlukan oleh antibiotik tersebut supaya jumlah bakteri kurang dari 200.000 yaitu 6 x 14 = 84 jam

Demikianlah sobat, sedikit Materi mengenai Bunga Majemuk yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa pada kesempatan yang lain 🙂 🙂

Categories: Lain-lain
amin:
X

Headline

Privacy Settings