X

Hukum OHM: Pengertian, Bunyi Hukum OHM, Rumus, Contoh soal dan Pembahasannya

Hai sobat, Jumpa lagi dengan Rumushitung.com. Bagaimana kabar kalian, semoga kalian selalu diberikan kesehatan dan tetap semangat belajar ya.

Pada saat belajar materi fisika atau elektro, kita akan menjumpai materi hukum Ohm. tahukah sobat, apa itu hukum Ohm, dan seperti apa bunyi hukum Ohm, dan definisi dari hukum Ohm.

Atau mungkin sobat pernah disuruh oleh guru untuk menjelaskan apa itu hukum Ohm, Apa arti hukum Ohm? tapi sobat belum bisa menjelaskannya, nah untuk itu, kita akan sama-sama belajar mengenai arti  dan penjelasan dari hukum Ohm, rumus, dan contoh soal dan juga pembahasannya…

Yuk simak materi kali ini..

Pengertian Hukum Ohm

Hukum Ohm adalah, Hukum yang menyatakan tentang besarnya kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar akan sebanding dengan beda potensial diantara ujung-ujung penghantar ketika suhu dijaga secara konsisten.

Atau Hukum yaitu pernyataan bahwa, besarnya arus yang mengalir melewati suatu penghantar akan selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar bisa dikatakan mematuhi hukum ohm, jika nilai resistansinya tidak bergantung pada besarnya polaritas beda potensial yang di kenakan pada benda tersebut. Walaupun demikian, pernyataan ini tidak mesti berlaku pada semua jenis penghantar, tapi istilah ” Hukum” masih tetap digunakan.

Bunyi Hukum Ohm

berikut ini adalah bunyi dari hukum Ohm..

” Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang di terapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R) ”

Rumus Hukum Ohm

Secara matematis, rumus hukum ohm bisa sobat lihat sebagai berikut:

V = I x R

I = V / R

R = V / I

Keterangan:

  • V atau “Voltage”, yaitu beda potensial / tegangan yang terdapat pada kedua ujung penghantar dengan satuan volt.
  • I atau “Current”, yaitu arus listrik yang mengalir pada sebuah penghantar, dengan satuannya Ampere.
  • R atau “Resistance” yaitu, Hambatan Listrik yang terdapat pada sebuah penghantar, dengan satuannya ohm

Pada penghitungan rumus ohm, hal yang perlu diingat yakni, satuan unit yang digunakannya, seperti volt, ampere, dan ohm. Jika kita menggunakan satuan lainnya seperti kilo volt, kilo ohm, miliampere, atau mega ohm, maka perlu dilakukan konversi terlebih dahulu ke unit volt, ampere dan ohm agar memudahkan perhitungan dan supaya mendapatkan hasil yang tepat dan benar.

Baca Juga: Cara Menghitung Persen, Rumus dan Contoh Soalnya

Contoh hukum Ohm

Agar lebih mudah memahami, seperti apa itu hukum ohm, simaklah contoh soal dan pembahasannya berikut ini…

Kita memerlukan sebuah DC Generator / Power Supply, Voltmeter,Amperemeter dan sebuah Potensiometer sesuai dengan nilai yang dibutuhkan.

Dari rangkaian sederhana yang telah dibuat tersebut diatas, kita bisa membandingkan Teori Hukum Ohm dengan hasil yang didapat dari praktikum ini dalam menghitung nilai arus listrik (I) , Tegangan (V) dan Resistansi (R).

Baca Juga: Rumus Menghitung Diameter Lingkaran dan Contoh Soalnya

Cara menghitung arus listrik menggunakan Hukum Ohm (I)

Rumus yang bisa digunakan untuk menghitung arus listrik yakni;

I = V / R

Contoh soal menghitung arus listrik 1:

Aturlah Power supply / DC Generator agar menghasilkan tegangan sebesar 10V, lalu atur juga nilai potensiometer menjadi 10 Ohm. Maka, berapakah nilai arus listriknya?

Untuk mengetahuinya, maka masukkan nilai tegangannya yakni 10V, dan nilai resistansinya yakni 10 Ohm, ke dalam rumus berikut..

I = V / R
I = 10 / 10
I = 1 Ampere

Jadi, hasil yang diperoleh dari nilai arus listriknya yaitu sebesar 1 Ampere

Contoh soal menghitung arus listrik 2:

Aturlah Power supply atau DC generator agar menghasilkan output tegangan sebesar 10v, kemudian atur juga potensiometer ke 1 kilo ohm, hitunglah berapa nilai arus listriknya (I)?

Pertama-tama, kita konversikan dahulu nilai resistansi 1 kilo ohm kedalam satuan unit Ohm. 1 kilo ohm = 1000 Ohm. Kemudian masukkan nilai tegangannya sebesar 10V dan nilai resistansinya dari Potensiometernya sebesar 1000 Ohm ke dalam rumus hukum Ohm berikut ini..

I = V / R
I = 10 / 1000
I = 0,01 Ampere = 10 miliAmpere

maka hasil yang diperoleh yaitu nilai arus listriknya sebesar 10mA

Baca Juga: Cara Menentukan Gabungan Himpunan

Menghitung Tegangan dengan Hukum Ohm (V)

Untuk menghitung tegangan atau beda potensial, kita bisa menggunakan rumus

V = I x R

Contoh Menghitung tegangan

Tetapkan nilai hambatan / resistansi pada potensiometer sebesar 500 Ohm, lalu aturlah power supply (DC Generator) sehingga diperoleh Arus Listrik (I) 10 mA. Berapakah nilai tegangannya?

Mula-mula kita konversikan unit arus listrik (I) yang satuannya miliAmpere menjadi ampere. sehingga 10mA = 0,01 Ampere. Kemudian masukkan ke dalam rumus ohm yang nilai potensiometernya 500 ohm dan nilai arus listrik 0,01 Ampere

V = I x R
V = 0,01 x 500
V = 5 Volt

Jadi, nilai tegangannya yaitu 5 Volt

Cara mencari hambatan hukum ohm (Resistansi / R)

Untuk menghitung hambatan, kita bisa menggunakan rumus R = V / I

Contoh menghitung hambatan

Jika nilai tengan adalah 12V dan nilai arus listriknya sebesar 0,5A. Hitunglah berapa resistansi pada potensiometer!

Untuk menghitung resistansinya kita perlu memasukkan nilai tegangan 12V dan arus listriknya 0,5A ke dalam rumus ohm berikut ini..

R = V/I
R = 12 / 0,5
R = 24 Ohm

jadi nilai hambatan atau resistansi yang di peroleh yaitu 24 Ohm.

Demikianlah sobat, sedikit materi mengenai Pengertian hukum ohm yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. dan sampai jumpa lagi di kesempatan yang lainnya ya..

rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings