X

Macam-macam Ikatan Kovalen

Macam-macam Ikatan Kovalen dan Sifat Senyawa Kovalen – Seperti pada postingan sebelumnya tentang ikatan kovalen, sobat bisa mengartikan bahwa ikatan kovalen adalah ikatan dua atom atau lebih berdasarkan pemakaian bersama pasangan elektron yang bisa berasal dari satu atau masing-masing atom. Ikatan kovalen ada beberapa macam antara lain:

Macam Ikatan Kovalen berdasarkan Jumlah Pasangan Elektron

Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama-sama dalam satu ikatan, ikatan kovalen dibedakan menjadi

1. Ikatan Kovalen Tunggal

Merupakan ikatan kovalen dengan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersaam berjumlah satu pasang. Contohnya ikatan pada beberapa senyawa diatomik dari unsur golongan 7 seperti Cl2, Br2, dan F2. Berikut mekanisme pembentukan ikatan kovalen tunggal pada Cl2

2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Kalau kovalen tunggal jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama adalah sepasang (2 buah elektron), dalam ikatan kovalen rangkap dua ada dua pasang (4 buah) elektron yang digunakan bersama. Contohnya pada senyawa oksigen (O2)


3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Kalau ditanya berpa jumlah pasangan elektron yang digunakan dalam ikatan kovalen rangkap 3 jawabannya adalah 3 pasang (6 buah elektron). Contohnya pada pembentukan senyawa diatomik dari N2.

Macam-macam atau jenis-jenis Ikatan Kovalen Berdasarkan Kepolarannya

1. Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar terjadi apabila pasangan elektron yang digunakan bersama mengutub pada salah satu atom atau gugus atom. Apa sebabnya elektron tersebut mengutub? hal ini karena terjadi perbedaan elektronegativitas (kecenderungan suatu atom menarik elektron) yang cukup besar antara atom-atom yang berikatan. Karena elektron mengutub makan terbentuklah momen dipol ada sisi yang positif dan ada bagian lain yang negatif.

Pada ikatan kovalen polar, pasangan elektron akan cenderung mendekati atom yang memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi. Coba sobat ingat lagi bahwa sifat keelektronegatifan suatu unsur akan semakin besar dalam satu periode dari kiri ke kanan dan semakin kecil dalam satu golongan dari atas ke bawah.

Contoh ikatan kovalen polar asam klorida (HCl). Atom h memiliki kelektronegatifan H = 2,1 sedangkan Klorin memiliki keelektronegatifan Cl = 3,0. Ini akan menyebabkan pasangan elektron lebih dekat ke arah atom Cl sehingga Cl cenderung negatif dan H cenderung positif (terbentuk momen dipol yang tidak saling meniadakan). Adanya sifat polar ini menyebabkan senyawa kovalen polar ketika larut dalam air akan mengandung (bukan terurai) ion-ion membentuk larutan elektrolit lemah yang dapat menghantarkan listrik.

2. Ikatan Kovalen Non Polar

Ikatan kovalen non polar dapat terjadi pada senyawa diatomik, senyawa yang bentuk molekulnya simetris seperti senyawa metan (CH4) dimana satu atom diikat oleh beberapa atom sejenis sehingga terjadi keseimbangan keelektronegtifan dan pasangan elektron tidak mengutub ke satu atom. Perbedaan ikatan kovalen polar dari senyawa diatomik dan senyawa dengan struktur simetris adalah keberadaan momen dipol. Pada molekul unsru diatomik seperti O2, tidak pernah terjadi momen dipol karena keelektronegatifannya sama. Pada CH4, sebenarnya terjadi momen dipol (meskipun kecil) antara C-H akan tetapi momen dipol tersebut saling meniadakan sehingga resultannya = 0.

 

Ikatan Kovalen Koordinasi

Jenis ikatan kovalen ini adalah ikatan kovalen yang terbentuk apabila elektron yang digunakan bersama tidak berasa dari masing-masing atom yang berikatan melainkan dari hanya salah satu atom. Atom lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama. Analogi mudahnya begini jika pada ikatan kovalen koordinasi sama kaya saya mempunyai kompor dan sobat mempunyai panci dan kemudian kita menggunakannya berasama untuk membuat mie rebus. Kalau kovalen koordinasi, saya punya kompor dan saya juga yang punya panci lalu saya putuskan sharing dengan sobat sehingga bisa digunakan bersama. Dalam struktur lewisnya ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan anak panah kecil yang arahnya menuju atom yang menerima pasangan elektron.

Contoh:

Ikatan kovalen pada molekul Sulfur Trioksida (SO3). Jika sobat lihat konfigurasi elektron dari atom sulfur (belerang) [2, 8, 6] ia memiliki 6 elektron dan hanya membutuhkan tambahan 2 elektron. Tapi dalam senyawa SO3 ada 3 ikatan kovalen rangkap. Otomatis hanya ada 1 ikatan kovalen biasa dan selebihnya hanya ikatan kovalen koordinasi. Perhatikan ilustrasi di bawah ini

Trivia :
Asal sobat tahu ikatan kovalen koordinasi juga sering disebut ikatan kovalen semi polar. Apa sebabnya? Hal ini karena pasangan elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari satu atom maka elektron akan cendrung tertarik ke arah atom yang memiliki elektron tersebut dibandingkan dengan atom yang hanya memakainya. Elektron akan cenderung mengutub ke arah atom yang punya elektron sehingga terbentuk ikatan semipolar. Selain dinamakan ikatan semipolar, ikatan kovalen koordinasi juga disebut ikatan dativ. Apa lagi sebabnya? rumushitung belum menemukannya. Kalu dilihat dari asal katanya dativ (bahasa jerman) berarti pelengkap, mungkin ini berkaitan dengan ikatan kovalen koordinasi dimana ada atom yang sebagai pelengkap saja dan tidak berkontribusi menyumbangkan elektron untuk dipakai bersama.

Sifat-sifat Senyawa Kovalen

  1. Senyawa dengan ikatan kovalen umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah. Pada senyawa ikatan kovalen seperti H2, O2, N2, Cl2, HCl, dan CO2 memiliki wujud gas dalam suhu ruangan. Titik didih dan titik leleh rendah disebabkan gaya tarik menarik antar molekulnya sangat lemah. Sobat lihat air, ia memiliki titik didh 100o C (relatif rendah) hal ini bukan disebabkan oleh ikatan kovalennya melainkan lemahnya ikatan antar molekul air. Inilah yang menyebabkan air mudah menguap menjadi berwujud gas (uap air). Saat berbentuk uap air ikatan kovalen antara H dengan O tidak terputus hanya ikatan antar molekulnya yang terputus.
  2. Senyawa Kovalen pada umumnya tidak laru dalam pelarut polar (ex. air) tetapi larut dalam pelarut alkohol, eter, dan pelarut non polar atau pelarut organik lainnya seperti minyak tanah, bensin, aseton, dan lain-lain.
  3. Pada dasarnya senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi untuk senyawa kovalen polar bisa menjadi penghantar listrik dengan kualitas buruk. Dalam larutan senyawa kovalen polar terkandung ion-ion (semu) yang menjadikan larutan bersifat elektrolit lemah.

Categories: rumus kimia
rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings