X

Konsep Reaksi Redoks (Reduksi Oksidasi)

Konsep Reaksi Redoks – Sobat hitung setelah dalam beberapa postingan rumus kimia kemarin kita belajar tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, kita lanjutkan belajar kita tentang rekasi redoks. Buat sobat hitung yang duduk di kelas X SMA pasti akan belajar tentang konsep reaksi redoks. Konsep dari reaksi ini berkembang terus dari yang awalnya reaksi redoks dikaitkan hanya dengan adanya atom oksigen (O2) hingga terakhir dikaitkan dengan namanya biloks (bukan ciloks :D) atau bilangan oksidasi.

Reaksi reduksi dan oksidasi adalah dua hal yang tak terpisahkan. Kenapa tidak terpisahkan? Karena reaksi reduksi dan oksidasi adalah dua reaksi yang berlangsung secara bersamaan pada suatu reaksi. Jika ada si reduksi maka disana juga ada si oksidasi, nah itulah sebabnya sering diistilahkan reaksi reduksi oksidasi atau lebih sering kita dengar dengan nama reakasi redoks. Sejarah perkembangan reaksi redoks cukup panjang dan rumushitung berusaha merangkumkannya dalam materi di bawah inni, let’s check this out!.

Konsep Reaksi Redoks dan Keberadaan Oksigen (O2)

Awalnya ada pemahaman sederhana kalau reaksi oksidasi adalah rekasi ketika suatu zat bereaksi dengan oksigen. Sekarang pertanyaannya bagaimana dengan rekasi reduksi? Untuk mejawabnya mari simak beberapa contoh reaksi di bawah ini

CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) +2H2O(g)….. (reaksi 1)

2KClO3(s) → 2KCl(s) +3O2(g)……. (reaksi 2)


Reaksi satu merupakan reaksi oksidasi dan reaksi 2 merupakan reaksi reduksi. Loh dari mana kesimpulan tersebut? Rekasi pertama dikatakan reaksi oksidasi karena dalam reaksi tersebut dibutuhkan oksigen. Reaksi pembakaran metana (CH4) disertai dengan penangkapan oksigen. Nah reaksi itulah disebut dengan reaksi oksidasi (membutuhkan oksigen) dalam konsep ini.Reaksi dua merupakan reaksi reduksi karena reaksi tersebut bukan memerlukan oksigen tapi malah sebaliknya menghasilkan oksigen. Senyawa KClO3 jika diuraikan akan manghasilkan padatan KCl dan gas oksigen. Contoh reaksi reduksi yang mungkin sering sobat dengar adalah reaksi fotosintesis pada tumbuhan hijau yang menghasilkan zat makanan dan oksigen.

6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2

reaksi fotosintesis termasuk reaksi reduksi menurut konsep ini karena reaksi tersebut menghasilkan atau melepaskan oksigen.

Konsep Reaksi Redoks dan Pertukaran Elektron

Kalau dalam konsep sebelumnya reaksi redoks identik dengan dibutuhkan atau dihasilkannya oksigen, lalu bagaimana dengan reaksi yang tidak melibatkan oksigen? Misalnya pada reaksi pembetukan magnesium klorida. Faktanya ditemukan reaksi redoks yang melibatkan elektron, baik menangkap maupun menerima. Loh apa hubungannya, yang tadi oksigen dan yang ini elektron? Simak contoh berikut



Persamaan Reaksi I

Menurut konsep memerlukan atau menghasilkan oksigen maka jelas reaksi satu adalah reaksi oksidasi karena untuk menghasilkan magnesium oksida diperlukan oksigen.

Persamaan Reaksi II

Kalau kita menganut konsep reaksi redoks berdasarkan oksigen maka jelas reaksi kedua bukan merupakan reaksi oksidasi maupun reduksi karena sama sekali tidak ada oksigen yang terlibat. Padahal faktanya magnesium dalam kedua reaksi tersebut mengalami perlakuan yang sama yaitu melepaskan 2 elektron. Disinilah terlihat konsep reaksi redoks yang di dasarkan pada keberadaan oksigen sangat sempit. Mulailah digunakan konsep serah terima elektron. Menurut konsep ini,

Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang terkait dengan pelepasan elektron oleh suatu atom

Reaksi Reduksi adalah reaksi yang terkait dengan penerimaan elektron oleh suatu atom

Kita ambil contoh reaksi pembentukan garam dapur (NaCl)

reaksi pembentukan garam dapur jika diuraikan masing-masing atomnya menjadi

2 Na(s) → 2 Na+ + 2 e
Cl2(g) + 2 e → 2 Cl
—————————————— +
2 Na(s) + Cl2 → 2 NaCl

Logam Natrium melepaskan elekton atau mengalami reaksi oksidasi atau disebut Reduktor (menyebabkan zat lain tereduksi)

Gas Klori menerima elektron atau mengalami reaksi reduksi atau disebut Oksidator (menyebabkan zat lain teroksidasi)

Kita coba lagi sobat hitung untuk reaksi 4 Al + 3O2 → 2 Al2O3, kita uraikan reaksi serah terima elekton untuk masing-masing unsur

4 Al → 2 Al23+ + 6 e
3 O2 + 6 e → 3 O22-
—————————————– +
4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3

Yang mengalami reaksi oksidasi (reduktor) adalah Al
Yang mengalami reaksi reduksi (oksidator) adalah O2

Buat memudahkan, sobat cukup ingat lawan katanya kalau oksidator itu mengalami reduksi dan sebaliknya reduktor itu zat yang mengalami oksidasi.

Konsep Reaksi Redoks dan Bilangan Oksidasi

Konsep reaksi redoks terus berkembangan seiring perkembangan teknologi dan akhirnya sampai pada suatu titik bahwa konsep redoks berdasarkan pada penangkapan dan pelepasan elketron tidak cukup untuk menjelaskan reaksi reduksi oksidasi yang ada. Masih ada reaksi yang tidak bisa ditentukan dengan metode tersebut. Coba sobat hitung amati reaksi berikut:

H2(g) + Cl2 → 2HCl(g)

Karena senyawa HCl bukan merupakan senyawa ion melainkan senyawa kovalen maka kita tidak melibatkan elektron. Nah kemudian munculah apa yang disebut bilangan oksidasi. Bilangan ini adalah bilangan tidak nyata suatu atom dalam senyawa jika distribusi elektron di sekitar atom tersebut yang diperhitungkan berdasarkan nilai elektronegativitas. Mudahnya sobat bisa katakan biloks adalah bilangan tidak nyata yang seolah-olah dimiliki oleh suatu atom. Untuk lebih jelasnya tentang Konsep reaksi redoks kaitannya dengan bilangan oksidasi akan kita bahas di postingan berikutnya.

Categories: kimia rumus kimia
rumus hitung:
X

Headline

Privacy Settings