Jenis-jenis Termometer – Saat praktikum fisika ada sebuah alat berbentuk pipa kecil dengan skala dan cairan merah di dalamnya. Jika pipa itu kita panaskan maka seketika cairan berwarna merah di dalamnya akan naik ke atas. Alat ini juga sering digunakan ketika sobat sakit. Nama alat tersebut disebut dengan termometer. Termometer adalah sebuah alatu untuk mengukur suhu benda. Ada berbagai jenis atau macam termometer. Jika di dasarkan pada sifat fisik zat yang dijadikan indikator, termometer dapat dibedakan menjadi
| Jenis Termometer | Jangkauan Suhu (ºC) | Sifat Termometrik Zat |
| Air Raksa dalam Pipa | -39 s.d. 500 | Volume zat cair tertambah atau memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. |
| Hambatan Platina | -200 s.d. 1.200 | Hambatan listrik pada seutas tali atau kawat logam akan bertambah jika dipanaskan |
| Termokopel | -250 s.d. 1.500 | Memanfaatkan perbendaan pemuaian antara dua buah logam yang berbeda yang bila ujungnya disentuhkan akan menghasilkan gaya gerak listrik |
| Gas Volume Konstan | -270 s.d. 1.500 | Gas yang dipanaskan pada volume tetap mengakibatkan bertambahnya tekanan |
| Pyrometer | diatas 1.000 | Intensitas Radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas. |
Selain bis dibedakan dari sifat fisik yang dijadikan indikator, jenis-jenis termometer juga dibedakan menjadi beberapa jenis seperti
1. Termometer Termistor
Thermistor adalah salah satu komponen listrik yang bisa dijadikan indikator suhu. Hambatan pada termistor akan menurun akibat dari suhu yang meningkat. Karena hambatan turun maka arus listrik naik. Jadi ketika arus listrik naik akan diikuti dengan kenaikan suhu.
2. Termometer Clinical (Kesehatan)
Termometer dari merkuri yang dirancang untuk mengukur suhu tubuh. Di dalam temperatur ini ada cekuangan sedikit di bagian sebelum bawah yang berfungsi mencegah merkuri turun kembali setelah termometer di keluarkan dari mulut atau ketiak.
3. Termometer Rotary
Jenis termometer ini menggunakan logam bimetal yang terdiri dari dua buah potongan logam yang berbeda yang permukaannya saling tergabung. Lempeng bimetal ini akan melengkung jika ada perubahan suhu. Melengkungnya lempeng bimetal tersebut akan menggerakkan jarum pada skala termometer tersebut. Berikut gambar dari termometer rotary.
4. Termometer Merkuri
Jenis termometer ini mirip dengan termometer clinical namun ia tidak memiliki lekukan di dekat pangkal bawah dan penggunaannya adalah untuk mengukur suhu benda bukan untuk mengukur suhu badan. Logam merkuri ditempatkan pada sebuah bolam kecil dari kaca yang disambungkan dengan pipa sempit. Ketika dipanaskan merkuri akan memuai dan naik.
5. Termometer Alkohol
Termometer yang menggunakan alkohol sebagai indikatornya. Alkohol yang telah diwarnai (merah) dan diberi tekanan tertentu diletakkan pada pipa yang terbuat dari kaca. Bentuknya mirip dengan termometer merkuri.
6. Termometer Digital
Termometer yang menggunakan alat canggih dan data suhu terukur ditampilkan dalam bentuk data digital di layar .
Pembagian jenis-jenis termometer juga bisa didasarkan pada ada tidaknya kontak antara termometer dengan objek atau benda yang diukur suhunya termometer bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Contact Termometer
Termometer yang penggunaannya harus dengan melakukan sentuhan antara objek yang diukur suhunya dengan termometer. Contoh seperti termometer air raksa, termometer hambatan, dan termokopel.
b. Non-Contact Termometer
Adalah jenis termometer yang penggunaanya tidak perlu adanya kontak langsung dengan objek yang diukur suhunya. Contohnya adalah termometer sinar laser (infrared termometer).
Jika dibedakan berdasarkan sistem satuan suhu yang digunakan, termometer dibagi menjadi 4 yaitu termometer celcius, reamur, fahrenheit, dan kelvin. Selengkapnya tentang keempat sistem satuan suhu tersebut dan cara konversinya bisa sobat baca di 4 Skala Termometer. Itulah tadi informasi tentang jenis jenis termometer yang ada sampai saat ini. Jika sobat menemukan atau memiliki informasi tentang adanya termometer jenis lain jangan ragu-ragu untuk menuliskannya di kolom komentar di bawah ini.