X

Materi Besaran dan Satuan

Besaran dan Satuan

Dalam pembelajaran fisika kelas 10, kita akan membahas mengenai besaran dan satuan. Apa kalian tahu apa itu besaran dan satuan? Yuk sekarang simak penjelasannya supaya lebih paham.

Pengertian Besaran dan Satuan

1. Besaran

Adalah sesuatu yang bisa diukur dan dinyatakan sebagai angka dan nilai yang memiliki satuan. Dari pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa sesuatu itu bisa dikatakan besaran jika memiliki tiga syarat, yaitu :

  • Dapat dihitung dan diukur
  • Memiliki nilai yang dapat dinyatakan sebagai angka
  • Memiliki satuan

Jika tidak memenuhi syarat di atas, maka sesuatu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.

Besaran berdasarkan cara memperoleh dapat dikelompokkan menjadi 2 besaran, yaitu :

a. Besaran fisika adalah besaran yang didapat dari pengukuran. Dihasilkan dari pengukuran, maka harus menggunakan alat ukurnya. Misalnya, massa. Massa adalah besaran fisika yang dapat diukur dengan menggunakan neraca.

b. Besaran non fisika adalah besaran yang didapat dari perhitungan. Besaran ini tidak diperlukan adanya alat ukur tetapi alat hitung. Contohnya adalah jumlah.

Besaran berdasarkan arah dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

a. Besaran vektor, besaran yang memiliki arah dan nilai. Contoh : kecepatan, percepatan, dan lain-lain.

b. Besaran skalar, besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh : kelajuan, perlajuan, dan lain-lain.

Dalam fisika, besaran ada dua jenis, yakni besaran pokok dan besaran turunan.

a. Besaran pokok yaitu besaran yang satuannya ditetapkan atau diutamakan dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lainnya. Ada 7 macam besaran pokok secara umum, yaitu :

  • Panjang (meter)
  • Massa (kg)
  • Waktu (s)
  • Suhu (Kelvin)
  • Kuat arus listrik (Ampere)
  • Intensitas cahaya (cd)
  • Jumlah zat (mol)

b. Besaran turunan yaitu besaran yang satuannya itu diturunkan dari besaran pokok. Besaran turunan memiliki ciri khusus, yaitu besaran yang didapat dari pengukuran langsung dan tidak langsung, memiliki satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. Ada beberapa macam besaran turunan, simak pada tabel berikut :

Tabel Besaran Turunan

2. Satuan

Yaitu sebagai pembanding dalam pengukuran suatu besaran. Setiap besaran memiliki satuan yang berbeda. Apabila kedua besaran berbeda, namun memiliki satuan yang sama, maka besaran tersebut pada hakikatnya adalah sama. Contohnya, besaran Gaya (F) memiliki satuan Newton (N) dan Berat (w) memiliki satuan Newton (N). Besaran ini terlihat berbeda tetapi sebenarnya besaran ini adalah sama, yakni besaran turunan gaya.

Satuan dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni satuan baku dan satuan tidak baku.

a. Satuan baku adalah satuan yang sudah diakui dan disepakati penggunaannya secara internasional atau disebut dengan Satuan Internasional (SI). Contohnya, meter, kilogram (kg), dan detik (s).

Sistem Satuan Internasional dibagi menjadi dua, yakni MKS (Meter Kilogram Sekon) dan CGS (Centimeter Gram Second).

b. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak disepakati atau diakui secara internasional. Contohnya, depa, hasta, kaki, tumbak, bata, lengan, dan langkah.

Alat Ukur

Alat ukur adalah suatu alat yang dipakai untuk mengukur suatu besaran. Ada beberapa macam alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian tertentu. Ketelitian alat ukur bergantung pada skala terkecil alat ukur itu. Jika skala yang tertera pada alat ukur semakin kecil, maka ketelitian alat ukur tersebut semakin tinggi. Ada beberapa contoh alat ukur yang sesuai dengan besarannya, antara lain :

a. Alat ukur panjang

1. Mistar (penggaris), alat ini adalah alat ukur panjang dengan ketelitian 0,1 cm atau 1 mm.

Gambar Alat Ukur Penggaris atau Mistar

2. Jangka sorong, alat ini digunakan untuk mengukur suatu benda dengan panjang kurang dari 1 mm.

Gambar Alat Ukur Jangka Sorong

3. Mikrometer sekrup, alat ini merupakan alat ukur dengan tingkat ketelitian terkecilnya, yakni 0,01 mm.

Gambar Alat Ukur Mikrometer Skrup

b. Alat ukur massa

Alat ukur massa adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda atau biasa disebut dengan neraca. Berdasarkan ketelitian dan cara kerjanya, neraca dibedakan menjadi tiga, antara lain :

1. Neraca digital, neraca ini bekerja pada sistem elektronik. Tingkat ketelitiannya sampai 0,001 g.

Gambar Neraca Digital

2. Neraca OHauss, adalah neraca ini tingkat ketelitiannya sampai 0,01 g.

Gambar Neraca Ohauss

3. Neraca sama lengan, adalah neraca dengan tingkat ketelitian hingga 0,001 g.

Gambar Nerca Sama Lengan

c. Alat ukur waktu

Ada beberapa alat ukur waktu, diantaranya jam matahari, jam dinding, arloji (ketelitian 1 detik), dan stopwatch (ketelitian 0,1 detik).

Gambar Alat Ukur Waktu
restu agil:
X

Headline

Privacy Settings