X

Makromolekul : Amina, Asam Amino, dan Protein

Hai semuanya, apa kabarnya? Bertemu kembali dengan rumushitung dan kali ini rumushitung akan membahas materi kimia tentang amina, asam amino, dan protein pada makromolekul.

Amina

Amina ialah turunan amonia (satu atau lebih atom H disubstitusi).
Amina bisa digolongkan menjadi :

  • Amina primer, yaitu satu atom H disubstitusi (R – NH2)
  • Amina sekunder, yaitu dua atom H disubstitusi (R – NH – R)
  • Amina tersier, yaitu tiga atom H disubstitusi

Titik Didih Amina

  • Titik didih amina lebih tinggi dibandingkan hidrokarbon dengan Mr yang sama, sebab amina bisa membentuk ikatan hidrogen antarmolekul.
  • Titik didih amina lebih rendah dibandingkan alkohol dengan Mr yang sama, sebab ikatan hidrogen antarmolekulnya lebih lemah dibandingkan alkohol (ikatan O – H lebih polar dari ikatan N – H).

Kelarutan

  • Amina mudah larut dalam air sebab bisa membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
  • Kelarutan amina berkurang dengan bertambahnya jumlah atom karbon dalam alkil (R).

Asam Amino

Asam amino ialah senyawa yang mempunyai gugus asam karbosilat (-COOH) dan gugus amina (-NH2). Rumus umum asam amino ialah sebagai berikut.

Berikut ini merupakan sifat-sifat asam amino :

  • Asam amino bersifat amfoter (bisa bereaksi dengan asam dan basa).
  • Asam amino (kecuali glisin) memiliki atom C asimetris, sehingga asam molekul asam amino bisa mengalami reaksi amino yang bersifat optis aktif, maksudnya bisa memutar bidang cahaya terpolarisasi.
  • Molekul asam amino bisa mengalami reaksi asam-basa intramolekul membentuk ion zwiter(ion yang bermuatan ganda).
  • Bisa berpolarisasi membentuk protein melalui ikatan peptida.

Asam amino ada dua macam, yaitu :

  1. Asam amino esensial, yaitu asam amino yang tidak bisa disintesis dalam tubuh, jadi harus terdapat dalam makanan sehari-hari. Contoh fenilalanin, valin, leusin, isoleusin, metionin, threonin, triptofan, dan lisin. Arginin dan histidin juga esensial, namun khusus bayi.
  2. Asam amino non-esensial, yaitu asam amino yang bisa disintesis dalam tubuh. Contoh alanin, asam aspartat, asam glutamat, asparagin, glisin, glutamin, prolin, serin, sistein, dan tirosin.

Rangkaian asam amino yang memebentuk protein dikeolompokkan dalam 4 tingkatan struktur :

  • Struktur Primer
    → rantai pendek dari asam-asam amino dan dianggap lurus.
  • Struktur Sekunder
    → rangkaian lurus (struktur primer) dari asam amino, namun setiap gigis mengadakan ikatan hidrogen sehingga rantai asam amino membentuk struktur heliks, seperti pegas atau per.
  • Struktur Tersier
    → terbentuk apabila rangkaian heliks (struktur sekunder) menggulung karena adanya tarik-menarik antarbagian polipeptida sehingga membentuk satu subunit protein.
  • Struktur Kuartener
    → susunan subunit-subunit dalam protein oligomer (protein yang memiliki dua atau lebih rantai polipeptida).

Protein

Merupakan polimer alam yang tersusun dari asam-asam amino melalui ikatan peptida, sehingga protein juga disebut sebagai polipeptida.

Suatu polipeptida atau protein bisa mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan sam klorida pekat atau pengaruh enzim membentuk asam-asam amino. Protein bisa menngalami denaturasi sebab pemanasan atau sebab-sebab lainnya. Protein yang terdenaturasi hampir selalu kehilangan fungsi biologisnya.

Penggolongan Protein

  1. Berdasarkan Komposisi Kimia
    • Protein sederhana → hanya terdiri dari asam-asam amino.
    • Protein konjugasi → terdiri dari polipeptida dan gugus kimia lain yang disebut gugus prostetik.
  2. Berdasarkan Bentuk
    • Protein serat/serabut → serabut panjang yang liat dan tidak larut dalam air.
    • Protein globular → bentuknya agak bulat dan larut dalam air.
  3. Berdasarkan Fungsi Biologis
    • Enzim
      Fungsi : biokatalis pada reaksi senyawa organik di dalam sel.
      Contoh : ribonuklease pada pembentukan RNA, tripsin pada proses pencernaan.
    • Protein transpor
      Fungsi : membawa atau memindahkan molekul-molekul kecil atau ion dalam tubuh.
      Contoh : hemoglobin (membawa oksigen dalam eritrosit), mioglobin (membawa oksigen dalam otot), transferin (membawa ion besi dalam plasma darah).
    • Protein penyimpanan/nutrien
      Fungsi : cadangan bahan makanan.
      Contoh : kasein pada susu, albumin pada telur, protein pada beras, jagung, dan gandum.
    • Protein kontraktil/gerak
      Fungsi : pemberi kemampuan pada sel organisme untuk bergerak (protein pada otot kerangka).
      Contoh : miosin (protein penyusun otot).
    • Protein struktur
      Fungsi : penyangga yang memberikan kekuatan/struktur biologi.
      Contoh : kolagen pada tulang rawan, keratin pada rambut, kuku, dan bulu, serta fibrion pada serat sutra dan jaring laba-laba.
    • Protein peindung/pertahanan
      Fungsi : pelindung organisme terhadap organisme lain penyebab penyakit, seperti virus dan bakteri.
      Contoh : fibrion dan trombosit protein penggumpal darah apabila organ terkena luka.
    • Protein pengatur
      Fungsi : pengatur aktivitas seluler/fisiologi.
      Contoh : insulin (mengatur keseimbangan glukosa dalam darah).

Uji Protein

  • Uji Biuret, untuk mengetahui adanya ikatan peptida.
    Pereaksi : CuSO4 dan NaOH.
    Hasil reaksi : terbentuk warna ungu.
  • Uji Xantoproteat, untuk mengetahui adanya gugus fenil (cincin benzena).
    Pereaksi : HNO3 pekat.
    Hasil reaksi : timbul endapan putih yang berubah menjadi kuning/jingga pada pemanasan.
  • Uji Ninhidrin, untuk memperlihatkan adanya protein atau asam amino.
    Pereaksi : larutan ninhidrin.
    Hasil reaksi : terbentuk warna ungu.
  • Uji Timbal (II) asetat, untuk menguji adanya belerang.
    Hasil reaksi : terbentuk warna coklat kehitaman.
  • Uji Belerang, untuk menunjukkan adanya belerang dalam protein.
    Pereaksi : protein + NaOH dipanaskan tetes larutan timbal asetat.
    Hasil reaksi : terbentuk endapan hitam (PbS).
  • Uji Milon, untuk mengetahui adanya gugus fenol pada protein.
    Pereaksi : HgNO3 + Hg(NO3)2.
    Hasil reaksi : saat pemanasan timbul endapan putih yang berubah merah.

Kegunaan Protein

Berikut ini beberapa kegunaan protein :

  1. Sebagai biokatalisator pada proses metabolisme.
  2. Sebagai zat pembangun tubuh (pembentuk struktur yang baru dan mengganti sel yang rusak).
  3. Pengangkut oksigen ke sel.
  4. Cadangan makanan.
  5. Pengatur aktivitas seluler.
  6. Pelindung organisme dari serangan penyakit.
  7. Penggerak otot.

Demikian pembahasan mengenai amina, asam amino, dan protein pada makromolekul. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Belajarlah yang rajin supaya kalian dapat mencapai cita-cita. Kunci dari pencapaian pasti di awali dengan belajar. Semoga bermanfaat dan sekian terima kasih.

Categories: kimia rumus kimia
donbull:
X

Headline

Privacy Settings