RumusHitung.com – Halo semuanya, sobat-sobat yang hobi belajar. Kembali dengan rumushitung nih. Kali ini sobat akan kami berikan kumpulan rumus fisika kelas 10 lengkap dan terbaru. PEmbelajaran fisika ini sudah di rangkum sedemikian hingga supaya kalian dapat mempelajarinya dengan mudah.
BAB 1
BESARAN DAN SATUAN
A. Tabel Besaran dan Satuan
B. Besaran Vektor dan Skalar
Besaran vektor : besaran yang memiliki besar atau nilai dan arah. Misalnya, gaya, percepatan, kecepatan, medan magnet, medan listrik, dll.
Besaran Skalar : besaran yang hanya memiliki besar atau nilai saja. Misal, massa, volume, daya, energi, dll.
BAB 2
KINEMATIKA DAN DINAMIKA GERAK LURUS
A. Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan
Keterangan :
v = kelajuan (m/s)
s = jarak tempuh (meter)
t = waktu tempuh (s)
Kelajuan rata-rata
Keterangan :
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s1, s2, s3, … = jarak tempuh 1, 2, 3, …. terhadap waktu t1, t2, … (meter)
t1, t2, … = waktu tempuh (s)
Kecepatan
Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
s = jarak tempuh (meter)
t = waktu tempuh
Kecepatan rata-rata
Keterangan :
v = kecepatan rata-rata (m/s)
Δs = selisih jarak (meter)
Δt = selisih waktu (m/s)
Percepatan
Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
B. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
s = jarak (meter)
t = waktu (s)
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Kecepatan benda setelah bergerak
Dipercepat
Keterangan :
vt = kecepatan setelah bergerak selama t detik (m/s)
vo = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Jarak yang ditempuh oleh benda selama t detik
Dipercepat
Keterangan :
st = jarak selama t detik (meter)
vo = kecepatan awal benda (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Diperlambat
Keterangan :
st = jarak selama t detik (meter)
vt = kecepatan setelah bergerak selama t detik (m/s)
vo = kecepatan awal benda (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
D. Gerak Vertikal ke Atas
Persamaan kecepatan benda
Jarak yang ditempuh
Waktu mencapai titik tertinggi
E. Gerak Jatuh Bebas (Hukum II Newton)
Jarak yang ditempuh
Kecepatan benda jatuh bebas
Keterangan :
g = percepatan gravitasi (m/s2)
F. Gerak Parabola
Kecepatan arah sumbu x
Kecepatan arah sumbu y
Lintasan dalam arah sumbu x
Lintasan dalam arah sumbu y
Waktu untuk mencapai puncak
Waktu mencapai titik terjauh
G. Gerak Melingkar
Apabila sebuah benda bergerak dengan lintasan berupa lingkaran, maka akan timbul kecepatan linear dan kecepatan anguler.
Kecepatan linear (v) ialah kecepatan yang arahnya selalu menyinggung lintasannya dan tegak lurus dengan jari-jari lintasannya.
Keterangan :
R = jari-jari (meter)
Kecepatan anguler (ω) atau kecepatan sudut ialah kecepatan yang berimpit dengan lintasannya dan tergantung dari jari-jari lintasannya.
Keterangan :
T = periode (sekon)
Hubungan T ddengan f (frekuensi) :
Keterangan :
f = frekuensi (Hz)
H. Percepatan Sentripetal atau Percepatan Radial
Keterangan :
asp = percepatan sentripetal atau radial (m/s2)
v = kelajuan (m/s)
R = jari-jari (meter)
I. Gaya Sentripetal
Keterangan :
Fsp = gaya sentripetal (N)
m = massa (kg)
asp = percepatan sentripetal atau radial (m/s2)
v = kelajuan (m/s)
R = jari-jari (meter)
J. Gaya F (Hukum II Newton)
Keterangan :
w = gaya berat (N)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
m = massa (kg)
F = gaya (N)
BAB 3
PRINSIP KERJA ALAT-ALAT OPTIK
A. Hukum Pembiasan
Keterangan :
i = sudut datang
r’ = sudut bias
v1 = kecepatan gelombang datang
v2 = kecepatan gelombang setelah pembiasan
λ1 = panjang gelombang datang
λ2 = panjang gelombang pantul
B. Indeks Bias Air
C. Perumusan Cermin Cembung dan Cekung
ƒ = 1/2 R
Keterangan :
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
ƒ = titik fokus lensa
R = jari-jari
Cermin cembung ƒ dan R negatif
Cermin cekung ƒ dan R positif
D. Perbesaran Bayangan
m = perbesaran bayangan
s’ = jarak bayangan
s = jarak benda
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
E. Pembiasan Cahaya oleh Prisma
Keterangan :
δm = sudut deviasi minimum
β = sudut pembias prisma
n’ = indeksbias prisma
F. Pembentukan Bayangan oleh Lensa Tipis
Keterangan :
n = indeks bias tempat benda dan bayangan (udara, n = 1)
n’ = indeks bias lensa
Keterangan :
ƒ = jarak fokus lensa
G. Kekuatan Lensa
Keterangan :
P = kekuatan lensa (Dioptri)
ƒ = jarak fokus lensa (cm)
H. Lup
Pembesaran lup untuk mata tak berakomodasi :
Pembesaran lup untuk mata berakomodasi maks :
Keterangan :
m = pembesaran linear
Sn = Jarak titik dekat (25 cm)
ƒ = Jarak fokus lup
I. Mikroskop
Pembesaran mikroskop untuk mata tak berakomodasi :
Pembesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maks :
J. Pembesaran untuk Teropong Bintang, Panggung, Bumi, dan Pantul
Keterangan :
m = pembesaran teropong
ƒob = jarak fokus lensa objektif
ƒok = jarak fokus lensa okuler
BAB 4
KALOR DAN KONSERVASI ENERGI
A. Kalor Jenis
Q = c . m . ΔT
Keterangan :
Q = jumlah kalor (kal)
c = kalor jenis zat (kal/groC)
m = massa zat (kg)
ΔT = kenaikan suhu zat (oC atau K)
B. Kapasitas Kalor
Q = C ΔT
Keterangan :
C = kapasitas kalor zat (J/K)
Q = jumlah kalor (kal)
ΔT = perubahan suhu (K atau oC)
C = m . c
C. Perubahan Wujud Zat
Q = m . Lƒ
Keterangan :
Q = kalor (J)
m = massa zat (kg)
Lƒ = kalor lebur zat (J/kg)
Q = m . Lv
Keterangan :
Q = kalor (J)
m = massa zat (kg)
Lv = kalor uap zat (J/kg)
D. Perpindahan Kalor secara Konduksi
Keterangan :
I = arus termal (W)
ΔQ = kalor yang dipindahkan secara konduksi (J)
Δt = lama energi termal (s)
A = luas permukaan batang penghantar (m2)
Δx = panjang batang penghantar (m)
ΔT = beda suhu pada ujung-ujung batang (K)
k = konstanta kesebandingan (W/m.K)
Keterangan :
R = resistensi termal (K.s/J)
I. Perpindahan Kalor secara Konveksi
Keterangan :
I = laju kalor konveksi (Watt)
ΔQ = jumlah kalor (J)
Δt = waktu terjadi aliran kalor (s)
ΔT = beda suhu antara fluida dan benda ((K)
h = koefisien konveksi (W/m2K-1)
A = luas permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida
J. Perpindahan Kalor secara Radiasi
P = eσAT4
Keterangan :
P = daya (W atau Watt)
e = emisivitas benda
σ = konstan stefan (5,6703 x 10-8 W/m2.K4
A = luas benda yang memancarkan radiasi (m2)
Contoh :
BAB 5
KELISTRIKAN
A. Arus Listrik
Syarat-syarat listrik bisa mengalir dalam konduktor :
- Rangkaian tertutup
- Harus beda potensial antara dua titik pada rangkaian listrik
Keterangan :
q = jumlah muatan listrik (coulomb atau C)
t = selang waktu (s)
I = kuat arus listrik (A)
B. Hukum Ohm
Keterangan :
V = tegangan atau beda potensial (volt)
R = hambatan listrik penghantar (ohm atau Ω)
I = kuat arus listrik (Ampere)
C. Hambatan Listrik
Keterangan :
R = besar hambatan listrik penghantar (ohm)
ρ = resistivitas listrik (Ωm)
L = panjang kawat penghantar (m)
A = luas penampang kawat penghantar (m2)
D. Konduktivitas Listrik
Keterangan :
σ = konduktivitas listrik (ohm/m)
ρ = resistivitas listrik (Ωm)
E. Hambatan Listrik Seri untuk Resistor
Keterangan :
Rs = hambatan seri
R1, R2, …. Rn = resistor 1, 2, 3, …. n
F. Hambatan Listrik Paralel untuk Resistor
Keterangan :
Rp = hambatan paralel
R1, R2, …. Rn = resistor 1, 2, 3, …. n
G. Energi Listrik
Keterangan :
W = energi listrik (Joule)
V = beda potensial (volt)
Q = muatan listrik (coulomb)
I = arus listrik (Ampere)
R = hambatan (ohm)
t = waktu (s)
H. Daya Listrik
Keterangan :
P = daya listrik (watt)
W = energi (Joule)
t = waktu (s)
V = beda potensial (volt)
I = arus listrik (Ampere)
I. Macam-Macam Alat Ukur Listrik
- Amperemeter
- Voltmeter
- Ohmmeter
- Wattmeter
- Multimeter
BAB 6
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
A. Kecepatan Perambatan Gelombang Elektromagntik
Keterangan :
μo = permeabilitas ruang hampa
εo = permitivitas ruang hampa
c = laju perambatan gelombang elektromagnetik
B. Energi Gelombang Elektromagnetik
Em = amplitudo medan listrik
Bm = amplitudo medan magnet
k = tetapan angka gelombang
k = 2π/λ
ω = frekuensi sudut
ω = 2πf atau ω = 2π/T
C. Aplikasi Gelombang Elektromagnetik di Kehidupan Sehari-hari
- Sinar Gamma (γ)
- Sinar-X (Rontgen)
- Sinar Ultraviolet (UV)
- Sinar Tampak (Cahaya)
- Sinar Inframerah (IR)
- Glombang Radar (Gelombang Mikro)
- Gelombang Televisi
- Gelombang Radio
Itulah rumus fisika kelas 10 MIPA yang sudah diringkas dengan rapi. Semoga bermanfaat.
Leave a Reply