Dear sobat, kali ini rumushitung akan memberikan ulasan singkat tentang salah satu sifat koligatif larutan yaitu penurunan tekanan uap. Apa itu sifat koligatif larutan? yang disebut dengan sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang ditentukan oleh banyaknya partikel terlarut bukan jenis partikel yang terlarut. Jadi yang menjadi besaran yang jadi acuan utama adalah jumlah partikel terlarut, tidak peduli jenis zat apa yang terlarut, mau itu asam, basa, logam, dan lainnya ngga jadi masalah.
Penurunan Tekanan Uap
salah satu sifat koligatif larutan adalah penurunan tekanan uap. Jika sobat punya sebuah pelarut murni dan pelarut yang di dalamnya ada zat terlarutnya keduanya akan memiliki tekanan uaup yang berbeda. Tenana uap biasanya dimiliki oleh zat yang mudah menguap (volatil) sepeti zat berwujud cair. Untuk zat padat tekanan uapnya sangat rendah karena sifatnya yang tidak mudah menguap (nonvolatil). Sifat koligatif larutan ini pada pelarut murni maupun larutan sangat tergantung dari suhunya. Tekanan uap cenderung naik seiring dengan kenaikan suhu. Coba sobat llihat tabel berikut
Temperatur (suhu) dalam oC |
Tekanan Uap (mmHg) |
10 | 9,2 |
20 | 17,5 |
30 | 31,8 |
40 | 55,2 |
50 | 92,5 |
60 | 149,4 |
70 | 233,7 |
80 | 355,1 |
100 | 525,8 |
Dari tabel diatas terlihat bahwa besarnya tekanan uap sebanding dengan kenaikan suhunya. Semakin tinggi suhunya maka semakinn besar tekanan uap dari sebuah larutan. Berbeda pada pelarut murni, pada larutan di dalamnya terdapat zat terlarut yang mungkin nonvolatil. Adanya zat nonvolatil ini mempengaruhi jumlah molekul-molekul pelarut yang berada di permukaan larutan. Adanya molekul nonvolatil ini menyebabkan tekakan uap dari larutan (P’) menjadi lebih rendah dari pada tekanan pada pelarut murni (Po). Coba sobat simak ilustrasi berikut
a. pada pelarut murni mempunyai tekanan uap lebih besar karena lebih banyak molekul yang bisa berubah wujud menjadi uap
b. pada larutan sebagian permukaan larutan tertutupi oleh zat non volatil yang menyebabkan bidang pemanasan lebih kecil sehingga jumlah molekul pelarut yang bisa menguap menjadi lebih kecil pada semua tingkat suhu.
Rumus Penurunan Tekanan Uap Larutan
Prinsip sederhananya, ketika jumlah molekul terlarut lebih banyak maka tekanan uap larutan akan semakin rendah. Konsentrasi pertikel terlaurt dalam jumlah banyak akan menyebabkan molekul pelarut yang ada di permukaan akan terdesak oleh molekul terlarut sehingga jumlah molekul terlarut lebih kecil dibandingkan pada pelarut murni. Hal ini yang menyebabkan pembentukan uap juga lebih rendah. Kesimpulan tersebut kemudian dikenal dengan hukum Raoult.
dirumuskan
P’ = Xp x Po
dimana
Xp = np/ (nt+np)
jadi nilai Xp atau fraksi mol pelarut adalah perbandingan mol pelarut dengan total mol zat terlaur dan pelarut
np = mol pelarut = massa pelarut (g) / Mr pelarut
nt = mol terlarut = massa terlarut (g) / Mr terlarut
Selain itu hukum Roult di atas juga bisa dinyatakan
ΔP = Xt x Po
dimana
Xt = nt/ (nt+np)
Untuk lebih paham mari kita kerjakan 1 contoh soal sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap) berikut
Contoh Soal
Jika tekanan uap air pada suhu 26o C adalah 25,51 mmHg. Coba sobat tentukan tekanan uap larutan yang mengandung 20 gram glukosa (C6H12O6) dalam 70 gram air. Diketahui Ar C = 12, H = 1, dan O = 16 !
Jawab
Mr dari glukosa = 6 (12) + 12 (1) + 6 (16) = 72 + 12 + 96 = 180 gram
20 gram glukosa = 20/180 = 0,11 mol glukosa
Mr Ari = 2(1) + 1 (16) = 18 gram
70 gram air = 70/18 = 3,89 mol
Xp = np/ (nt+np) = 3,89/(0,11+3,89) = 0,973
P’ = Xp x Po= 25,51 x 0,973 = 24,8 mmHg
Demikian sobat ulasan singkat materi fisika SMA tentang sifat koligatif larutan penurunan tekanan uap larutan. lain kesempatan akan kita sambung lagi pembahasan mengenai sifat koligatif larutan yang lainnya. Selamat Belajar.
Leave a Reply