Tata Nama Senyawa Poliatomik -Senyawa politaomik merupakan senyawa yang mengandung ion poliatomik. Apa itu ion poliatomik? Ion poliatomik adalah ion yang erdiri dari dua atom atau lebih yang terikat secara bersamaan. Pada umumnya jumlah anion poliatomik jumlahnya lebih banyak dari kation poliatomik. Anion poliatomik sendiri banyak yang tersusun dari atom oksigen. Atom oksigen ini berikatan dengan atom bukan logam lainnya yang sering disebut dengan oksoanion.
Beberapa unsur tertentu membentuk deret oksoanion yang mengandung jumlah atom oksigen dengan jumlah yang berbeda-beda. Nah, peningkatan jumlah atom oksigen ini sering dijadikan sebagai acuan dalam penamaaan senyawa poliatomik. Semakin banyak jumlah oksigen maka semakin tinggi bilangan oksidasi atom bukan logam yang mengikat atom-atom oksigen tersebut. Tata nama senyawa poliatomik berdasarkan peningkatan bilangan oksidasi atom nonlogam yang mengikat atom-atom oksigen mengikuti skema berikut.
1. hipo ……it
2. ……….. it
3. ……….. at
4. per…….. at
Selain ada senyawa poliatomik yang memiliki jumlah atom O yang beragam, bebarapa deret senyawa oksoanion memiliki atom H yanb berbeda-beda juga dan kelompok ini diberi nama sesuai dengan jumlah atom H tersebut. Contoh:
HPO42- dinamakan hidrogen fosfat
H2PO42- dinamakan dihidrogen fosfat.
Asal sobat tahu, jumlah asam biner yakni asam yang hanya terdiri dari dua macam unsur jumlahnya sangat sedikit. Senyawa asam yang ada kebanyakan berupa senyawa asam yang memiliki tiga unsur yang berbeda atau senyawa terner. Senyawa poliatomik ini terdiri dari hidrogen, oksigen, dan unsur bukan logam. Senyawa ini sering disebut dengan nama asam okso. Asam okso juga bisa disebut sebagai hasil penggabungan ion H+ dengan oksoanion. Sistem tata nama senyawa poliatomik ini sama seperti sistem penamaan deret oksosanion. Berikut beberapa contoh nama-nama ion baik kation maupun anion.
Rumus Kation | Nama |
Li3+ | Lithium |
Al3+ | Alumunium |
Cr2+ | Krom (II) atau Kromo |
Cr3+ | Krom (III) atau Kromi |
Fe2+ | Besi (II) atau Ferro |
Fe3+ | Besi (III) atau Ferri |
Ag+ | Perak |
Hg22+ | Raksa (I) atau Merkuro |
Hg2 | Raksa (II) atau Merkuri |
NH4+ | Amonium |
Sn2+ | Timah (II) atau Stanno |
Sn4+ | Timah (IV) atau Stanni |
Rumus Anion | Nama |
C2H3O– | Asetat |
CO32- | Karbonat |
ClO– | Hipoklorit |
ClO2– | Klorit |
ClO3– | Klorat |
ClO4– | Perklorat |
CrO42- | Kromat |
CN– | Sianida |
NO2– | Nitrit |
NO3– | Nitrat |
SO2O32- | Tiosulfat |
Beriktut beberapa contoh senyawa poliatomik serta namanya
AlPO4 | Alumunium Fosfat |
KNO2 | Kalium Nitrit |
NaHCO3 | Natrium Bikarbonat |
CaCO3 | Kalsium Karbonat |
Mg(OH)2 | Magnesium Hidroksida |
Na2CrO4 | Natrium Kromat |
Ba(CN)2 | Barium Sianida |
K2SO4 | Kalium Sulfat |
NaH2PO4 | Natrium Dihidrogen Fosfat |
NH4NO3 | Amonium Nitrat |
Sn(NO3)2 | Timah (II) Nitrat |
FePO4 | Besi (III) Fosfat |
Cu2SO4 | Tembaga (I) Sulfat |
Ni(C2H3O2)2 | Nikel (II) Asetat |
HgCO3 | Merkuri (II) Karbonat |
Pb(OH)4 | Timbal (IV) Hidroksida |
Cu2Cr2O7 | Tembaga (I) Dikromat |
Cu(ClO3)2 | Tembaga (II) Klorat |
FeSO4 | Besi (II) Sulfat |
Hg2(ClO4)2 | Merkuri (I) Perklorat |
KClO3 | Kalium Klorat |
SnSO4 | Timah (II) Sulfat |
Al(MnO4)3 | Alumunium Permanganat |
Pb(NO3)2 | Timbal (II) Nitrat |
Mg3(PO4)2 | Magnesium Fosfat |
CuH2PO4 | Tembaga (I) Dihidrogen Fosfat |
CaHPO4 | Klasium Hidrogen Fosfat |
Fe(HCO3)3 | Besi (III) Hidrogen Karbonat |
Na2CO3 | Natrium Karbonat |
MnSO4 | Magnesium (II) Sulfat |
Sekian dulu sobat tata nama senyawa poliatomik, semoga bermanfaat.
Leave a Reply