RumusHitung.com – Halo semuanya, nih rumushitung mempunyai rangkuman rumus kimia kelas 11 SMA yang lengkap. Semngat ya belajarnya…
Contents
BAB 1
KESETIMBANGAN KIMIA
A.Tetapan Kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan ialah perbandingan komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada kondisi setimbang dalam temperatur atau sushu tertentu. Tetapan kesetimbangan bisa dinyatakan dalam :
- Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
- Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)
Misal pada suatu reaksi kesetimbangan : pA + qB ↔ rC + sD
Maka diperoleh tetapan kesetimbangan sbb :
- Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi :
- Tetapan Kesetimbangan Tekanan :
B. Hubungan Kc dan Kp
Keterangan :
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri
C. Tetapan Kesetimbangan Reaksi yang Berkaitan
Misalkan suatu persamaan :
maka :
D. Derajat Disosiasi
Adalah jumlah mol suatu zat yang mengurai di bagi jumlah mol zat sebelum penguraian.
E. Pergeseran Kesetimbangan
Suatu sistem meskipun telah setimbang, sistem tersebut akan tetap mempertahankan kesetimbangannya jika ada faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya.
Tokoh bernama Le Chatelier :
“Jika dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar, maka sistem itu akan berubah sedemikian rupa agar aksi aksi dari luar tersebur berpengaruh sangat kecil terhadap sistem”.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya pergeseran :
- Perubahan konsentrasi
- Jika salah satu konsentrasi zat diperbesar, maka kesetimbangan mengalami pergeseran yang berlawanan arah dengan zat tersebut.
- Jika konsentrasi diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arahnya.
- Perubahan tekanan
- Jika tekanan dalam sistem kesetimbangan diperbesar, maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang memiliki koefisien kecil.
- Jika tekanan dalam sistem kesetimbangan diperkecil, maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang memiliki koefisien besar.
- Perubahan volume
- Jika volume dalam sistem kesetimbangan diperbesar, maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang memiliki koefisien besar.
- Jika volume dalam sistem kesetimbangan diperkecil, maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang memiliki koefisien kecil.
- Perubahan suhu
- Jika suhu reaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yeng memerlukan panas (Endoterm)
- Sebaliknya, jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang melepaskan panas (Eksoterm)
BAB 2
LARUTAN ASAM BASA DAN KONSENTRASI LARUTAN
A. Teori Asam-Basa
1. Svante August Arrhenius
- Asam = senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O+)
- Basa = senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hiroksida (OH–)
2. Johanes Bronsted dan Thomas Lowry
- Asam = zat yang bertindak sebagai pendonor proton pada basa.
- Basa = zat yang bertindak sebagai akseptor proton (menerima proton) dari asam.
- Gilbert Newton Lewis
3. Gilbert Newton Lewis
- Asam = suatu zat yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron.
- Basa = suatu zat yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron.
B. Konsentrasi Larutan
1. Molaritas
Keterangan :
M = Molaritas
massat = massa zat terlarut
volume = volume larutan
Mr = massa molekul relatif
Pada campuran zat sejenis :
Keterangan :
Mc = molaritas campuran
M1 = molaritas zat 1
M2 = molaritas zat 2
Mn = molaritas zat n
Vc = volume campuran
V1 = volume zat 1
V2 = volume zat 2
Vn = volume zat n
Pada pengenceran zat :
Keterangan :
M1 = molaritas zat mula-mula
M2 = molaritas zat setelah pengenceran
V1 = volume zat mula-mula
V2 = volume zat setelah pengenceran
2. Molalitas
Keterangan :
m = Molalitas
massat = massa zat terlarut
massap = massa pelarut
Mr = massa molekul relatif
3. Fraksi Mol
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol pelarut
nt = mol zat terlarut
np = mol pelarut
C. Menghitung pH Larutan
Cara mencari [H+] dan [OH–] :
Asam Kuat + Basa Kuat
- Jika keduanya habus, berlaku rumus :
- Jika asam kuat bersisa, berlaku rurmus :
- Jika basa kuat bersisa, berlaku rumus :
Asam Kuat + Basa Lemah
- Jika keduanya habis, berlaku rumus HIDROLISIS :
- Jika asam kuat bersisa, berlaku rumus :
- Jika basa lemah bersisa, berlaku rumus BUFFER :
Asam Lemah + Basa Kuat
- Jika keduanya habis, berlaku rumus HIDROLISIS :
- Jika basa kuat bersisa, berlaku rumus :
- Jika asam lemah bersisa, berlaku rumus BUFFER :
Asam Lemah + Basa Lemah
- Jika keduanya habis, berlaku rumus HIDROLISIS :
- Jika asam lemah bersisa, berlaku rumus :
- Jika basa lemah bersisa, berlaku rumus :
BAB 3
KESETIMBANGAN DALAM LARUTAN
A. Larutan Penyangga
Adalah larutan yang bisa mempertahankan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH, seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran. Dengan kalimat lain pH larutan penyangga tidak akan berubah meskipun pada larutan ditambahkan sedikit asam kuat, basa kuat.
B. pH Larutan Penyangga
1. Sistem Penyangga Asam Lemah Basa Konjugasi
2. Sistem Penyangga Basa Lemah Asam Konjugasi
Contoh :
C. Hidrolisis Garam
Adalah reaksi penguraian garam oleh air pada senyawa elektrolit yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara basa dengan asam.
D. Jenis Garam
1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Contoh : NaCl, K2SO4, Ba(NO3)2
2. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Contoh : Al2(SO4)3, AgNO3, CuSO4, NH4Cl, AlCl3
3. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Contoh : CH3COONa, NaF, Na2CO3, KCN, CaS.
4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh : NH4CN, (NH4)2CO3, CH3COONH4
E. Kelarutan
Kelarutan (s) ialah banyaknya jumlah mol maksimum zat yang bisa larut dalam suatu larutan bervolume 1 liter.
F. Hasil Kali Kelarutan
Hasil kali kelarutan (Ksp) ialah hasil kali konsentrasi dalam suatu larutan jenuh zat tersebut.
BAB 4
KOLOID
A. Sifat-Sifat Koloid
- Efek Tyndall
Peristiwa menghamburkannya cahaya, jika cahaya itu dipancarkan melalui sistem koloid. - Gerak Brown
Gerakan dari partikel terdispersi dalam sistem koloid yang terjadi karena adanya tumbukan antar partikel tersebut, memiliki sifat acak dan tidak berhenti. Untuk mengamati gerakan ini, harus menggunakan mikroskop ultra. - Elektroforesis
Suatu proses pengamatan imigrasi atau berpindahnya partikel-partikel dalam sistem koloid karena pengaruh medan listrik. - Adsorbsi
Proses penyerapan bagian permukaan benda yang dilakukan sistem koloid sehingga memiliki muatan listrik. Sifat adsorbsi dipakai untuk berbagai proses seperti pemutihan gula, dan penjernihan air. - Koagulasi
Keadaan dimana partikel-partikel koloid membentuk gumpalan yang sangat besar. Penggumpalan ini karena beberapa faktor antara lain penambahan zat kimia atau enzim tertentu.
B. Jenis Koloid
C. Cara Membuat Sistem Koloid
Cara pembuatan sistem koloid ada 2 metode :
Itulah rangkuman rumus kimia kelas 11 SMA yang terlengkap. Semoga bermanfaat.
Leave a Reply