Guys, kali ini rumushitung akan membahas materi kimia tentang makromolekul atau polimer. Materi ini pernah rumushitung bahas sebelumnya dan akan dibahas lagi sekarang agar lebih jelas. Okey, langsung saja mulai pembahasannya.
Pengertian Makromolekul (Polimer)
Makromolekul atau disebut dengan polimer ialah molekul raksasa dengan rantai yang sangat panjang dan tersusun dari moleku-molekul. Terbentuknya polimer alam maupun sintetis karena adanya reaksi polimerisasi berupa adisi dan polimerisasi berupa kondensasi sederhana (monomer).
Reaksi Polimerisasi
Penggabungan molekul-molekul sederhana (monomer) menjadi makromolekul disebut reaksi polimerisasi.
Reaksi ini dibedakan menjadi 2, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi Adisi
Merupakan gabungan molekul-molekul berikatan rangkap yang membentuk rantai molekul panjang (polimer).
Polimerisasi dapat berlangsung dengan adanya bantuan dari katalisator. Reaksi polimerisasi adisi banyak dimanfaatkan dalam industri plastik dan karet.
Contoh : polietilena dari etena (pembentukan)
CH2 = CH ( – CH2 – CH2 – CH2 )
etena polietilena
Contoh : teflon fluoroetilena
n CF2 = CF2 ( – CF2 – CF2 – )
tetrafluoroetilena teflon
Polimerisasi Kondensasi
Merupakan reaksi antara dua gugus fungsioal pada molekul-molekul monomer berinteraksi dengan membentuk polimer yang melepaskan molekul kecil (H2O, NH3).
Contoh : nilon 66 (pembentukan)
Nilon 66 memiliki massa molekul relatif ± dan titik lelehnya ±250oC.
Penggolongan Makromolekul (Polimer)
Makromolekul atau polimer digolongkan berdasarkan asal, jenis monomer penyusun, dan sifatnya.
Berdasarkan asalnya, polimer dibagi menjadi 2, yaitu polimer alam dan polimer sintetis.
Polimer alam adalah polimer yang telah tersedia di alam dan terbentuk secara alami. Contohnya karet alam (polisoprena). Contoh lainnya seperti protein, selulosa, asam nukleat, glikogen, dan amilum.
Polimer sintetis atau buatan ini dibuat hanya sebagai tiruan. Polimer sintetis terdiri dari plastik, serat sintetis, dan karet sintetis. Contoh : PVC, polipropilena, teflon, nilon, tetoron, plastik polietilena, karet neoprena, dan karet SBR.
Berdasarkan jenis monomer pembentuk atau penyusunnya, polimer dibagi menjadi 2, yaitu kopolimer dan homopolimer
Kopolimer merupakan polimer yang tersusun atas monomer yang berbeda. Contohnya dacron tersusun dari monomer etanadiol dan asam tereflalat. Contoh lainnya seperti bakelit, nilon, karet nitril, saran, dan polietilena tereflalat.
Homopolimer merupakan polimer yang tersusun atas monomer sama. Contohnya ada PVC yang tersusun dari monomer vinil klorida. Contoh lainnya seperti polipropilena, teflon, PVA, dan polietilena.
Berdasarkan sifatnya, polimer dibagi menjadi 2, yaitu polimer termoseting dan polimer termoplas.
Polimer termoseting ialah pemanasan yang hanya dapat dilakukan satu kali ketika dalam pembuatan sehingga jika pecah tidak bisa disambung kembali dengan pemanasan ulang. Polimer ini terdiri atas ikatan silang antar rantai sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku. Contohnya melamin dan bakelit.
Polimer termoplas ialah pemanasan yang bisa dilakukan berulang-ulang karena polimer ini melunak jika dipanaskan dan mengeras jika didinginkan sehingga jika pecah bisa disambung kembali melalui pemanasan ulang. Polimer ini terdiri atas molekul-molekul rantai lurus atau bercabang dan tidak terdapat ikatan silang . Contohnya seperti PVC, polietena, dan polistirena.
Kegunaan Makromolekul (Polimer)
Polimer juga ada kegunaannya, misal :
Plastik, polimerisasi adisi dari monomer-monomer yang berikatan rangkap memperoleh bermacam-macam plastik, antara lain :
- Polietilena, polimer yang terbentuk dari polimerisasi addisi etena.
n CH2 = CH2 ( – CH2 – CH2 – )
etena polietilena
Sifat dan kegunaan :- titik leleh 110 derajat celcius
- melunak dalam panasnya air
- dipakai sebagai botol flekibel, film, isolator listrik, dan pembungkus.
- Polipropilena, sifatnya hampir sama dengan polietilena, namun polipropilena lebih kuat daripada polietilena. Polipropilena tersusun atas molekul-molekul propena. Kegunaan polipropilena untuk membuat tali karung, dan botol.
- PVC (polivinilklorida), polimer yang tersusun atas vinilklorida melalui polimerisasi adisi. Sifat PVC sangat keras, kaku, dan mudah rusak. Kegunaannya sebagai pembuatan pipa, pelapis lantai, dan tongkat.
Karet, karet ini memiliki bermacam-macam karet, antara lain :
- Karet alam, karet yang tersusun atas monomer-monomer isoprena. Sifat karet ini lunak, lekat, dan mudah dioksidasi. Supaya lebih keras dan stabil, dilakukan vulkanisasi (dipanaskan pada suhu 150oC, dengan tambahan sejumlah kecil belerang). Kegunaannya untuk ban kendaraan.
- Kloroprena, karet yang tersusun atas monomer-monomer 2 kloro 1,3 butadiena. Sifat dan kegunaanya, yaitu tahan terhadap bensin, lemak, dan minyak tanah sehingga bisa dipakai untuk membuat selang karet, sarung tangan, dan tapak sepatu.
- Karet nitril, karet yang tersusun atas butadiena dan akrilonitril. Sifatnya tahan terhadap bensin, lemak, dan minyak tanah. Kegunaannya untuk membuat selang.
- Orlon, karet yang tersusun atas molekul akrilonitril. Sifat dan kegunaannya ,e,iliki sifat kuat yang bisa dipakai untuk karpet dan pakaian (baju wol, kaos kaki).
Dampak dan Penanganan pada Limbah Polimer
Dibalik kegunaan dan pemanfaatannya, polimer juga bisa menimbulkan dampak buruk. Meskipun tidak beracun, namun pembuangan limbah polimer sangat mencemari tanah sebab tidak terurai oleh mikroorganisme. Pembakaran plastik dan karet bisa mencemari udara karena menghasilkan gas-gas yang bersifat racun korosi HCl, oksida-oksida belerang, dan oksida-oksida karbon.
Untuk penanganannya bisa dilakukan daur ulang. Limbah plastik dikumpulkan, dipisahkan, dilelehkan, dan dibentuk ulang menjadi bentuk lain yang masih bermanfaat.
Sekian materi kali ini, semoga kalian dapat menambah ilmu wawasan, dan pengetahuan yang luas. Untuk materi kimia tentang makromolekul (polimer) kita akhiri sampai disini saja. Semoga bermanfaat dan sekian terima kasih.
Leave a Reply